bab 17. pernikahan

110 3 0
                                    

pagi ini aku bangun awal sekali di karenakan MUA nya datang benar benar awal.

"zahra sebelum di hias makan dulu ya cantik"

"iya uma"

"abizar lagi ke musholla kamu sudah salat sayang?"

"sudah uma, uma?"

"Alhamdulillah uma juga"

setelah makan akupun segera memasuki kamar untuk di rias, sebenarnya ini masih sangat pagi tetapi demi menghindari kemepetan jadi mau nya datang awal agar acara tidak di undur apalagi acara ini masih tetap di adakan di gedung jadi akan
mepet waktunya.

jam menunjukan pukul 9:20 untung saja aku sudah selesai jadi aku dan keluarga segera menaiki mobil untuk menuju ke gedung yang sudah di pesan oleh keluarga

"kamu jangan gugup nanti keliatan gak maksimal"

"iya alia, kamu tenang aja"

"gitu dong"

setibanya di gedung aku melihat abizar yang menghampiri mobil yang aku naiki, dia terlihat tampan dan gagah bahkan aku tak percaya bahwa dia akan lebih ganteng jika memakai pakaian formal.

setibanya di gedung aku melihat abizar yang menghampiri mobil yang aku naiki, dia terlihat tampan dan gagah bahkan aku tak percaya bahwa dia akan lebih ganteng jika memakai pakaian formal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

abizar mengulurkan tangannya padaku, aku membalas uluran itu. aku dan abizar segera menuju ke dalam gedung yang beralaskan red carpet di lantainya, banyak sekali orang yang menyambut kami dengan bunga dan juga ada yang mengambil video dan gambar, rupanya ide menyambut bunga itu adalah ide abizar karena dia tau bahwa aku sangat menyukai bunga bunga yang cantik.

aku dan abizar pun segera duduk dan menunggu penghulu datang untuk memimpin ijab kabul di pernikahan ku dan abizar.

setelah membaca khotbah nikah kini abizar membacakan ayat ayat suci Al Qur'an karena ayah meminta agar abizarlah yang membacakan surah surah Al Qur'an.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, kita sudah mendengarkan bacaan surah dari pengantin pria saya sangat takjub mendengar lantunan ayat suci Al-Quran yang di bacakan olehnya
sungguh Masya Allah sekali melihatnya, baiklah para hadirin sekalian mari kita masuk ke dalam proses ijab kabul yang akan di bacakan oleh orang tua pria dari pengantin wanita"

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, dengan izin Allah saya akan membacakan ijab kabul ini"

"kepada Abizar Ayaan Darya saya nikahkan engkau, dan aku kawinkan engkau dengan pinanganmu, puteriku yang bernama Az-zahra Nasha Razeta dengan mahar (40 gram logam mulia dan seperangkat alat salat) dibayar tunai"

"Saya terima nikah dan kawinnya Az-zahra Nasha Razeta dengan mahar yang telah disebutkan, dan saya rela dengan hal itu. semoga Allah selalu memberikan anugerah."

"bagaimana para saksi? sah?"

"SAHH!!"

"Alhamdulillah"

aku mencium tangan abizar dan abizar mencium dahiku, aku tidak bisa menahan tangisku saat ini. aku memeluk ayah dan bunda dengan penuh haru dan penuh terimakasih pada mereka

"ayah bunda terimakasih sudah mengizinkan zahra bersama abizar, terimakasih sudah mengurus zahra dari bayi hingga saat ini."

"sama sama sayang, anak bunda dan ayah sudah besar bahkan sudah menikah jadi kamu harus lebih mandiri lagi ya? doa ayah dan bunda menyertai kamu nak"

"baik bunda, terimakasih untuk ayah dan bunda"

tak lupa juga aku memeluk uma dan abi karena telah mengizinkan aku menjadi pendamping hidup abizar untuk selamanya.

"baiklah sekarang adalah proses menandatangani buku nikah, untuk itu segera buku nikahnya di buka"

setelah menandatangani buku nikah aku dan abizar pun segera menukarkan cincin cincin nikah di pakai dengan cara bergantian.

setelah menandatangani buku nikah aku dan abizar pun segera menukarkan cincin cincin nikah di pakai dengan cara bergantian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

setelah berfoto bersama akhirnya resepsi pernikahan pun selesai. saat ini aku dan abizar segera menuju ke rumah untuk berkumpul santai bersama dengan keluarga.

sesampainya di rumah akupun di tuntun ke kamar untuk berganti pakaian karena pakaian ini terlalu berat di badanku, setelah aku berganti pakaian tibalah giliran abizar, aku menunggu abizar di ruang makan bersama seluruh anggota keluarga.

"usahakan cepat dapat momongan ya soalnya bude gasabar ngeliatnya pasti cantik banget soalnya mamanya aja cantik"

"bude ah ini aja baru nikah"

"biarin kan lebih cepat lebih bagus loh sayang"

"siap bude, doain zaza ya"

"selalu sayang selalu"

aku pamit ke depan untuk menyambut teman temanku dan juga teman teman abizar.

"zahra selamat ya"

"terimakasih ezai, kamu juga ya"

"haha iya terimakasih"

__

"zahra kamu ini nikah gabilang ih, untung aja masih inget sama aku ya"

"zivi aaa kangen banget, aku inget loh, kamu gimana sekarang?"

"gak gimana gimana, calonku ingkar janji za haha tapi mungkin itu cara Allah jauhin aku dengan orang orang jahat"

"Ya Allah aku ikut sedih dengarnya, sini peluk, aku yakin kamu dapat gantinya kok"

"makasih zahra"

setelah aku dan abizar mengobrol dengan mereka kini aku sadar bahwa abyan tidak datang ke pernikahan ku, mungkin dia malu pada abizar? atau dia bisa belum memaafkan dirinya sendiri?.

"ayo masuk"

"iya"

"kamu kenapa?"

"aku? engga kok hehe"

"saya lapar ayo makan"

"yuk"

aku dan abizar segera masuk ke dalam rumah karena teman temanku dan abizar sudah pulang, hari ini, tanggal, waktu, akan selalu menjadi bagian yang paling bersejarah di hidupku dimana aku bisa melanjutkan ke jenjang pernikahan bersama orang yang aku cintai.


CINTA DI SEPERTIGA MALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang