bab 28. pulang

109 3 0
                                    

"Abi dimana nak?"

"ada apa uma?"

"pulang nak"

"uma nangis? ada apa?"

"oh iya uma, isya Allah
abi kembali 2 hari lagi
tolong kasih tau zahra"

"abi...
zahra udah pulang nak"

"maksud?"

"kamu pulang ya
zahra udah mau pergi
zahra tak ada abizar!"

abizar menutup telponnya dan segera menuju ke bandara untuk transaksi
di perjalanan abizar tak bisa menahan tangisan nya sehingga ezai yang menemaninya pun ikut menangis.

"tahan zar"

selama beberapa jam akhirnya abizar sampai di rumah, dia sampai di rumah tetapi rumah nya yang sebenarnya sudah tidak ada.

"A Assalamualaikum"

abizar segera berlari dan memeluk zahra
dia menangis sekuat mungkin dan menggoyangkan tubuh zahra seolah dia tidak percaya bahwa yang terbaring itu adalah zahra.

"kenapa? kenapa kamu tinggalin saya secepat itu!!"

"kamu mau bunga dari saya kan?tapi bukan seperti ini caranya!"

"sayang... tolong bangun, ZAHRA!!"

lirih abizar membuat tangisan pecah kembali bahkan sekarang abizar tidak melepas pelukan nya dari tubuh zahra

"nak, lepasin sayang kasian zahra"

abizar tak mendengarkan perkataan tersebut dia masih saja memeluk tubuh sang istri dengan erat.

"nak ud-"

"UMA LEPASIN ABI UMA!"

"zahra suka ketika abi peluk!"

"biarkan abi ikut dengan zahra"

"tidak sayang, zahra tidak ingin kamu ikut dengan nya"

"zahra ini saya suami kamu! bangun sayang, saya pulang zahra"

"lepasin zahra nak, ikhlaskan dia pergi"

"ngga uma!"

abizar masih terus memeluk tubuh zahra sampai pada akhirnya abi atau ayah abizar datang untuk menyeret abizar.

"lepasin!"

"sampai kapan kamu terus begini? istrimu tersiksa jika melihat tangisan mu!!"

abizar melepaskan pelukannya dan pada akhirnya zahra di tuntun untuk pergi ke rumah terakhirnya di ikuti oleh orang orang yang dia sayangi.

setelah pemakaman selesai abizar menaruh bunga di atas rumah zahra
abizar mencium nisan yang bertulis tentang zahra.

"tunggu saya disana sayang..."

saat itu juga hujan turun seolah olah ikut mengantarkan kepergian zahra.

CINTA DI SEPERTIGA MALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang