Part 4

21.4K 1.6K 3
                                    

'Hehh gue ngapain sih mikirin Prilly mulu..' batin Ali

Ya. Semenjak melihat Prilly di ruang studio sekolah tadi, pikiran Ali selalu dipenuhi oleh bayangan Prilly.

'Tapi tuh cewek emang aneh. Dia kayak nya tertutup banget. Apalagi tadi pas nyebut nama dia ke gue aja dia gak berani natap gue.. mana ngomongnya gugup gitu..
Ck.. apa gue semenakutkan itu ya..' Ali mengacak rambutnya kesal. Ia berusaha menepis Prilly dari pikirannya. Ini aneh. Untuk pertama kalinya Ali memikirkan seorang wanita selain mama nya.

Biasanya ia tak pernah peduli pada cewek-cewek di sekolahnya.

Namun Prilly? Mengapa dengan mudahnya Prilly menyita waktu Ali untuk memikirkan gadis itu?

"Ali.. makan dulu nak..! Mama tunggu dibawah ya.." Mama Resi berkata dari balik pintu kamar Ali

"Iya Ma. Sebentar Ali mau ganti baju dulu." sahut Ali

Setelah berganti pakaian, Ali pun segera menuruni anak tangga menuju ke ruang makan menyusul mamanya.

****

Berbeda dengan Ali yang makan bersama mama nya, Prilly hanya makan sendirian di meja makan yang berukuran cukup besar itu.
Prilly menyendok makanan nya sambil memikirkan sesuatu..

"Prilly anak mama... Apa Prilly tahu apa arti nama kamu? " tanya seorang wanita cantik pada anak kecil dihadapannya.

" illy nggak tau mam.. emangnya apa arti nama illy?" Gadis kecil itu bertanya dengan mata berbinar penuh harap.

"Nama kamu itu artinya kebahagiaan, sayang. Jadi Illy harus janji sama mama.. apapun yang terjadi sama Illy, Illy harus selalu bahagia.. walaupun hidup Illy rasanya berat.. masalah Illy banyak... tapi Illy gak boleh lupa untuk tetap bahagia..
Illy mau kan janji sama mama?'

wanita itu mengangkat jari kelingkingnya yang kemudian disambut oleh jari kelingking milik gadis kecil nya.

"Iya Illy janji Mama.."

Sebuah memori masa kecil Prilly hadir dalam benak gadis itu.

'Ma.. Prilly gak akan lupa sama janji Prilly untuk selalu bahagia. Mama bisa lihat dari atas sana, ķalo Prilly bakal selalu berusaha untuk bahagia. Apapun keadaan Prilly..' batin Prilly.

Setelah selesai menghabiskan makanannya, Prilly memutuskan untuk mandi karena badannya yang sudah terasa lengket.

****

Kriiingggggg

Bel tanda istirahat pun berbunyi dan seketika para siswa SMA Harum Bangsa berhamburan keluar dari kelas masing-masing.

Prilly memberanikan diri untuk pergi ke kantin sendirian karena ia merasa sangat haus.

Flashback on

From: Mila

Prill hari ini tolong izinin gue ya. Sodara gue yang di Solo lagi ada acara dan gue harus kesana. Tolong izinin ya Prilly sayang..

To: Milla

Oke Mil. Jangan lama-lama ntar aku kangen :(

Flashback off

Kemarin Prilly dan Mila telah bertukar nomor ponsel mereka dan sudah mulai akrab.
Dan ya. Hari ini Mila tidak masuk karena harus menghadiri acara saudara nya di Solo.
Jadi, mau tak mau Prilly harus pergi ke kantin sendirian.
Prilly yang tak begitu menyukai suasana ramai pun hanya berjalan sambil menundukkan kepala nya. Prilly terus berjalan hingga....

BUKK!!

Tubuh Prilly menabrak seseorang yang membuat milkshake yang dibawa orang itu tumpah membasahi bajunya.

"EH APA APAAN NIH. CEWEK BEGO! LO JALAN GAK PAKE MATA YA" Bentak wanita itu kemudian tangan kanan nya mendorong bahu Prilly kasar.
Dia adalah Ghina, siswa kelas sebelas IPS 1.

Ghina dan kedua sahabatnya Caca dan Gaby memang terkenal sangat angkuh di sekolah. Ghina, Caca dan Gaby sering membully anak-anak di sekolahnya. Apalagi jika ada wanita yang ketahuan menyukai Ali, Ghina akan segera membully habis-habis an orang tersebut.
Ghina sangat mengagumi sosok Ali yang menurutnya sangat sempurna. Namun Ali tak pernah merespon Ghina sama sekali. Malah Ali membenci gadis itu.

"Ma-af" hanya itu yang bisa diucapkan Prilly setelah mendengar bentakan Ghina yang bertubi-tubi.
Kepala Prilly menunduk kembali menghindari tatapan tajam dari Ghina.

"Eh lo anak baru ya kok gue baru liat. Pantesan aja lo berani nyusahin gue kayak gini!" Kedua tangan Ghina mencengkeram bahu Prilly dan membuat Prilly menggigit bibir bawahnya menahan sakit.

"Maaf. A-aku gak sengaja tadi. Maaf. " ucap Prilly lirih

Seisi kantin kini memusatkan pandangan mereka pada Ghina dan Prilly. Mata Prilly memanas.

'Nggak Prilly. Kamu nggak boleh nangis disini..' batin Prilly berusaha menguatkan dirinya sendiri.

"MAAF? LO BILANG MAAF? EMANGNYA KATA MAAF DARI LO BISA NGERINGIN BAJU GUE HA?!" Ghina yang berapi-api mengangkat sebelah tangannya ke udara hendak menampar Prilly.

Prilly yang ketakutan hanya memejamkan mata dan berusaha menahan air matanya agar tak meleleh.

Namun belum sempat tangan Ghina menyentuh pipi Prilly, ada tangan kekar yang telah mendahului Ghina.
Prilly yang masih menutup mata hanya menurut saja saat tangan itu menarik mundur Prilly.

Prilly merasakan ada tubuh yang menghalangi badan Prilly dari Ghina saat ini. Ia memberanikan diri untuk membuka matanya...

--------------------------------------------

Haiii jangan lupa vomment okaayyy love you^^

I am UntouchableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang