Part 26

14.7K 1.1K 12
                                    

Ali POV

Sudah setahun ini aku berada di Sydney, berusaha sebaik mungkin untuk mengembalikan perusahaan papa yang sempat terpuruk.
Satu tahun pula aku berpisah jarak dengan gadisku, Prilly.

Tapi kemana dia tiga bulan ini? Dia seperti hilang ditelan bumi. Tak pernah menghubungiku lagi. Sudah tak terhitung berapa kali aku mencoba menelefon ponselnya namun hasil nya nihil, nomornya selalu tak bisa dihubungi. Akun-akun media sosialnya juga seperti tak terurus. Prilly bagaikan raib begitu saja. Kemana dia?

Aku juga sudah mencoba bertanya pada Cio dan Kevin mengenai Prilly tapi mereka sama-sama berkata bahwa sudah lama mereka tak bertemu Prilly. Sebenarnya ada apa?

Mati-matian aku berusaha menghilangkan pikiran-pikiran negatif tentang nya. Namun sekarang kekhawatiran dan rasa penasaran ku telah memuncak. Aku butuh penjelasan dari semua kekalutan ini.

'Prilly.. Kamu kemana sayang?'

Apa Prilly sudah tak sanggup menjalani hubungan jarak jauh ini?
Apa Prilly ingin mengakhiri hubungan kami?
Apa Prilly ingin meninggalkanku?

Entahlah tapi kumohon jangan seperti ini caranya. Aku tampak seperti lelaki bodoh yang kebingungan mencari kabar kekasihnya sendiri.

Cukup sudah. Sepertinya aku memang benar-benar harus pulang sebentar ke Indonesia, untuk sekedar meminta penjelasan pada Prilly. Aku tak ingin berpisah dengannya. Aku ingin memperbaiki semuanya sebelum benar-benar terlambat. Ya, kuharap aku belum terlambat.
Aku akan pulang ke Indonesia. Toh Syarief Corp Sydney sudah membaik dan aku juga memang diundang Kevin ke acara ulang tahunnya beberapa hari lagi. Dia bilang dia akan membunuhku apabila aku tak datang. Haha dasar lebay!

Kuraih gagang telefon di meja kerjaku dan menekan tombol-tombol angka.

"Halo Tari?"

"Ya, Mr Ali. Ada yang bisa saya bantu?"

"Tolong siapkan tiket pesawat menuju Indonesia untuk saya.."

"Baik Mr.. Sebentar saya cek dulu.,"

...

"Tiket menuju Indonesia untuk hari ini hanya tersisa penerbangan malam nanti pukul delapan.. Bagaimana Mr?"

"Baiklah. Saya ambil. Pesankan tiket untuk saya, Tari.."

"Baik, Mr.."

Senyuman lega tersungging di wajahku seraya aku menutup telefon. Tari memang sekretaris yang sangat dapat diandalkan. Tari lah yang membantu ku selama di Syarief Corp Sydney ini dan hampir tak ada pekerjaannya yang mengecewakan.

'See you, Prilly...'

***

Author POV

Ali bergegas masuk ke mobil Zidan setelah mendapat sms dari Zidan yang mengatakan bahwa ia telah menunggu Ali di depan apartemen.

Zidan yang mengetahui Ali akan pulang ke Indonesia bersikeras untuk mengantarkan Ali ke Bandara padahal Ali sudah menolaknya.

"Kayaknya lo ngebet banget pengen pulang. Kenapa?" tanya Zidan sembari fokus menyetir.

"Prilly, Bang.. dia ngilang gitu aja tiga bulan ini.. nggak ngabarin gue.." jawab Ali lirih.

"Ha? Gimana bisa..?"

"Entah. Gue juga nggak ngerti. Mungkin dia capek LDR an.."

Zidan menghela nafas. Ia memaklumi jika memang Prilly menghilang dengan alasan tak sanggup menjalani hubungan jarak jauh walaupun Zidan sendiri tak sedikitpun meragukan kesetiaan Ali pada kekasihnya itu.

I am UntouchableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang