"My baby honeeyyy!!!!!" Pekik Ghina yang kemudian langsung bergelayut di lengan Ali membuat pemuda itu memandangnya jijik.
"Lepasin tangan gue Ghina!" Ali menatap Ghina dengan tatapan membunuh.
"Dan jangan pernah ganggu Prilly lagi! Kalo sampe lo ganggu dia lagi lo akan berurusan sama gue!" Ali melirik ke arah Kevin dan Cio, sahabatnya.
Kevin dan Cio yang mengerti maksud lirikan Ali langsung menarik Ghina menjauh dari Ali.
"My baby Aliiii!! Sejak kapan kamu peduli sama cewek gini ha?! Kamu gak boleh perhatian sama cewek lain kecuali aku, my babyy!!!" Ghina masih saja memberontak mencoba melepaskan diri dari Kevin dan juga Cio.
Ali hanya mendengus kesal dan tak mempedulikan perkataan Ghina. Ia membalikkan badan nya, tapi tak mendapati sosok Prilly.
Ali pun mengedarkan seluruh pandangannya ke setiap sudut kantin, namun tetap tak menemukan Prilly.
Kemudian Ali memutuskan untuk mencari Prilly.
Prilly POV
Ali. Ali menyelamatkan aku dari amukan gadis yang sepertinya bernama Ghina itu. Aku sangat menyesal dengan kecerobohanku dalam berjalan tadi sehingga menimbulkan keributan ini.
Aku tak bisa menahan air mataku lagi. Aku berlari ke sini. Taman sekolah. Dan meluapkan kesedihan ku disini. Aku menangis sejadinya.
'Maa.. Prilly salah Ma.. Prilly udah bikin Ghina jadi marah..'
'Ali.. kamu ngapain tadi halangin Ghina buat marahin aku.. aku emang salah. Tapi, Ali, aku tau kamu sebenernya cowok yang baik.. dan.. makasih.. kamu udah jadi pahlawan aku..'
'Aku tau aku salah. Namun aku tak suka jika ada yang membentakku... apa kesalahanku sebesar itu.. hiks..'
Aku masih saja menangis hingga bel tanda berakhirnya istirahat berbunyi. Aku segera menyeka kedua pipi ku yang basah dan berlari ke kamar mandi untuk mencuci muka.
Ali POV
Taman. Ternyata si cewek aneh itu ada di taman. Aku memperhatikan dia dari balik pohon.
Dia sedang duduk di bangku taman dan... menangis.
'Duuh kenapa dada gue rasanya sakit ngeliat dia nangis kayak gitu.. dia anak baru tapi udah ribut sama cewek macem Ghina yang mirip setan itu..'
Aku ingin sekali berlari ke Prilly sekarang. Aku ingin memeluknya. Aku ingin dia tau kalau aku ada di pihak nya.
Aku tak ingin melihatnya dengan air mata seperti itu..
'Gue kenapa sih.. apa jangan-jangan gue... ah gak mungkin'
Aku menepisnya. Segala pikiran ku yang mulai tidak waras.
Mungkinkah aku mencintai Prilly? Rasanya tak mungkin. Kami baru bertemu, tapi..
Mengapa ia mudah sekali menghancurkan pertahanan ku, seorang Aliando Syarief yang tak pernah peduli pada wanita selain ibunya..?
Author POV
Prilly memandang langit-langit kamarnya. Perasaan nya aneh saat ini.
Ia mengingat kejadian di kantin tadi siang..
"Ghina itu pacar nya Ali ya? Ah Prilly itu bukan urusanmu.." Prilly berkata pada dirinya sendiri.
'Tapi.. kenapa ada perasaan tak rela saat melihat Ali dengan Ghina tadi...?
Sedangkan di tempat lain, Ali sedang memetik gitarnya, berusaha menghapus pikiran nya tentang Prilly.
Namun ia tak bisa memungkiri, sorot mata Prilly membawa keteduhan dan ketenangan untuk Ali.
'Mungkin bener, gue mulai sayang sama lo cewek aneh.. walaupun kayaknya terlalu cepat..'
Ali pun mulai memetik gitar nya melantunkan intro dari sebuah lagu, kemudian mulai bernyanyi...
When you try your best but you don't succeed
When you get what you want but not what you need
When you feel so tired but you can't sleep
Stuck in reverse
When the tears come streaming down your face
When you lose something you can't replace
When you love someone but it goes to waste
Could it be worse?
Lights will guide you home
And ignite your bonesI will try to fix you
High up above or down below
When you're too in love to let it go
But if you never try you'll never know
Just what you're worth
Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you
Tears stream down your face
When you lose something you cannot replace
Tears stream down your face
And I
Tears stream down your face
I promise you I will learn from my mistakes
Tears stream down your face
And I
Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you
I will try to fix you, Prilly...
KAMU SEDANG MEMBACA
I am Untouchable
FanficBagaikan angin, aku selalu mengikuti kata hatiku. Aku tak mempedulikan kata-kata orang. Bagaikan angin, aku tak tersentuh. Aku lebih banyak menutup diri terlebih setelah kehilangan kedua orang tua yang kusayangi. Hingga aku bertemu sosok dingin yan...
