Part 15

17.8K 1.3K 3
                                    

Sesampainya di lokasi acara, Prilly melangkahkan kaki nya dengan ragu. Ia takut orang akan berfikir bahwa dandanannya menor, atau 'salah kostum'.

"Cantik kok Prill.." bisik Mila di telinga Prilly.

"Hihi.. iya makasih Mil. Kamu juga.."

Senyuman tersungging di wajah Prilly ketika ia melihat sosok Ali yang sedang menyambut tamu-tamu penting kerabat ayahnya.

Dan kini Ali sedang menatapnya. Senyum Prilly semakin mengembang namun sedetik kemudian senyuman itu memudar karena Ali mengacuhkan kehadiran Prilly dan malah melenggang pergi tanpa menyapa Prilly.

"Nyebelin banget sih Ali.. apa aku masih kurang dandannya? Atau malah terlalu menor? Uhh.." Prilly menggerutu dalam hati. Bibirnya mengerucut. Gadis itu pun memilih untuk duduk di sebelah Mila.

Ali POV

Cewek bawel ku datang juga akhirnya. Benar-benar seperti bidadari dengan dress putih yang indah dan make up yang natural. Sangat sempurna.
Ingin sekali aku mendatangi nya namun aku masih harus menyambut kerabat Papa dan mempersiapkan segala kebutuhan acara.

Aku hanya menatap Prilly sebentar. Tak tersenyum tak menyapa. Aku harus pergi membantu teman-teman menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk kelancaran acara ini.

'Maaf Prill..'

Author POV

Suara riuh tepuk tangan terdengar setelah Tuan Syarief, selaku pemilik yayasan Harum Bangsa memberikan sambutan nya untuk hadirin.

Tepuk tangan itu berganti dengan teriakan histeris dari siswi SMA Harum Bangsa saat sosok Ali menaiki panggung dengan gitar akustik nya.

"Selamat malam, hadirin yang saya hormati.. dan juga teman-teman yang saya cintai...."

"Iya Aliii! Aku juga cinta kamu my baby..!" Pekik Ghina.

Prilly yang mendengar teriakan Ghina hanya tersenyum kecut.

"Malam ini.. saya akan mempersembahkan lagu untuk seorang gadis yang baru-baru ini hadir dalam kehidupan saya.. gadis yang membawa warna dalam kehidupan saya.. gadis yang telah dengan mudah nya mengambil apa yang ada dalam hati saya..
Ini buat kamu, cewek bawel.." Ali melirik Prilly sebentar.

Prilly yang ditatap seperti itu pun menjadi malu tapi juga merasa canggung.
Apalagi setelah ia mendengar banyak suara perempuan mencibir dirinya.

Tuan Syarief yang mengikuti pandangan Ali kemudian tersenyum.

'Terimakasih.. siapa pun kamu.. kamu telah merubah anak saya..'

Pandangan Ali kembali fokus ke depan.
Jemarinya mulai memetik gitar, menghasilkan alunan indah.

Look at the stars
Look how they shine for you
And everything you do
Yeah they were all yellow..

I came along
I wrote a song for you
And all the things you do
And it was called yellow

So then I took my turn
Oh what a thing to have done
And it was all yellow

Your skin
Oh yeah your skin and bones
Turn into something beautiful
You know.. you know I love you so
You know I love you so

I swam across
I jumped across for you
Oh what a thing to do
Cause you were all yellow

I drew a line
I drew a line for you
Oh what a thing to do
And it was all yellow..

I am UntouchableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang