"Indah banget, sayaaang..!" Prilly merentangkan kedua tangan yang salah satu nya memegang buket bunga pemberian Ali dan menghirup dalam-dalam udara malam.
Mata Prilly berbinar memandang apa yang ada di hadapannya.
Bukit Bintang adalah bukit dimana kita dapat melihat keadaan Kota Yogyakarta di malam hari. Lampu-lampu yang berasal dari pemukiman warga, pabrik, maupun kendaraan jika dilihat dari atas bukit ini nampak seperti taburan bintang dalam luasnya kegelapan malam.Ali tersenyum melihat kebahagiaan Prilly. Ia tak membayangkan bagaimana jika ia menjadi penyebab kesedihan bagi Prilly.
Prilly terkejut ketika ada sepasang tangan yang melingkar indah di perutnya namun sedetik kemudian gadis itu tersenyum.
"Happy birthday, sayang.." bisik Ali tepat di telinga Prilly.
Darah Prilly berdesir merasakan hembusan nafas Ali yang menerpa pipi nya.
"Makasih, Li.. kamu selalu bikin aku bahagia.." Prilly mengusap lembut punggung tangan Ali yang berada di perutnya.
"Sama-sama sayang.." Ali meletakkan dagu nya di bahu Prilly. Pikirannya benar-benar kalut menyusun kalimat yang harus ia ucapkan.
Ali memutar tubuh Prilly agar menghadapnya. Ia menyibakkan anak rambut yang menutupi wajah Prilly. Ali memandangi setiap detil wajah Prilly. Wajah yang akan sangat ia rindukan.
"Kamu kenapa sih sayang?" Prilly menyadari pandangan sendu dari mata Ali.
Tak ada jawaban yang keluar dari bibir Ali tapi pandangannya tetap tak lepas dari wajah Prilly.
Perlahan Ali menyentuhkan jemari nya dari kening Prilly kemudian turun beralih pada mata hazel gadis nya.'Mata indah yang selalu menenangkan..'
'Pipi chubby yang menambah kesan imut di wajahnya..' Ali mengusap pipi Prilly lembut.
Pandangan Ali pun jatuh ke bibir ranum Prilly.
'Bibir yang selalu memberiku senyuman indah..'
Perlahan Ali mendekatkan wajah nya pada wajah Prilly.
Semakin dekat hingga hidung mereka bersentuhan membuat degup jantung masing-masing menjadi tak beraturan.Prilly menutup mata sembari merasakan hembusan nafas Ali yang mengenai wajahnya hingga ia merasakan sesuatu yang hangat menyentuh bibir mungilnya dan melumat nya lembut.
Kupu-kupu di perut Prilly menari dibuatnya."I love you, Prill.."
"I love you too..."
Perlahan Ali menjauhkan wajahnya dan kemudian mengusap bibir Prilly dengan ibu jari nya.
Ali membimbing Prilly untuk duduk di bangku yang berada di bukit tersebut.
"Ali.." Prilly menarik-narik jaket yang dikenakan Ali.
"Hm..?"
"Mau cotton candy ituuu" rengek Prilly sambil menunjuk sebuah mobil yang sengaja diparkir untuk menjual cotton candy.
'Manja mu ini Prill yang bakal aku kangenin banget..' Ali mengacak rambut Prilly.
"Yaudah kamu tunggu disini ya.. aku beli dulu..."
Ali kembali dengan membawa sebuah cotton candy strawberry besar di tangannya.
"Nih buat kamu..." Ali menyodorkan cotton candy yang ia bawa pada Prilly dan kembali duduk.
"Yeaaaayyyy makaciiiii" pekik Prilly.
Ali terus memandangi Prilly ketika perempuan itu sedang asyik dengan cotton candy nya. Seperti anak kecil.
Sesekali Ali membersihkan bibir Prilly yang belepotan terkena cotton candy.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am Untouchable
FanfictionBagaikan angin, aku selalu mengikuti kata hatiku. Aku tak mempedulikan kata-kata orang. Bagaikan angin, aku tak tersentuh. Aku lebih banyak menutup diri terlebih setelah kehilangan kedua orang tua yang kusayangi. Hingga aku bertemu sosok dingin yan...