Hari ini adalah akhir pekan. Hyungseok yang sudah janji dengan Janghyun memutuskan untuk hang out bersama. Sebelumnya, ketika dirinya sudah pulang ke rumah, Hyungseok ternyata tidak membawa ponselnya dan tidak tahu Janghyun terus menghubungi dan memberinya pesan sedari awal dirinya masuk ke dalam tubuh ini.
Tentu, Hyungseok yang saat ini mana sadar dengan kehadiran sekecil ponsel. Makanya ketika keduanya bertemu di sebuah halte bus sesuai perjanjian, Hyungseok langsung menjelaskan alasan kenapa dirinya tidak membalasnya panggilannya.
Janghyun mengerti dan tidak lagi mempermasalahkannya.
Dalam kebisingan lalu lalang ibu kota yang seolah tak ada habisnya, keduanya duduk tanpa mengobrol. Ada rasa canggung di sana yang membuat Hyungseok tidak nyaman di tempat duduknya. Sambil merutuki bus yang terasa lama sekali datangnya.
Pemuda tampan bersurai blonde itu menatap Hyungseok sebelum bersuara. "Omong-omong, untuk kejadian kemarin. Aku minta maaf karena berkelahi dengan Daniel."
"Oh, itu... Gak apa-apa, kan kalian udah minta maaf satu sama lain."
"Tapi, aku memukul saudara mu. Kamu pasti kesal dengan itu." Janghyun menundukkan kepalanya menyesal.
"Kenapa aku harus kesal? Wajar kan sesama laki-laki berantem sesekali. Lagian, Daniel kan yang pertama mukul. Seharusnya aku marah sama dia karena udah mukul temanku."
'Lagian kemarin aku benar-benar menikmati pertarungan mereka.'
Ada jeda di sana. Wajah kecewanya berubah datar lalu kembali tersenyum. "Begitukah..? Jika begitu, ya sudah. Tapi, bukannya lebih baik kita pakai mobilku saja daripada angkutan umum? Lebih cepat sampai, kan?"
Janghyun langsung mengubah topik. Hyungseok pun jadi sadar akan sesuatu. Kebiasaannya yang selalu memakai angkutan umum membuatnya lupa dengan kondisi baru di kehidupan keduanya ini. Ditambah fakta baru bahwa Janghyun di dalam cerita ini tidak lah semiskin di webtoon aslinya. Malahan, bisa dikatakan dia adalah satu tuan muda di cerita 'Warna di Matamu' selain Jay.
"Ah.., hahaha. Meskipun begitu, kalau di bus kita lebih leluasa daripada di mobil pribadi, kan. Aku kan gak bisa mengendarai mobil, jadi tangannya Janghyun bakal pegel karena nyetir sendiri. Ditambah, aku lagi ingin naik bus sekarang." Jelasnya beralasan.
Matanya sedikit membola karena perkataan Hyungseok barusan. Mendengus, Janghyun entah kenapa merasa senang hingga senyumannya lebih tulus dari biasanya. Tangannya terulur dan mengelus pelan rambut hitamnya.
Deg!
'Baru saja, Janghyun mengelus kepalaku? Aaaaa!!'
"Oh, busnya sudah datang. Ayo!" Tangannya terulur untuk digenggam dan dengan senang hati diraih. Keduanya masuk ke dalam bus dengan bergandengan tangan.
Dalam perjalanan mereka ke tempat tujuan, suasana di antara mereka pun mulai mencair. Tak terasa karena selama perjalanan mereka dibarengi canda tawa, akhirnya sampai juga.
Tujuan Hyungseok saat ini adalah mal. Tempat segala macam hal ada di sana. Toko pakaian, restoran, bioskop, apapun itu ada di mal paling terkenal di pusat Ibu Kota.
Matanya berbinar antusias, Hyungseok sangat ingin cepat-cepat menghabiskan uang jajan yang diberikan papanya sebelum berangkat tadi. Betapa senang dirinya memiliki seorang papa yang sangat memanjakan dirinya.
"Ayo, Janghyun! Aku mau ke arcade dulu!" Menyeret Janghyun tidak sabaran, Hyungseok pun bergegas ke tempat tujuan. Sementara temannya itu hanya bisa pasrah diseret.
Meskipun dirinya tidak mengatakan apapun, nyatanya perubahan Hyungseok masih membuatnya bertanya-tanya. Tentu Janghyun senang karena perubahan Hyungseok yang mengarah ke hal baik, namun jauh di dalam hatinya, Janghyun merasakan perasaan lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐚𝐫𝐧𝐚 𝐝𝐢 𝐌𝐚𝐭𝐚𝐦𝐮 [𝐇𝐲𝐮𝐧𝐠𝐬𝐞𝐨𝐤]
FanfictionCover & art, story by Virgoeminie BL, fanfiction, School Life, Transmigrasi-Reinkarnasi Hyungseok Harem (?) Sinopsis: Setelah kematiannya, Vino Kim masuk ke dalam tubuh Park Hyungseok yang berperan sebagai karakter antagonis dalam cerita AU Jihoon d...