09

571 67 6
                                    

Perhatian: Penculikan dan kekerasan pada anak.

•••

Yoojin adalah putra bungsu dari sebuah keluarga ternama bersama saudara kembarnya bernama Yoosung. Tinggal di negara Turki yang cukup dekat dengan perbatasan bagian tenggara.

Hidup cukup mewah dikarenakan ibunya yang mewarisi sebuah perusahaan tekstil yang cukup sukses serta ayahnya adalah seorang profesor di sebuah rumah sakit yang paling terkenal di tenggara Turki.

Bersama dengan Yoosung, keduanya hidup tentram dalam keluarga yang harmonis meskipun orang tuanya selalu sibuk setiap saat. Namun karena kesibukan tersebutlah, prahara rumah tangga jarang terjadi.

Yoojin dan Yoosung dijaga oleh para pelayan dan pengasuh. Meskipun masih di kelas TK, namun sudah mengerti bagaimana bersikap tertib dan tidak merengek. Diajarkan seperti itu dari semenjak sebelum memasuki masa sekolah.

Walaupun demikian, perbedaan sifat keduanya sangat kontras. Yoojin lebih tertutup dan pemalu dibanding Yoosung yang selalu ceria dan supel. Menjadikan gaya pertemanan mereka dengan teman-teman sekolah terlihat jelas.

Begitu juga dengan prestasi, Yoojin cenderung lebih unggul di akademis dan selalu menjadi pertama dibanding semua orang. Bahkan selalu mendapat juara setiap kali mengikuti lomba cerdas cermat. Sementara Yoosung sangat unggul dalam olahraga. Stamina dan kekuatannya sangat besar dibanding seusianya hingga mampu mendapatkan beberapa penghargaan karena itu.

Teman-teman sekelasnya sangat kagum pada mereka hingga banyak yang mendekati mereka untuk diajak berteman. Yoosung menerima mereka dengan tangan terbuka, namun berbeda dengan Yoojin yang cenderung menghindar dan susah diajak berinteraksi.

Namun ada satu orang yang selalu menarik perhatian anak pemalu itu ketika ada sosok baru dipindahkan beberapa hari yang lalu.

Seorang anak manis dengan senyuman yang sangat cantik. Badan yang cukup berisi dengan kulit putih lembut nan cerah. Sejak pertama kali pindah, semua orang sudah menyukainya walaupun ada keterbatasan dengan komunikasi. Mengingat anak baru itu berasal dari luar negeri.

Yoojin satu-satunya yang mengerti bahasanya. Dia mampu menghapal banyak kosa kata Korea dan menjadi paling mahir setelah ayahnya dan ibunya. Anak baru itu agak kewalahan berinteraksi dengan mereka, untung saja ada kembarannya yang juga murid pindahan sedikit bisa mengerti bahasa Turki.

Seorang anak menyeletuk tiba-tiba dengan ekspresi semangat. "Kalian kembar?? Wah~ Sama dong dengan Yoosung dan Yoojin! Haha, suka deh~"

Anak-anak yang lain juga berujar semangat begitu sadar bahwa ada dua pasang kembaran di kelas mereka. Ada yang menarik Yoosung mendekat ke arah anak baru dan menjejerkan nya. "Cocok banget~"

Para anak perempuan memekik senang saat melihat keduanya terlihat canggung satu sama lain. Entah kenapa, Yoosung merasa agak gugup bila dengan anak baru itu.

"Oh, ya Hyungseok, Daniel! Dulu kalian tinggal di mana??" Salah satu dari mereka bertanya penasaran dan diangguki oleh yang lainnya.

"Eum..." Hyungseok kecil nyatanya tidak paham mereka bicara apa dan memilih bungkam merasa bingung. Namun Daniel dengan cepat menimpali dengan seadanya, "Seoul."

"Oh~" Mereka beroh ria, mengerti. "Itu di Korea, kan?? Aku tau Korea! Dekat Jepang! Benar, kan??" Anak yang lain berujar cepat dengan semangat.

"Benar." Jawab Daniel sambil tersenyum. Anak itu pun melompat senang karena tebakannya benar dan yang lainnya memberi tepuk tangan yang meriah.

"Hyungseok, kok, gak ngomong? Aku juga pengen cerita-cerita dengan Hyungseok."

Hyungseok lagi-lagi bungkam bingung mendengar nada sedihnya yang menyebut namanya. Melirik Daniel bertanya apa yang dia bilang. Namun Yoosung yang sedari tadi diam akhirnya bersuara dengan pipi yang agak merona.

𝐖𝐚𝐫𝐧𝐚 𝐝𝐢 𝐌𝐚𝐭𝐚𝐦𝐮 [𝐇𝐲𝐮𝐧𝐠𝐬𝐞𝐨𝐤]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang