⚠️Warning : Typo masih bertebaran❗
Beri tahu kalau kalian menemukan typo🙅Selamat membaca minna~~~
°°°
"Ck,"
Untuk sekian kalinya Yamanaka Ino berdecak sebal. Dirinya masih kesal atas kejadian mengejutkan 20 menit yang lalu. Oh, sungguh dia kira Sakura sudah berubah menjadi hantu Sadako berambut pink. Coba lihat hasil perbuatan jahil gadis berambut merah muda itu, wajah imut Hinata masih tampak pucat pasi seperti orang sakit.
"Ohooooo~" Sakura masih berpuas diri. Bibirnya masih terus menyeringai puas melihat kedua sahabatnya itu.
"Ada apa dengan matamu Sakura?" Hinata yang sudah menenangkan jantungnya berdebar mulai bertanya. "Kau bergadang lagi?"
Sakura menghela nafas lelah, ia menggeleng sambil merebahkan kepalanya di meja.
"Jangan bilang itu riasan, Sakura. Benar-benar tidak lucu. Halloween masih lama, ya!" Kata Ino dengan nada sinis. Ingat! Dia masih kesal.
Sakura mengangkat kepalanya sedikit lalu menggeleng, "Aku pun tak tau. Bangun-bangun keadaanku sudah begini."
Hinata menatap prihatin sahabat pinky nya itu. Tangannya bergerak menyentuh dahi lebar Sakura berniat memeriksa suhu gadis itu.
"Badanmu sedikit panas, sepertinya kau demam. Bagaimana kalau kau ke UKS saja, Sakura? Lagi pula sekarang jam kosong."
Sakura mengernyit matanya melirik Hinata. "Tumben Mako-sensei tak masuk? Biasanya dia paling rajin dan anti telat. Kemana dia?"
"Rapat. Semua guru sedang rapat." Jawab Hinata.
"Oh, pantas saja saat aku datang murid lainnya masih berkeliaran. Baguslah, aku jadi tidak kena hukuman. Oh, jangan sampai Rin-sensei tau. Habislah aku...." Ujar Sakura sambil meringis membayangkan hukuman apa yang akan Rin berikan jika wanita itu tau keterlambatannya.
"Dia tak akan menghukum mu...." Ucap Ino membuat Sakura mengernyit. "Sepertinya kau belum tau, ya...."
"Belum tau apa?"
"Rin-Sensei menghilang." Hinata menjawab. Wajahnya terlihat sendu.
"Apa? Hilang bagaimana? Sejak kapan?" Sakura duduk tegak sembari menatap bingung kedua sahabatnya.
Hinata dan Ino menggeleng bersama. Mereka juga tidak tau informasi lengkapnya.
Sakura hendak kembali berbicara namun tertahan oleh dering ponsel milik Hinata.
"Ahh, sebentar..." Hinata segera mengambil ponselnya yang tergeletak di meja dan mengangkat telpon yang ternyata dari kekasihnya.
"Moshi-moshi, Naruto-kun...."
"..."
"Ahhh, ya. Kami segera kesana sekarang. Oke, bye...."
Ino dan Sakura meliriknya penasaran. Segera saja Hinata mengajak kedua sahabatnya itu untuk segera menemui Naruto dan yang lainnya karena para lelaki itu menyuruh mereka untuk berkumpul sekarang juga di kantin.
Sesampainya di kantin mereka bertiga segera menghampiri meja yang sudah berisi sasuke, Shikamaru dan Naruto yang duduk membelakangi mereka.
"Minna~" Sapa Hinata mengambil alih atensi ketiga laki-laki tersebut.
"Ahhh, Hinata kau-" Naruto seketika menghentikan ucapannya dan di gantikan dengan jeritan histeris saat matanya menangkap penampakan Sakura yang berdiri di belakang Hinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Eyes ✓
Random[END] Penasaran dengan teror aneh yang di alaminya, Sakura mencoba mencari tau penyebab teror itu dan apa yang diinginkan si peneror. Di bantu oleh Naruto dan sahabat lainnya. Mereka berusaha mecari sesuatu yang seharusnya tidak mereka cari. Sesuatu...