Semuanya berakhir. Kasus pembunuhan itu terungkap sudah. Akibatnya seluruh kota menjadi gempar oleh berita tertangkapnya pelaku pembunuhan berantai yang selama ini meresahkan para warga, terutama yang memiliki anak gadis sekolahan.
Wajah Nakuma Tadashi dan Nakuma Yora terpampang jelas di televisi dan beberapa surat kabar sebagai pelaku pembunuhan. Pemerintah kembali menutup sementara Konoha High School . Para warga sekolah dan para orang tua murid, khususnya orang tua dari para korban menangis histeris ketika jasad-jasad anak mereka akhirnya ditemukan.
Siang hari itu, di saat para murid masih berada di sekolah kepolisian konoha datang untuk melakukan penggeledahan. Berkat video rekaman yang di berikan oleh Shikamaru, tidak perlu membutuhkan waktu lama bagi para polisi menemukan keberadaan jasad-jasad korban.
Gudang yang selama ini terkenal angker ternyata menjadi tempat di mana jasad-jasad itu terkubur. Dari balik lemari tua yang ada di sana terdapat jalan menuju ruang bawah tanah. Saat para petugas menuruni anak tangga yang mulai rapuh itu, mereka mendapati ruangan yang sama luasnya dengan satu kelas. Di sana mereka menemukan beberapa pisau yang berlumuran darah kering, lalu tumpukan cengkeh dan bubuk kopi yang di gantung di kayu-kayu penyangga. Ada pula tanaman melati yang di tanam dalam pot-pot kecil. Kemungkinan karena itu bau busuk bangkai tidak dapat tercium keluar akibat terhalang oleh bau cengkeh, kopi dan bunga melati. Tak jauh dari sana tepatnya di bawah tangga, mereka menemukan setumpuk kantung plastik besar yang tertimbun cengkeh dan kopi. Di dalamnya terdapat jasad-jasad yang mereka cari. Tim forensik segera membungkus semua jasad tersebut ke dalam kantung khusus dan membawanya ke atas untuk dimasukkan ke dalam ambulan.
Mereka yang menyaksikan hanya bisa tertegun dengan hati miris. Bau bangkai menyeruak ketika satu persatu jasad diangkut keluar. Beberapa dari para orang tua korban yang ikut menyaksikan jatuh pingsan saking shocknya.
Sekitar 15 jasad yang mereka temukan di bawah sana. Keadaan jasad-jasad tersebut sudah tidak utuh karena dimakan tikus dan hewan melata lainnya. Ada yang sudah membusuk dan ada juga yang tinggal tulang belulang. Baru 12 jasad yang teridentifikasi, di antaranya: Riha, Kori, Haru Aishi, Remi Sagawa, Kotaru, Inira Rai, Sanaru, Miyako Kageshi, Naku Oginawa, Raiko Mayasi, Natsumi Ayashi, Ayumi Nakama.
Sebagian besar korban berusia 17 dan 18. Dari hasil forensik, selain di bunuh dengan kejam para korban juga mendapat pelecehan seksual dan penyiksaan yang mengakibatkan rusaknya beberapa organ tubuh. Dan hal yang lebih mengerikan adalah, jantung mereka tidak berada di tempatnya. Kemungkinan besar Tadashi mengambil jantung mereka untuk dijual di pasar gelap. Oleh sebab itu, Tadashi dan istrinya dijatuhi hukuman berlapis dengan bukti-bukti kuat yang telah mereka temukan. Salah satunya buku hitam yang berisi daftar nama-nama orang masuk ke dalam daftar pencarian orang hilang di kepolisian.
Namun yang membuat semua warga geram adalah wajah congkak Tadashi serta istrinya. Tidak ada sedikitpun rasa bersalah dan penyesalan di wajah keduanya. Bahkan ketika Kakashi dan Obito datang memukul Tadashi dengan membabi buta, pria congkak itu dengan santainya menceritakan bagaimana ia menyetubuhi adik dari pria bermasker tersebut dan menjelaskan secara rinci bagaimana ia menyiksa Rin
dan membunuhnya. Sungguh tidak waras, para petugas kepolisian dan tim investigasi sampai kehilangan kata saat menginterogasi Tadashi dan Yora yang dengan ceria menceritakan semuanya."Dia benar-benar tidak waras!" Salah satu anggota dari tim investigasi keluar dari ruang interogasi dengan wajah pucat. Ia berjalan terseok-seok menghampiri seorang reporter wanita yang tengah menunggu para polisi untuk di mintai keterangan.
Reporter wanita itu segera mendekat dengan wajah penasaran. Ia segera menyiapkan alat perekam dan buku miliknya. "Apa saja yang dia ceritakan?" Ia memulai sesi wawancaranya.
Pria di depannya tiu menghela nafas berat. "Lebih baik masyarakat tidak mengetahui secara detail kejahatan si pelaku. Karena terlalu kejam, itu hanya akan membuat masyarakat ketakutan dan menjadi ricuh." Lalu tanpa mendengarkan ocehan si reporter memilih untuk kembali masuk ke ruang interogasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Eyes ✓
Разное[END] Penasaran dengan teror aneh yang di alaminya, Sakura mencoba mencari tau penyebab teror itu dan apa yang diinginkan si peneror. Di bantu oleh Naruto dan sahabat lainnya. Mereka berusaha mecari sesuatu yang seharusnya tidak mereka cari. Sesuatu...