Chapter Ten

1K 151 16
                                    

Jangan lupa Vote & Comment nya Minna~~

Selamat membaca~~

®®®

"Kau ingat wajahnya, Sasuke?"

Sasuke menggeleng, "Disana gelap, tapi aku yakin dari bentuk tubuhnya orang itu laki-laki. Dia mengejar Sakura sambil membawa kapak besar."

"Apa dia ingin membunuh Sakura?" Tanya Sai yang langsung mendapat cubitan dari Ino.

"Lagian apa yang di lakukannya disana malam-malam? Oh, astaga aku yakin sekali sebelum aku tinggal makan dia masih tertidur lelap. Aku hanya pergi selama 10 menit." Ucap Naruto sambil mengusap wajahnya kasar. Dia benar-benar cemas setengah mati tadi malam.

Ceklek

Pintu toilet terbuka dan menampakkan Sakura yang di tuntun Hinata.

"Kenapa?" Tanya Sakura ketika mendapati semua pasang mata menatapnya.

Ino bangkit membantu Hinata memapah Sakura menuju blankar. Kaki gadis merah muda itu di balut perban karena luka yang ia dapat tadi malam. "Apa yang kau pikirkan saat pergi begitu saja tanpa alas kaki, huh?" Ino meringis mengingat luka-luka di kaki Sakura.

Sakura hanya mengedikan bahunya lalu ia bergerak mencari posisi nyaman. "Aku pergi begitu saja." Ujarnya kemudian.

"Ya, kau pergi begitu saja membuat orang lain cemas setengah mati. Kalau Sai tidak melihatmu, kau sudah mati tau!" Ucap Naruto membuat Sasuke langsung menjitaknya keras.

Sakura menundukkan kepalanya sambil bergumam, "Maaf..." Ino di sebelahnya mendesah berat.

"Sakura...." Panggil itachi membuat Sakura mendongak dan meliriknya. "Apa kau melihat wajah orang itu?" Tanyanya dan Sakura menggeleng sebagai jawaban.

"Aku tidak sempat melihat wajahnya karena keburu takut saat melihat kapak yang dia bawa. Ahhh, tapi aku ingat dia menggunakan kemeja dan celana hitam. Seperti orang kantoran atau guru di sekolah?" Ujar Sakura dengan nada ragu di ujungnya.

Semuanya terdiam begitu pula Sakura yang mengingat kembali kejadian semalam.

Itachi tiba-tiba menepukkan tangannya mengambil semua atensi di ruangan itu. "Baiklah. Kesimpulan yang aku dapat kemungkinannya orang itu adalah warga sekolah kalian. Jika orang luar tidak mungkin punya akses masuk ke sekolah kalian, kan?"

Mereka mengangguk bersamaan kecuali Sai dan Sasuke. "Ah!" Sakura tiba-tiba berseru membuat semua mata menatapnya.

"Naruto dimana jaketmu yang aku pakai semalam?" Tanya Sakura.

"Ini?" Naruto mengangkat jaketnya. Sakura mengangguk sambil menyuruh Naruto menyerahkannya.

Setelah jaket itu ada di tangannya Sakura segera merogoh saku jaket dan kebingungan ketika tidak mendapati benda yang sudah susah payah ia cari.

"Naruto apa kau mengambilnya?"

Naruto mengernyitkan keningnya heran. "Mengambil apa?" Tanyanya.

"Pelastik yang berisi kertas usang!"

Naruto menggeleng lalu hinata datang mendekati Sakura sambil membawa sesuatu. "Apa ini yang kau cari Sakura? Terjatuh tadi saat aku melipat jaket Naruto-kun."

"Ah, ya benar. Terimakasih hinata." Ucap Sakura sambil mengambil pelastik berisi kertas usang itu lalu ia segera meraih buku yang ada di meja nakas.

Merasa penasaran Shikamaru dan Itachi beranjak dari duduknya dan segera mendekati Sakura begitu pula Sai dan Sasuke. Mereka menatap bingung Sakura yang sibuk menyusun lembar kertas usang yang ia keluarkan dari dalam pelastik.

Another Eyes ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang