"Apa setelah ini kita akan langsung mencari Yeri..?" tanya Hanbin.
Saat ini ia dan Lisa sedang mengantri di kasir untuk membayar semua barang belanjaannya, karena tidak ingin ada orang yang tau tentang obrolan mereka jadi mereka berbicara dengan bahasa Prancis karena memang Hanbin dan Lisa menguasai beberapa bahasa salah satunya adalah bahasa Prancis.
"Nde.. tapi kita harus menunggu pergerakan Bobby dulu.." jawab Lisa.
"Berarti kita akan mengikutinya..?" tanya Hanbin sambil menyerahkan barang belanjaannya pada penjaga kasir.
"Molla.. yang pasti kita akan memantau terlebih dahulu kemana saja dia pergi melalui gps diponselku yang sudah tersambung ke ponselnya.." jelas Lisa dan Hanbin hanya mengangguk paham.
"Totalnya dua puluh lima juta won.." ucap penjaga kasir dan Hanbin langsung memberikan Blackcardnya.
"Kamsahamnida.." Hanbin hanya mengangguk dan menerima barang belanjaan serta Blackcardnya.
"Tapi kau harus lebih bisa mengontrol emosimu supaya kau tidak sakit kepala saat kita berada dalam situasi yang genting.. kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi saat menyelamatkan Yeri nanti.." ucap Hanbin menoleh sekilas pada Lisa yang berjalan di sampingnya.
"Nde.. Akan ku coba.." jawab Lisa seraya membuka pintu toko dan membiarkan Hanbin keluar terlebih dahulu karena tangannya membawa barang belanjaan.
Melangkahkan kaki melewati pintu toko mata hazelnya menangkap seseorang yang berdiri di depan toko perlengkapan bayi yang bersebelahan dengan toko perlengkapan olahraga yang baru saja mereka kunjungi.
"Kenapa dia melamun.." batin Lisa.
Sedangkan Hanbin belum menyadari jika Lisa masih berdiri di depan toko, ia terus berbicara seperti orang gila karena tidak ada siapa-siapa di kanan kirinya.
Hendak menyusul Hanbin, langkah kaki Lisa terhenti ketika seseorang menabrak orang yang tadi ia perhatikan yang tidak lain adalah Jennie.
"UNNIE.." teriak Lisa ketika melihat Jennie di tikam oleh laki-laki yang pura-pura menabraknya.
Rose yang sejak tadi sibuk memainkan ponselnya tersentak kaget mendengar suara teriakan Lisa dan saat menoleh ia melihat Lisa berdiri tidak jauh darinya.
Jennie yang juga mendengar teriakan Lisa langsung menoleh dan bibirnya terangkat ke atas membentuk sebuah senyuman ketika melihat kehadiran Lisa di hadapannya seolah Tuhan langsung mewujudkan keinginannya untuk bisa bertemu Lisa.
"Lisa-ya.." ucap Jennie pelan seraya tersenyum manis pada Lisa.
Rose juga tersenyum dan melambaikan tangannya pada Lisa ia masih belum menyadari jika Jennie terluka karena memang ketika laki-laki tadi menabrak kakak keduanya Rose sedang fokus pada ponselnya sambil mendengarkan musik menggunakan earphone namun karena teriakan Lisa cukup keras Rose masih bisa mendengarnya.
Hendak memanggil Lisa namun Rose tersentak kaget ketika Lisa berlari dan melewatinya begitu saja.
Brugh~
Jennie terjatuh tepat di pelukan Lisa perutnya terasa begitu perih tubuhnya terasa lemas bukan main dan semua tenaganya seolah hilang begitu saja.
Namun Jennie tersenyum diantara rasa sakitnya, di lihatnya mata hazel Lisa yang sekarang sedang memandangnya khawatir kemudian tangan Jennie terulur memegang pipi Lisa untuk memastikan bahwa itu adalah nyata.
Rose membulatkan matanya ketika ia melihat Jennie berada di pelukan Lisa dengan keadaan perut yang bersimbah darah Rose kira tadi Lisa memanggilnya karena posisinya membelakangi Jennie dan berhadapan dengan Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang yang hilang [√]
FanfictionLangit malam akan selalu indah jika dihiasi oleh bintang-bintang. lantas jika salah satu bintang hilang, apakah keindahan langit akan tetap sama? akankah bintang itu kembali pulang? Note : Cerita ini hanya fiktif belaka sebagai media penyaluran hob...