Hari ini Seoul International School sedang menerima pendaftaran peserta didik baru mengingat sebentar lagi akan di adakan kenaikan tingkat, sehingga saat ini sekolah milik Bogum itu ramai oleh hilir mudik para murid Junior High School yang akan mendaftarkan dirinya dan tidak sedikit dari mereka yang datang bersama orangtuanya juga.
Mengingat ini adalah sekolah terbaik di Korea Selatan sehingga proses seleksi penerimaan murid baru di lakukan cukup ketat, namun tidak mengurangi antusiasme mereka sedikitpun.
Karena memang proses pendaftaran dan seleksinya di adakan sebelum ujian di mulai dengan tujuan jika ternyata lulus seleksi siswa siswi itu lebih bersemangat melakukan ujian sekolahnya demi memenuhi persyaratan terakhir berupa nilai ujian akhir.
Tring Tring Tring~
Bel berbunyi pertanda waktu istirahat telah tiba para murid berhamburan mengistirahatkan otaknya dan mengisi perutnya menuju tempat yang paling diminati di waktu-waktu seperti ini yang tidak lain dan tidak bukan adalah kantin.
Yang menurut Rose adalah surga makanan di sekolahnya karena makanan disana banyak variannya, terjamin higienis dan yang paling penting adalah murid-muridnya bebas memakan apapun semaunya karena itu sudah di tanggung oleh biaya sekolah yang harus di bayar setiap bulannya yang tentu saja jumlahnya cukup fantastis.
Sehingga anak yang bisa bersekolah disini dominan terbagi menjadi dua jenis anak yaitu anak orang kaya atau anak orang yang sangat kaya dan tentunya memiliki otak yang memadai untuk sekolah disini.
Tentu saja sekolah ini juga mengadakan jalur beasiswa bagi murid yang memiliki otak yang mumpuni tapi keuangannya tidak mencukupi namun jumlah mereka hanya sekitar 10% jika di banding jumlah murid-murid secara keseluruhan.
Dan murid-murid yang bersekolah melalui jalur beasiswa juga mendapat fasilitas yang sama termasuk makan siang di kantin sepuasnya namun bedanya mereka tidak membayarnya sepeserpun karena beasiswa di sana di berikan secara full termasuk uang bulanan yang mencakup biaya makan di kantin.
Tidak hanya itu mereka juga mendapat seragam dan buku sekolah secara gratis termasuk buku catatan bahkan setiap semester mereka juga mendapat sepatu dan tas baru sehingga sudah jelas sekolah milik Bogum ini banyak di minati oleh berbagai kalangan terlebih bagi murid-murid tidak mampu sehingga sangat membantu beban orangtuanya ketika menyekolahkan mereka yang hanya bermodalkan otak cerdas saja.
Tidak seperti di drama-drama pada umumnya disana murid beasiswa begitu di lindungi dari tindak pembullyan tanpa memandang kasta sedikitpun terlebih setelah Lisa bersekolah disana situasi sekolah sangat kondusif, mungkin masih ada yang bertengkar dengan temannya karena salah paham atau alasan lainnya yang memang itu sudah menjadi hal yang biasa terlebih mereka masih remaja namun tidak sampai terjadi aksi jambak-jambakan apalagi saling memukul.
"Sayang.. mau pesan apa? biar Unnie yang ambilkan nde.."
Hanbin bergidik ngeri saat mendengar Rose berbicara begitu lembut pada Lisa.
Memang sejak hari dimana Rose menemukan foto itu ia menjadi lebih posesif mengalahkan Jennie dan selalu memperlakukan Lisa lebih lembut dari biasanya tentu saja agar adik bungsunya itu merasa nyaman meski Rose jadi lebih posesif dan selalu mengikuti Lisa kemanapun ia pergi.
Dan bukan sekali Hanbin melihat Rose memperlakukan Lisa seperti itu namun tetap saja ia selalu merasa aneh ketika mendengarnya terlebih ketika Rose menyebut Lisa dengan sebutan sayang yang sebenarnya sah-sah saja karena Lisa adiknya namun tetap saja menurut Hanbin itu menggelikan terlebih Rose memanggil Lisa seperti itu di lingkungan sekolah.
Yang tentu saja membuat para fans Lisa menatapnya aneh dan tidak sedikit juga ada yang merasa iri seperti saat ini.
Dan Hanbin memang masih selalu duduk di meja yang sama dengan Lisa ketika jam istirahat tiba meski ia menjadi laki-laki satu-satunya di meja itu Hanbin tidak keberatan justru ia bangga karena banyak yang bilang jika Hanbin adalah seorang pangeran yang di kelilingi oleh para bidadari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang yang hilang [√]
FanfictionLangit malam akan selalu indah jika dihiasi oleh bintang-bintang. lantas jika salah satu bintang hilang, apakah keindahan langit akan tetap sama? akankah bintang itu kembali pulang? Note : Cerita ini hanya fiktif belaka sebagai media penyaluran hob...