69. Reality

2.8K 239 14
                                    

"Sayang.. hei bangun.."

Rose yang mendengar suara Dara dan merasakan tepukan pelan di pipinya perlahan membuka mata.

"Eoh.. kau pasti mimpi buruk sampai menangis seperti ini.." Dara terkekeh mengusap air mata di pipi Rose.

Mengerjabkan matanya beberapa kali Rose kemudian langsung teringat pada adik bungsunya.

"Eomma.. dimana Lisa..?" Rose bertanya setelah bangun dan duduk menghadap Dara.

"Hei tenanglah.. adikmu sedang bermain game bersama kedua Unnie'mu.."

Rose kemudian menoleh dan benar saja bahwa Lisa sedang bermain PS bersama kedua kakaknya lalu ia kembali menoleh pada Dara.

"Eomma.. bukankah tadi ada Hanbin..?"

"Saat kau tidur tadi Hanbin pamit pulang karena Eomma'nya menelepon ingin di buatkan rujak oleh Hanbin.."

"Berarti tadi hanya mimpi.." batin Rose.

"Anak Eomma sampai berkeringat begini apa mimpinya begitu buruk..?" Dara bertanya mengusap peluh di dahi anak ketiganya.

"Nde Eomma.. benar-benar mimpi buruk sampai terasa nyata.." Rose kemudian memeluk Dara dengan pandangan menatap Lisa.

"Bagus Unnie oper ke kanan.."

"Ya ya ya.. sedikit lagi sedikit lagi.."

"Tendang sekarang.. goooooool..!!"

Lisa bersorak senang ketika Jennie berhasil mencetak skor sesuai arahannya dan ia langsung menjulurkan lidahnya pada Jisoo yang menatapnya kesal.

Saat ini Lisa duduk di atas karpet tebal dengan berselonjor kaki dan bersandar pada tubuh Jennie di belakangnya yang sedang memegang stik PS sehingga posisi mereka seperti Jennie memeluk Lisa dari belakang.

Cup

"Hadiah karena Unnie berhasil mencetak gol sehingga kita bisa mengalahkan Jisoo Unnie.." Lisa berujar setelah mencium bibir Jennie.

"Nde.. Unnie memang hebat dalam segala hal apalagi jika coachnya adik kesayangan Unnie ini.." Jennie tersenyum kemudian mencium seluruh wajah Lisa termasuk bibirnya membuat sang empunya terkikik geli.

"Cih baru menang sekali sudah bangga.." cibir Jisoo.

"Apa Unnie mendengar ada yang berbicara..?" Lisa bertanya dengan wajah jahilnya.

"Nde.. tapi Unnie tidak melihat wujudnya mungkin itu suara kentut cicak.."

"MWO.. yakkkkk dasar adik durhaka bisa-bisanya menyamakan suaraku dengan kentut cicak.."

"Aduduh hahaha ampun Unnie ampun hahaha.." Jennie tertawa ketika Jisoo menggelitikinya.

Sedangkan Lisa sudah menggeser duduknya, ikut tertawa juga.

Rose tersenyum melihat ketiganya kemudian ia kembali mendongak pada Dara yang masih setia memeluknya.

"Eomma.. Aku lapar.."

"Eoh Eomma baru mau masak untuk makan siang apa mau beli saja ke Restaurant..?" Dara bertanya memperbaiki anak rambut Rose.

"Aniya.. Aku mau masakan Eomma saja jadi selama menunggu Eomma masak Aku akan makan camilan dan bermain dengan mereka.." Dara tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Arraseo.. apa putri cantik Eomma mau riquest menu makan siang kali ini..?" Rose kemudian menaruh telunjuknya di dagu seraya berpikir.

"Emmmmm bulgogi, bibimbap, kimchi daaan apapun masakan Eomma yang lainnya pasti Aku makan.." Dara terkekeh tapi tetap mengangguk mengiyakan.

Bintang yang hilang [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang