"Sayang.. bagaimana keadaan adikmu..?" Ji Hyun bertanya ketika baru saja tiba bersama Dara setelah menerima telepon dari Hanbin jika Lisa di larikan ke Rumah Sakit.
Sedangkan Jisoo dan Jennie tidak bisa di hubungi begitu pula dengan Seulgi dan Irene yang tidak mengangkat teleponnya sehingga Hanbin hanya mengirim pesan singkat saja.
"Masih di tangani dokter Uncle.." Hanbin menjawab karena Rose masih menangis terisak di dalam pelukan Ji Eun.
Saat di lobi tadi Ibu dari Irene itu melihat Hanbin dan Rose yang baru turun dari ambulance dengan Lisa yang sudah tidak sadarkan diri.
Sehingga Ji Eun yang hendak pulang setelah mengantarkan makan siang untuk Haneul mengurungkan niatnya memilih mengikuti mereka dan berusaha menenangkan Rose.
"Hanbin-ah.. sebenarnya apa yang terjadi..?"
Belum sempat Hanbin menjawab pertanyaan Dara netranya di kejutkan dengan sebuah brangkar yang sedang di dorong menuju ruang UGD juga.
"Seulgi Nunna.."
Ji Hyun dan Dara mengerutkan alisnya bingung kenapa Hanbin malah memanggil Seulgi bukannya menjawab pertanyaan Dara.
Hingga mereka berdua mengikuti arah pandang Hanbin termasuk Ji Eun yang duduk sambil memeluk Rose.
"Astaga.." Dara menutup mulutnya terkejut ketika melihat Jennie dan Jisoo mendorong sebuah brangkar yang di atasnya terdapat Seulgi yang berbaring dengan tubuh yang bersimbah darah.
Di sana juga ada Irene dan mereka bertiga datang dengan keadaan sama-sama menangis sedangkan di belakangnya ada Dong Wook yang membantu mendorong brangkar itu juga bersama dua perawat lainnya.
"Jisoo-ya gwencana.. kenapa bajumu berdarah juga dan sebenarnya apa yang terjadi..?" Ji Hyun bertanya setelah membawa Jisoo ke pelukannya sedangkan Dara memeluk Jennie.
Dan Irene tentu saja langsung menghampiri Ji Eun ketika melihat ibunya ada disana sehingga akhirnya Ji Eun memeluk Rose dan Irene di kanan kirinya yang sama-sama menangis terlebih Rose yang tangisannya semakin keras ketika melihat brangkar yang membawa Seulgi lewat di hadapannya dan dibawa masuk ke ruang UGD bersebelahan dengan ruangan yang di dalamnya ada Lisa.
Mengingat ini adalah Rumah Sakit terbaik di Korea Selatan sehingga memiliki lima ruang UGD sekaligus tiga ruangan berfungsi untuk menangani pasien yang membutuhkan penanganan serius dan hanya di peruntukan bagi satu orang pasien saja di setiap ruangannya.
Sedangkan dua ruangan lainnya di peruntukan bagi pasien yang hanya membutuhkan penanganan ringan dimana di setiap ruangan itu bisa di gunakan oleh lima orang pasien sekaligus.
"Tadi ada orang yang akan menembak Jisoo dan ternyata orang itu adalah Nyonya Nara Tuan, tapi Seulgi justru menjadikan tubuhnya sebagai tameng untuk melindungi Jisoo hingga akhirnya menjadi seperti ini.."
Dong Wook menjawab pertanyaan Ji Hyun barusan karena saat di perjalanan tadi Irene sempat menceritakan tentang ia yang berteriak keras ketika melihat Nara mengarahkan pistolnya pada Jisoo yang berdiri membelakangi, Seulgi yang berdiri berhadapan dengan Jisoo langsung memeluk sepupunya itu dan memutar posisi mereka menjadikan tubuhnya sendiri sebagai tameng untuk melindungi Jisoo.
Dong Wook ada disana karena memang ia dan Seokjin di tugaskan untuk berjaga di depan area sekolah dan saat mendengar suara tembakan dari dalam mereka langsung menghampiri asal suara.
Jawaban Dong Wook itu tentu saja membuat Ji Hyun dan Dara terkejut bukan main karena yang mereka tau Nara adalah perempuan yang begitu baik namun siapa sangka justru sekarang ia hampir saja melukai Jisoo tapi ternyata malah berakhir melukai putrinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang yang hilang [√]
ФанфикLangit malam akan selalu indah jika dihiasi oleh bintang-bintang. lantas jika salah satu bintang hilang, apakah keindahan langit akan tetap sama? akankah bintang itu kembali pulang? Note : Cerita ini hanya fiktif belaka sebagai media penyaluran hob...