48. Sweet Moment

3.3K 249 11
                                    

"Eomma.. ini sudah jam tujuh malam tapi kenapa Lisa belum kembali juga..?"

"Ini jam tujuh sore bukan jam tujuh malam chipmunk.."

"Unnie.. apa perbedaan siang dan malam..?"

"Kalau siang ada matahari sedangkan kalau malam ada bulan.."

"Sana pergi ke balkon dan lihat ke langit sekarang ada matahari atau bulan..?"

"Anak kecil juga tau tidak mungkin ada matahari jam segini.."

"Nahhh itu Unnie tau.. berarti sekarang itu termasuk malam.."

"Aniya.. pendirianku tetap sama ini masih sore..!!"

"Malam..!!"

"Sore..!!"

"Malam..!!"

"Sore..!!"

"Mal-.."

"STOP..!!"

Teriakan Jennie membuat kedua manusia itu bungkam seketika.

"Diam atau Aku jahit mulut kalian.." Jisoo dan Rose refleks menutup mulut mereka dengan kedua tangannya.

Sedangkan Dara dan Ji Hyun yang duduk di sofa hanya menggelengkan kepala sudah biasa dengan kelakuan mereka.

Hingga atensi mereka teralih pada Seokjin yang memasuki ruangan sambil membawa Lisa di gendongannya hal itu membuat mereka panik terlebih saat melihat wajah pucat Lisa.

"Yakkkk kau apakan adikku..?" teriak Jennie.

"Saya tidak melakukan apapun pada Nona Lisa, tadi Nona Lisa tiba-tiba saja pingsan.." jawab Seokjin membaringkan Lisa di ranjang sebelah Jennie.

"Yeobo cepat panggil dokter.." pekik Dara.

Ji Hyun langsung berlari saat itu juga rasa panik membuatnya lupa bahwa ada tombol emergency disana dan tidak lama kemudian Ji Hyun kembali bersama dengan seorang dokter dan perawat.

"Perawat Jung tolong pasang kembali infusnya.."

Perawat yang berdiri di belakang sang dokter mengangguk dan langsung melakukan tugasnya.

Sedangkan dokter itu saat ini sedang memeriksa detak jantung Lisa kemudian membuka perban di telapak tangan Lisa dan membersihkan darah yang keluar karena jahitannya terbuka.

Kemudian ia kembali menjahitnya dan membalutnya dengan perban baru agar terhindar dari bakteri dan infeksi.

"Pasien kelelahan karena sejak pagi belum mendapat asupan makanan terlebih pasien melepas infusannya begitu saja dan pendarahan di telapak tangan pasien membuat tubuhnya semakin lemah untung saja pasien tidak sampai kekurangan darah.."

"Oleh karena itu tolong lebih di perhatikan lagi agar pasien tidak melepas kembali infusnya sebelum tubuhnya benar-benar pulih dan untuk telapak tangan kanannya jangan banyak di gerakkan apalagi di tekan karena hal itu bisa membuat lukanya kembali terbuka dan terjadi pendarahan lagi mengingat lukanya cukup dalam.."

"Nde.. kami akan menjaga Lisa dengan lebih baik lagi.." ucap Dara.

"Kalau begitu saya permisi.."

"Nde.. kamsahamnida dokter Bae.."

Dokter itu tersenyum seraya mengangguk kemudian keluar dari ruangan bersama perawat tadi.

"Tuan, Nyonya.. kalau begitu Saya juga pamit.." ucap Seokjin.

"Nde.. gomawo sudah menjaga Lisa.." jawab Ji Hyun.

Seokjin mengangguk dan bergegas pergi.

"Eomma.. apa tidak sebaiknya baju Lisa di ganti dulu..?" tanya Jisoo ketika melihat baju Lisa kotor dengan tanah.

Bintang yang hilang [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang