35 || Break

802 23 0
                                    

Sudah 20 menit berlalu baik Adelia, Aisyah, alby, daniel dan Maxime mencari keberadaan clara yang sedari tadi batang hidung gadis itu belum nampak dihadapan mereka.

Tepat pukul 19:25 WIB lebih tepatnya 5 menit sebelum acara dimulai clara pun sampai di tempat acara ulang tahun salah satu rekan kelasnya yang tak lain tak bukan yaitu claudia.

Kini clara sedang berjalan mendekat kearah rekannya dengan didampingi andrew disampingnya. Daniel pun memandang andrew dengan tatapan yang sulit dijelaskan. Dan ckara pun duduk di salah satu sofa yang terdapat disana. sedangkan andrew pun bergabung dengan rekan alumni sekolahnya yang rupanya diundang juga di acara itu.

Adelia yang memiliki seribu pertanyaan di benak nya pun bertanya satu persatu kepada sahabatnya itu.

"Lo jadi bareng andrew?" Tanya adelia mengintrogasi sahabatnya itu.

Clara pun hanya mengangguk sebari meminum minumannya dengan anggun.

"Daniel dari tadi nyariin lo. Tapi lo....?"

"Oh"

"Lo kenapa sih clar cerita ke kekita barangkali kita bisa bantu, iya ga max"

Maxime pun ikut membuka suara menananggapi kekasihnya "heem"

Okay, ladies and geantleman acara selanjutnya yakni peniupan serta pemotongan roti diharap kalian semua untuk mendekat kearah panggung utama.

Mereka semua pun bernyanyi sebari bertepuk tangan untuk claudia yang akan meniup lilinnya dan dengan sekali tiupan dari claudia lilin yang menyala pun seketika menjadi mati.

Setelah peniupan lilin acara pun berlangsung dengan pemotongan roti dan penyuapan roti kepada rekan² terdekat claudia namun ada 1 nama yang membuay clara dan kawan²nya terkejut yakni ketika nama Daniel Pradita diucapkan.

Clara yang berada disitupun hanya tersenyum singkat yang semua orang tau senyum clara hanya topeng untuk menutupi kesedihannya di depan umum.

Sebelum daniel mencekal tangan clara, gadis itupun sudah terlebih dahulu berlari meninggalkan pesta itu dan ia pun lebih memilih duduk di bangku kosong yang tak jauh dari pesta itu digelar.

Air mata yang semula ia tahan pun lantas lolos keluar begitu saja dan mengeja di pipinya sesekali clara mengusap air matanya kasar dan memejamkan matanya berulang kali. Sampai ia baru sadar ada seseorang yang duduk disebelahnya.

"Kamu kenapa? Aku salah sama kamu? Aku minta maaf. Tapi please jangan diemin aku gini" ucap daniel melemah di sebelah clara.

Clara yang sadar akan suara itupun segera pergi meninggalkan daniel namun daniel pun lebih dahulu mencekal tangan clara dan gadis itupun mau tidak mau harus tetap berdiri pada tempatnya itu.

"Pulang bareng gw sekarang" Ucap daniel dengan nada tajam.

Tanpa panjang lebar lagi clara pun menurut ucapan daniel yang a sangat paham bahwa ketika emosi daniel terkumpul itu lebih menyeramkan dari apapun yang pernah clara temui.

Didalam mobil hening pun menyelimuti mereka berdua baik clara ataupun daniel saling diam. Daniel yang fokus menyetir dan clara yang fokus menatap jalanan ibu kota dari Kaca sebelah kirinya.

Daniel yang benci keheningan ini pun seketika membuka suara dan memberhentikan mobilnya dipinggir jalan.

"Yang...." taada respon yang ia terima dari kekasihnya itu

"Sayangg"

"Claraaaa"

Clara pun tetap diam dan tak mengalihkan perhatiannya dari pandangan di kaca sebelah kirinya.

Daniel yang diabaikan pun memukul setir mobilnya dengan kencang dan lengannya mencengkram kemudi erat terlihat dari
jari-jari lengannya yang memutih.

Clara yang sedari tadi terdiam pun kini membuka suara.

"Gue mau ngomong." Ujar clara datar dengan pandangan lurus kedepan.

"Gue dengerin."

Clara menghela napasnya. "Gimana kalo Kita..."
Clara menelan ludahnya. "Break."

Tak ada sahutan dari daniel.
"Maksud Lo apa?"

Kita break. Kayaknya kita memang sama-sama
jenuh sama hubungan ini. Mending Kita selesain
dulu masalah Kita masing-masing, baru abis itu
Kita mulai lagi.

Dengan mentah-mentah daniel pun mengatakan "GUE GAMAU, DAN GUE GAAKAN PERNAH NGELEPAS LO TANPA ALASAN YANG JELAS"

"Kalo Kita break, Lo bisa bebas tanpa ada beban
niel. Lo bebas main atau cari Cewek mana aja. Tanpa ragu dan tanpa terbebani dengan hadirnya Gue."

"Ngaco lo clar, lo kenapa cerita sama gue. Kalau lo ga cerita, gue tau dari mana!"

Clara lagi-lagi menghela napas dan berusaha menatap daniel "Gimana kalo 3 minggu?"

"GUE ENGGAK MAUI!"

"Nanti kalo Lo bener-bener nemuin Cewek yang
bikin Lo nyaman, jangan ragu buat bilang iya niel."

"Gue gamau kita break dan percakapan ini stop sampai disini"

Clara pun menangis dan daniel pun membawa clara kedalam pelukannya dan ia pun memberi waktu untuk clara meluapkan semua pikirannya dengan air mata karena ia tau antara clara dan dirinya sudah terjadi salah faham

"Gue hanya ingin lo bahagia nie" ucap clara disela² tangisannya itu

"Dan kebagiaan gue hanya lo clar"

"Lo kenapa ada apa cerita yang. Ceritaaa, kalau gasiap cerita sekarang kapan pun kamu mau cerita atau butuh aku bilang aku"

Clara pun tak mengatakan apapun dan ia pun masih membenamkan wajahnya di dada bidang daniel.

ketua osis kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang