Waktu menunjukan pukul 18.00 WIB gadis itupun telah bersiap dengan kemeja putih yang dipadukan dengan blazer berwarna hitam yang sangat senada serta rambut coklat yang diurai membuat gadis itu terlihat sangat cantik dari biasanya.
Clara pun segera turun dari kamarnya dan segera menuju bagasinya untuk mengeluarkan mobil pajeronya dan segera berangkat menuju tempat yang sudah dishare oleh atasannya

Clara menghentikan mobil yang dikendarainya, ia telah sampai. Pikiran dan hati clara perlahan tak karuan. Dia merasa aneh firasatnya pun sangat yakinbahwa akan terjadi sesuatu kepadanya. Ia pun tak lupa memoleskan liptin ke bibir mungilnya untul menutupi pucat yang jelas nambah di bibirnya. Clara keluar dari mobil lalu memasuki restoran yang dikatakan luas dan sangat amat mewah.Saat memasuki lobby, clarapun disambut oleh beberapa pegawai disana dan diantarkan keruang meeting yang telah di boking.
Sesampainya didepan ia pun melihat pak rei sebagai hrd nya pun telah menunggunya.
"CEO kita sudah menunggu diruang rapat" ucap pak rei
"Iya pak, mohon maaf tadi macet jadi agak terlambat"
"Are u okey clar? Pucet banget mukanya.."
"Oh ngak pak, mungkin saya salah pilih make up tadi" ucap clara berbohong kepada hrd nya.
"Yaudah ayo masuk"

Mereka berdua pun masuk kedalam ruangan yang telah disiapkan dan saat memasuki ruangan tersebut perasaan Clara pun semakin tak karuan dibuatnya. Ia pun hanya fokus kepada seseorang didepan sana yang badannya berbalik menutupi para tamu undangannya.
..
Dr. Austin
Bu dokter, are u okey??
Lagi dimana?? Mau di gojek in ice cream?

Lagi meeting ya
Iyaa
Gausah kak, lagi ga mood ice cream juga

Buat jajan clara nih
Eh gausah kak, clara udah ada
Udah kalau lo nolak gue marah
Thanks pak doc
...
Adelia
Clara, main yok
gue ada meeting
Cielah anak sibuk nih ya...
Btw tadi gue kyk liat lo pakai blazer item coba pap

Tuh kan bener ternyata, yaudah gue mau ajak maxime aja. Semoga aja mau
KAMU SEDANG MEMBACA
ketua osis ku
Fiksi RemajaClara hanyalah siswi SMA biasa. Hidupnya berubah drastis ketika bertemu Daniel Pradipta Devano, sang ketua OSIS yang terkenal dingin, arogan, dan pemarah. Pertemuan penuh salah paham itu melahirkan rasa benci di hati Clara. Namun, takdir mempermaink...