34 ||Teka - Teki Hati

733 24 0
                                    

Hari sudah larut malam dan clara yakin
kalau semua orang sudah tertidur di kamarnya
masing-masing termasuk kedua sababatnya yqng menginap dirumahnya.

Secara perlahan, clara membuka dan menutup
pintu kamarnya, berusaha agar pergerakannya
tidak menimbulkan suara berisik yang bisa
membuat penghuni rumah lain merasa terganggu. Dengan langkah kaki mengendap, clara menuruni anak tangga dan menuju ke taman belakang rumahnya.

Disana ia pun hanya duduk termenung sebari membuka ponselnya yang terpajang foto daniel dan juga teman wanitanya yang tak lain Claudia.

Ia pun termenung sebari menatap bintang diangkasa dan tanpa ia sadari bulir air matapun telah mengeja di pipinya. Clara segera bangkit dari taman dan memasuki kamarnya kembali. Setelah menutup pintu kamarnya, ia pun tak lupa menguncinya. Clara menyandarkan punggungnya pada pintu, perlahan tapi pasti tubuhnya luruh di barengi dengan deraian air mata yang kembali jatuh membasahi pipi

Clara memeluk erat tubuhnya dan kembali
menangis dalam diam. Menangisi sikap pria yang
teramat sangat ia cintai tapi pria itupun tidak peduli sama sekali dengan perasaannya.

Clara pun menepuk dadanya, berharap rasa sakit yang kini bersarang dalam relung hatinya hilang.
menguap entah kemana. Tapi nyatanya, rasa
sakit itu sama sekali tidak menghilang dan malah
semakin terasa sakit saat bayang-bayang daniel dan claudia menghantui pikirannya yang menghabiskan waktu bersama  secara diam-diam.

Adelia dan Aisyah yang saat itu hanya berpura² tertidur pun kebingungan melihat clara yang sedari tadi menangis sendiri didalam kamarnya. Namun adelia dan aisyah kompak tidak mengganggu clara dan membebaskan clara untuk meluapkan semua bebannya jika memang dibutuhkan air mata untuk meredakan bebannya.

🌼🌼🌼🌼

clara memulas wajahnya dengan bedak tipis
untuk menyamarkan area matanya yang terlihat
sembab. Gadis itu tersenyum miris di depan
cermin memandangi wajahnya yang tampak
menyedihkan.
Setelah dirasa sudah cukup menyamarkan mata
sembabnya, clara mengambil tas ransel dan
keluar dari kamar.

kedua temannya pun yang sudah sarapan dirumahnya sudah menunggu clara diruang tamu dan clara pun segera ke garasi dan mengeluarkan salah satu mobil miliknya itu.

ketika di dalam mobil hening pun menyelimuti mereka bertiga. mereka hanya diam dan tak ada yang memulai percakapan.

"Are you okay clar?" tanya adelia kepada sahabatnya yang sedari tadi hanya diam dan fokus jalanan didepannya.

"oke"

Dan ketika clara menjawab dengan singkat, padat dan jelas tak ada lagi yang memulai percakapan sampai mobil mereka berhenti di parkiran sma nusa bangsa. Dan mereka pun turun dari mobil dan segera berjalan melewati koridor untuk tiba di kelasnya.

Disepanjang perjalan sorakan dari siswa sma nusa bangsa pun saling bersautan menggoda mereka bertiga.

"Cantik banget neng.."

"Bagi nomernya dong...."

"Nanti malem jalan yuk..."

Dan lain lain...

Kiranya seperti itulah ucapan yang mereka dengar ketika berjalan menuju kelasnya. Dan ditengah perjalanan Adelia dan Aisyah pun berhenti yang membuat clara ikut berhenti juga tanpa tau penyebabnya.

ketua osis kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang