33 || Pasar Malam

7.7K 166 5
                                    

Pasar malam, ya seperti namanya tentunya pasar ini dibuka pada saat menjelang malam hari saja, selain penjual makanan. Banyak juga wahana permainan yang bisa dicoba seperti bianglala, Ombak Banyu, Rumah Hantu, Tong Setan, Kora-Kora dan masih banyak lagi.

Ketiga gadis itu (clara, adelia, dan aisyah) mereka berjalanan mengelilingi area pasar malam itu dengan sangat gembira. Andrew pun mereka  diabaikan oleh mereka bertiga, meski diabaikan andrewpun selalu memantau kemanapun mereka berada.

"Clar, syah gue kangen naik kora - kora nih" ujar adelia kepada kedua sahabatnya itu.

"Gw skuy² aja sih" jawab clara

Aisyah pun yang dikenal penakut ketinggian pun ikut membuka suara"Gw ngikut kalian aja"

"Ndrew, ikut ya.." ucap clara dengan tatapan memohon dan tanpa menunggu terlalu lama andrewpun mengangguk menandakan ia bersedia.

Mereka semua pun segera pergi ke arah kora - kora dan membeli 4 buah tiket di loket yang telah tersedia. Setelah membeli tiket mereka pun antri didepan wahana tersebut dan tak kurang dari 15 menit mereka berempat dipersilahkan untuk menaiki wahana tersebut. 

"Syah, are you okay?" Tanya clara yang melihat raut wajah aisyah seperti orang ketakutan.

"I hope so " jawab aisyah melemah

"Diberitahukan untuk seluruh penumpang wahana kora - kora diharapkan telah memasang seatbelt dengan benar dan tepat dikarenakan wahana akan segera dimulai"

Tettttt...........

Perlahan kapal yang mereka tumpangi pun bergerak maju dan mundur dengan perlahan namun semakin lama kapal itu semakin kencang dan cepat maju kedepan dan kebelakang semua orang yang naik pun teriak sejadi²nya ketika kapal itu bergerak sangat cepat maju dan mundur namun itu taberlaku bagi clara dan adelia justru diraut wajah mereka berdua hanya ada kebahagiaan bukan ketakutan.

"Astaghfirullah...."

"Mama papaaaa tolongin gueeeeee...."

"Tolong........"

"Udah cukuppp... gue gakuatttt"

"Arghhhhhhhh....."

"Aaaaaaaaaaa ......"

Mungkin seperti itulah teriakan dari seluruh penumpang wahana tersebut. Andrew yang melihat clara tertawa lepaspun mengambil ponselnya memotretnya dan memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celanannya.

Setelah mereka semua puas dipontang - panting wahana itupun akhirnya kapal pun berhenti dan seluruh penumpangnya turun dalam keadaan mengenaskan. Rambut acak-acakan, ada yang nangis dan ada juga yang sibuk kehilangan sebelah sandalnya yang melayang karena kencangnya wahana tadi.

"Gimana guys, seru kan..." tanya adelia dengan muka polosnya itu

"Bapak lo seru... gue ga bakalan mau lagi naik gituan" sarkas aisyah kepada adelia yanh membuat semua orang didekatnya tertawa melihat aisyah yang masih ketakutan dengan wahana kora - kora tersebut.

"Menurut gue wahana kedua yang wajib dicoba sih rumah hantu"

"Asik tuh gassin kuy"

Mereka pun kembali membeli tiket di loket depat rumah hantu dan setelah membeli mereka pun berjalan beriringan adelia dengan aisyah dan clara dengan andrew.

kesan pertama yang mereka rasakan awal masuk rumah hantu pun biasa saja namun ketika mereka berempat sampai di tengah perjalanan mereka semua ketakutan dengan hantu memegang tangan mereka,  keranda terbang diatas mereka dan juga kain kafan yang melayang di kepala mereka. Andrew tau clara yang sangat ketakutan pun mengenggam tangan clara rapat dan menyuruh rekan² yang lain berjalan mengikutinya namun siapa sangka ternyata didepan mereka justru lebih mencekam suasana yang tadi menegangkan kini berubah menjadi sunyi dengan bau wangi bunga 7 rupa yang sangat pekat. Dan dalam hitungan detik kabut tebal yang menutupi arah pandangan pun perlahan hilang dan tanpa mereka sadari pocong melotot pun berdiri dihadapan mereka dan sontak mereka semua berlari ketakutan dan ternyata itu adalah bagian akhir dari kejutan di rumah hantu tersebut.

"Gilaa gue takut bangettt" ucap clara ngos-ngosan  dan juga dengan tangan yang sangat dingin.

"Untung jantung gue aman" ujar adelia yang sekarang duduk di bangku yang kosong.

Andrew pun perlahan meninggalkan mereka dan clara yang sadar pun memanggil andrew "ndrew, lo mau kemana...."  suara samar2 pun terdengar dari andrew "Bentar gue beliin kalian minum dulu" clara pun hanya mengangguk dan ikut duduk disamping adelia.

Amdrew pun datang dengan membawa 4 cup jus buah yang dibungkus dengan plastik.

"Nih. Minum dulu..." ucap andrew dengan memberikan minuman itu satu per satu kepada mereka bertiga. Setelah mereka semua tenang akhirnya mereka pun melanjutkan untuk kembali berkeliling di sekiratan pasar malam tersebut

Selain wahana permainan yang ada di pasar malam. Tentunya banyak juga penjual makanan yang menjual makanan berbagai macam seperti sate seafood, kentang goreng, kembang gula, cilor, jasuke, cimol, ice cream, martabak manis, kerak telor, dan masih banyak lagi.

Mereka berempat adalah monster jajanan dan mereka pun membeli semua jajanan yang berada di pasar malam itu. Setelah membeli semua clara dan adelia pun membeli lagi sate seafood dan membungkusnya untuk mereka makan dirumah clara.

"Clar.."

"Oit.."

"Tumben lo ga ngajak daniel" tanya aisyah kepada clara.

"Bilangnya sibuk rapat sama max dan alby"

"Hah max?" Ucap adelia kebingungan

"Alby?" Ujar adelia dengan raut kebingungan juga

"Iya sama mereka"

"Ngaco kali lo, orang maxime kerumah sakit jenguk neneknya. Ini barusan vc gue sama maxime" ucap adelia kepada sahabatnya itu.

"Alby? Setau gue anak itu tadi izin gaikut gegara kakaknya datang dari turki ini gue dikasih foto keluarganya" ujar adelia dengan menujukan foto yang ia maksud.

"Trussss dan___" belum sempat menyelesaikan ucapannya ponsel clara pun berbunyi menandakan notifikasi masuk.

Dan benar saja senyuman clara yang menghiasi wajahnya itu sinar ketika 1 pesan masuk kedalam ponselnya

Whatsapp

Noval A

Ciee yang nonton sama daniel

Ciee yang nonton sama daniel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gw pngen pulang." Ucap clara dengan singkat padat dan jelas kepada ketiga sahabatnya dan mereka pun mengiyakan permintaan clara tanpa menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.





ketua osis kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang