26 || Andrew?

6.1K 171 1
                                    

"Kenalin nama Kamu nak" Perintah Pak zainal selaku wali kelas mipa 2 pada anak baru tersebut. "Nama gw Andrew." Ujarnya.

Seisi kelas menatapnya tak percaya bahwa laki itu lebih dingin dari yang ia kira.  Tapi tetap saja
sebagian murid se isi kelas menatap andrew dengan tatapan kagum. Tentu saja karena si empu memiliki paras yang tampan, manis, dengan tubuh yang tinggi dan bermuka ke bule²an.

Clara yang menatap kedepan pun hanya tersenyum manis kepada andrew yang mengenalkan identitasnya didepan. Melihat clara tersenyum andrew pun membalas senyuman clara dengan sangat manis yang membuat 1 kelas terbawa suasana.

"Nah namanya andrew, kalian nanti bisa kenalan dengan andrew" Ujar Pak zainal. "Yaudah sekarang Kamu duduk dikursi belakang clara yang kebetulan kosong itu." Pak zainal menunjuk kursi paling belakang yang kosong andrew menatap Pak zainal. "Oke pak" andrew pun melangkah duduk dikursi yang telah disediakan wali kelas barunya itu.

"Nah kalo begitu, kalian kenalan secara langsung
ya. Pak zain keluar dulu. Asallamualaikum."
"Wallaikumsallam." Lalu Pak zainal keluar kelas,
suasana kelas langsung ricuh.

"Gila, manis banget senyum tuh bocah" ucap aisyah kepada clara.

"Daniel punya saingan nih" goda adelia kepada clara.

"Clar, akhirnya kita 1 sekolah" ucap andrew kepada clara. "Lo pindah kesini karna apaan?" Tanya clara. "Jagain lo" jawaban singkat andrew membuat 1 kelas heboh pasalnya andrew yang sangat cuek ke semua orang malah lebih care ke clara.

"Dihh elo yaa"

"Fakta"

"Terserah lo deh ndrew"

"Hahaha lucu kalau udah ngambek"

Teman satu kelas semakin terheran melihat kedekatan antara andrew dan clara. Jangan dikira 1 bulan daniel dan clara bersama. Godaan claudia musnah begitu saja. Jawabannya adalah TIDAK hampir tiap hari clara selalu beradu emosi serta batin menghadapi makhluk aneh itu.

"Hay ndrew, kenal gue lo" sapa claudia dengan muka genit nya didepan andrew dan andrewpun tak menengok atau menjawab sapaan claudia dan ia lebih memilih melihat clara yang sedari tadi sibuk bergosip dengan ke dua sahabatnya.

"Gue manusia ga setan" mendengar sindiran claudia andrew pun melirik malas kepada claudia dan ga sampai hitungan detik andrew pun membuang muka dari gadis yang ia tau selalu membuat mantan kekasihnya menangis tiap malam.

"Dih songong banget jadi orang"

"Berisik" ucap andrew datar dan clara melihat itupun bertanya kepada andrew "aku berisik ndrew?" Andrew "bukan lo clar, nih cewek gatel"

"Eh jaga mulut lo, maksud lo gatel apaan"

"FAKTA!!!" Ucap laki itu sebelum ia meninggalkan ruang kelasnya.

"Enak aja tuh cowok, gue cantik gini dibilang gatel"

Clara yang mendengar itupun risih dan meninggalkan ruang kelas. Ia lebih memilih duduk dibawah pohon dari pada terus menerus mendengar ocehan claudia.

"Eh clar, sendirian aja? Temen lo mana" tanya andrew berjalan mendekat kearahnya.

"Di kelas" andrewpun hanya ber oh ria mendengar apa yang diucap clara.

"Gue mau nanya sama Lo"

"Tanya aja kali, gausah formal gini"

"Claudia emang tiap hari resek gitu orangnya"

"Menurut lo"

"same as you think"

Dari jarak kejauhan ada seseorang yang sedari tadi memantau mereka berdua dan clara yang peka dengan pantauan seseorang pun mengajak andrew masuk ke dalam kelasnya.

"Feeling gw gaenak ndrew, masuk kelas yok"

"Yok"

Dan ketika mereka berdua akan memasuki ruangan kelasnya. Daniel dan kawan - kawan pun sudah berada dikelasnya mencarinya.

"Tumben kesini, nyari sapa?" Tanya clara formal kepada kakak kelasnya itu.

"Nyari kamu"

"Ada apa"

"Aku minta tolong, proposal ini tolong direvisi ulang dan jangan lupa deadline 1 minggu."

"Proposal apa"

"Pengajuan izin perkemahan akbar SMA Nusa Bangsa tahun 2022"

"Oke"

"Eh clar, cowok sebelah lo sapa ga dikenalin niu kita" ucap maxime yang kini berjalan mendekati clara dan pria itu.

"Eh sory, kenalin gw andrew temen kelasnya clara"

"Murid baru?"

"Hmm"

"Pantes gw gapernah liat muka lo" ucap maxime kepada andrew.

Claudia yang baru saja masuk ke kelas pun kini bertanya kepada kakak kelasnya "Kak daniel, ada yang bisa claudia bantu" daniel pun berkata "untuk saat ini masih belum gatau nanti"

"Okey kak, kabari aja ya kalau ada yang bisa dibantu"

"Ok"

Daniel pun mengajak clara dan teman²nya ke kantin namun kali ini berbeda pasalnya geng clara bertambah satu orang yakni andrew.

Seperti biasa noval telah terlebih dahulu ke kantin untuk memesan tempat paling luas yang berada di pojok mereka pun memesan beberapa makanan dan minuman.

"Clar, yang rekomend disini apa?" Tanya andrew kepada clara yang berada dihadapannya itu.

"Menurut gw sih nasgor ditambah es teh"

"Boleh - Boleh"

"Del, pesenin tuh andrew" adelia pun mengangguk dan menulis pesanan temannya²nya.

"Oke untuk makanannya nasi goreng 7, nasi pecel 1, soto ayam 1, dan mie goreng 1. Dan untuk minumannya es teh semua. Gimana ada yang kurang?" Tanya adelia kepada seluruh teman²nya itu.

"Ga da"

"Oke gue pesen dulu"

Mereka pun menunggu makanannya dengan ada yang mengisi waktunya dengan membuka ponsel, membaca novel atau membahas pekerjaan keorganisasian yang seperti dilakukan daniel dan claudia. Clara yang berada disebelah daniel pun terabaikan secara tidak langsung bahkan ketika gadis itu menanyakan pertanyaan ke pacarnya. Pria itu pun tak membalasatayu meresponnya.

"Yang. Are you okey" tanya clara yang lagi² terkacangi oleh daniel.

Andrew yang tau clara tidak nyaman pun segera mengajak bicara clara "gimana coklatnya udah habis blum?" Tanya andrew yang langsung dijawab clara "dihabisin kak brandon, mengsedih kan :("

"Yaudah kapan² beli lagi yaa"

"Siapp, free kan"

"Just for u, apa perlu gw beliin tokonya skalian"

"Hahaha gaperlu kali" jawab clara dengan tersenyum meski hanya sebuah topeng untuk menutupi kesedihannya.

Claudia yang peka clara cemburu pun semakin gencar dekati daniel dengan alasan tugas organisasi. Rekan²nya yang sadar akan kedekatan claudia kepada daniel pun berusaha mengingatkan claudia akan batasannya yakni hanya sebatas rekan divisi tidak lebih.

ketua osis kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang