❛ ━━・❪ 𝐡 𝐞 𝐚 𝐭 𝐡 𝐜 𝐥 𝐢 𝐟 𝐟 ❫ ・━━ ❜
Melihat bagaimana anaknya begitu mencintai, menentang perkataannya, dan rela berkorban demi orang asing, membuat Catharina memutar otak agar hubungan mereka segera kandas. Namun, Jay tak membiarkan dirinya berbuat banyak. Dia hanya bisa berharap jika setidaknya Jungwon mampu untuk tidak semakin membahayakan keselamatan anak semata wayangnya.
"Aku melihat berita tentang pernikahanmu di semua media kabar. Perusahaan kita menjadi perbincangan hangat para kolega bisnis. Aku mengkhawatirkanmu. Aku takut kau salah mengambil keputusan." Catharina memulai perdebatan.
"Umurku tiga puluh empat, dan aku sudah cukup dewasa untuk membedakan mana langkah yang terbaik untuk hidupku sendiri. Aku bukan anak kecil yang bisa kau perintahkan seperti dulu." Jay berujar tegas. "Kau tak perlu mengkhawatirkan rumah tanggaku. Itu bukan masalah besar, aku bisa mengatasinya."
"Aku menghawatirkan perusahaan, bukan pernikahanmu," sambar Catharina muak.
"Apa kau bicara begini setelah melihat Jungwon merokok di teras kamar? Memangnya dimana letak kesalahannya? Apa dia membuang asap rokoknya di wajahmu? Apa dia menampar wajahmu seperti yang telah kau lakukan kepadanya? Dari sisi mana datangnya keburukan itu?"
Angin malam berhembus kencang hingga menerbangkan rambut Jay yang dibiarkan tak tertata. Udara malam ini seharusnya mampu membuat mereka menggigil kedinginan jika di situasi normal.
"Bukan Jungwon yang salah, tapi hatimu. Kau yang terlalu dibutakan oleh pemuda urakan itu! Jika kubalik pertanyaannya, dari sisi mana kau mencintainya? Apa dia pantas menerima cinta dari seorang pebisnis sukses sepertimu? Lihatlah latar belakangnya! Buka matamu lebar-lebar, Jay!" bentak Ibunya keras. Jay menoleh pada pintu yang membatasi kamar dengan balkon, memastikan tak ada bayangan Jungwon yang tengah menguping.
"Cukup!" Jay meninggikan nada suaranya. Catharina berjingkit kaget karena dari kecil Jay selalu menghormatinya dan berbicara sopan.
"Ada begitu banyak jawaban untuk itu. Dia pandai menembak, dia mahir menggunakan senjata tajam, dia bisa diandalkan untuk situasi darurat, dia tak pernah mengeluh atas segala penolakan yang ditujukan orang-orang, dia begitu takut dengan kematian, tapi dia juga telah menjumpai banyak maut dalam hidupnya. Dia tak pernah menyerah, dia berjuang untuk hidup." Satu-persatu karakteristik Jungwon ia sebutkan.
Angin berhembus lagi, kali ini sembari menyesatkan beberapa rintik air dari langit yang tak terbendung. Gemuruh terdengar sekali dari kejauhan, sebentar lagi pasti turun hujan deras yang menghantam bumi. Namun, belum ada tanda-tanda Ibu-anak itu menyelesaikan peraduan argumen mereka.
"Aku mencintainya. Apa ada bagian dimana aku harus menyia-nyiakan Jungwon seperti keluarganya?" tambah Jay terdengar lirih dan tulus di saat bersamaan.
"Jangan pernah mencintai orang yang tidak bahagia! Hanya ada dua pilihan saat kau jatuh cinta padanya, energi kebahagiaanmu akan habis, atau ikut menderita sepertinya."
Catharina berujar fakta. Mereka yang kurang beruntung dalam hidup hanya akan mendatangkan kemalangan bagi orang-orang di sekelilingnya.
"Bolehkah Ibu menanyakan sesuatu?" Sebagai seorang Ibu, ada satu titik dimana ia bisa merubah situasi dengan mudah. Bicaranya melembut.
"Apa kau benar-benar ingin memgambil alih posisi Ayah di perusahaan? Sudah belasan tahun berlalu sejak saat itu, dan baru sekarang ini Ibu merasa ragu denganmu." Keraguan itu berasal dari sosok Jungwon yang tiba-tiba hadir dalam silsilah keluarga Park.
Catharina menatap Jay sendu. "Banyak kabar buruk tentangmu. Bagaimana mereka menjelek-jelekkan istrimu bermodalkan latar belakang yang belum tentu benar. Aku tak ingin orang membencimu, Ibu tidak ingin melihatmu diserang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Heathcliff & Mortal ; Jaywon
Fanfiction(Season 1: Heathcliff & Season 2: Mortal) *** (S1: END) Selain bertugas sebagai agen sindikat penjualan obat-obatan terlarang, Jungwon juga lihai dalam hal mengiris daging setipis mungkin. Tak peduli apakah itu daging ikan, sapi, atau manusia sekal...