[II] who called the police?

563 92 20
                                    

Komen banyak-banyak kalo mau aku update lagi sebelum puasa 💌

❛ ━━・❪ 𝐦 𝐨 𝐫 𝐭 𝐚 𝐥 ❫ ・━━ ❜

Jay berangkat pagi-pagi sekali dari rumah untuk mengambil Harua yang ia titipkan ke asisten rumah tangga mereka. Ia membantu anaknya memakai pakaian dan menyiapkan diri sebelum menggendongnya terburu-buru ke mobil. Satpam rumah tak banyak bicara karena telah tahu kronologi ceritanya dari pembantu di dalam, juga supir yang sempat mengantar Jungwon menjemput Harua malam itu.

"Jangan buat Papa marah. Kalau Papa meminta sesuatu yang aneh bilang pada Ayah, mengerti anak tampan?" Jay menoleh sekilas pada anaknya yang bersandar nyaman.

"Arasseo, Appa!"

Secara mengejutkan begitu sampai ke ruang inap Jungwon, istrinya sudah sehat bugar. Wajahnya cerah, pipinya berseri, dan tak lupa mata kucingnya yang menyipit kala tersenyum melihat suami dan anaknya datang.

Harua paling bersemangat. Anak itu berontak di gendongan Jay dan berlari menerjang Jungwon yang berdiri dengan setelan pasien rumah sakit. Istrinya tertawa senang dan mengangkat Harua pada gendongan sayang sambil mengecupi pangkal rambut dan kelopak matanya yang indah.

"Sayangnya Ayah dan Papa datang berkunjung emmm.. wanginya!"

Jay mendekat setelah menaruh tas hiu milik anaknya di atas nakas. "Kau baik-baik saja?" tanyanya menyentuh kening Jungwon.

Jungwon mengangguk yakin. "Aku baik. Tubuhku rasanya lebih sehat dibanding semalam. Mungkin karena tidur yang cukup."

"Senang mendengarnya." Jay mengembuskan napas lega. "Sudah sarapan belum?" Dibalas Jungwon gelengan kecil.

"Aku ingin makan kari," pintanya pelan. Jay meneguk ludah. Jungwon mengidam?

"Biar aku pesan lewat layanan kamar."

"Kau juga makan, Jay."

"Iya."

"Haru ingin makan apa, sayang?"

"Odeng!"

Selang setengah jam kemudian makanan mereka diantar dengan sebuah troli besi khas rumah sakit. Seorang perawat menyapa mereka dengan hangat sambil mempersiapkan peralatan juga meja makan untuk pasien. Ia dengan ramah memberikan sebungkus biskuit cokelat untuk Harua sebagai tanda perkenalan.

"Sehabis makan, jangan lupa minum vitamin dan obat yang saya taruh di kotak ini. Vitamin diminum satu butir selama tiga kali sehari, dan obat pereda nyerinya diminum satu kali perhari."

"Baik, aku mengerti."

Jay mengambil sebuah cup yang dilapisi plastik makanan dan menemukan bahwa isinya adalah odeng dan kue ikan yang tak ditusuk. Ia memang bilang kalau odeng dipesan untuk anaknya yang masih kecil, jadi mungkin pihak rumah sakit langsung melepas tusukannya dan memberikan versi tidak pedas.

"Dimakan pelan-pelan."

Kini perhatian Jay seluruhnya untuk Jungwon. Dia mengambil alih sendok dan mulai menyuapi istrinya dengan telaten dan penuh kesabaran.

"Aku bisa makan sendiri. Kau juga harus makan."

"Tak apa, aku bisa makan setelah kalian selesai."

Jay menolak membiarkan Jungwon makan sendiri, karena sejujurnya ia menikmati waktu seperti ini. Ya, saat mata mereka beradu pandang dan saling melemparkan senyuman manis, juga saat tangan Jungwon meraih pergelangan tangannya yang menganggur sebagai peralihan rasa gugup. Jay menikmati semua itu.

Heathcliff & Mortal ; JaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang