Enggak tau mau ngomong apa saking lamanya mangkrak update.. aku minta maaf yaa :(
❛ ━━・❪ 𝐦 𝐨 𝐫 𝐭 𝐚 𝐥 ❫ ・━━ ❜
Latar keluarga mereka sebenarnya sangat bertolak drastis. Jay yang arogan dapat memiliki segalanya dengan uang, terlahir dengan segala materi dan diagungkan, dan tentu tidak pernah kelaparan. Malah dipertemukan dengan Jungwon, sosok pemuda yang melakukan apa pun demi mendapatkan uang, nyaris mati dalam kobaran api dan gundukan narkoba, serta terbiasa hidup dalam aliran darah.
Walau disatukan dalam ikatan pernikahan pun, kenyataannya mereka tetaplah dua insan yang berbeda kubu.
"Kau menyesal karena telah membunuh klanmu?"
Jungwon hanya melamun saat tahanan lain berebut antrian makan siang. Ia dengan langkah gontai berjalan ke pinggir ruang membawa nampan makanan miliknya, kemudian membuka kemasan susu hamil yang Jay berikan tempo hari.
"Kau pasti menyesal. Kei dan suami bodohmu itu tidak bisa melindungimu." Ia bicara lagi.
Jungwon menutup telinga dan matanya karena sadar kalau semua ini hanya halusinasi. Mana mungkin sosok pamannya yang telah ia bunuh dengan palu delapan tahun lalu kembali hidup dan menasehatinya di penjara?
"Diam, bajingan!" desis Jungwon tak berani menatap ke depan. Wajah itu menyeramkan seperti saat terakhir kali Jungwon meninggalkannya bersimbah darah.
"Kau akan merindukan kehidupan lamamu. Merindukan saat letusan pistol, bercak darah, dan obat-obatan ada di sekelilingmu."
"Tidak ada yang sungguhan mencintaimu di dunia ini, Hide. Apa suamimu datang berkunjung? Kau hanya sampah baginya."
Jungwon mencengkeram sendok di tangannya kuat-kuat. Sudah mati saja masih merepotkan. Ia menyabet nampan makan siang di atas meja sampai seluruh isinya berhamburan ke lantai beton. Napasnya berderu cepat, sesak. Dua bulan ia mendekam di sini tanpa dijenguk oleh siapapun. Apakah sekarang ia sudah hilang akal?
Ia memukul kepalanya dengan sendok sampai beberapa sipil datang memborgol tangannya dan menggeret tubuhnya ke ruang klinik. Saat berjalan rasanya perih, ia melongok ke bawah dan menemukan bahwa kakinya berdarah karena menginjak paku berkarat.
"Kenapa Jay tidak berkunjung?" tanyanya saat dokter mulai membersihkan area luka dan membalutnya dengan perban steril. Pertanyaan itu sebenarnya ia tanyakan pada diri sendiri karena terlampau kecewa dengan suaminya.
"Suamimu mungkin sedang mengurus beberapa hal. Jangan terlalu sedih, anakmu bisa merasakan emosi Ibunya."
"Aku tidak suka di sini.."
"Tidak ada satu pun manusia normal yang menyukai atmosfer penjara." Dokter itu memberikan pemahaman. "Aku akan menelepon keluargamu."
"Terima kasih."
Dokter dengan badge nama Jaemin itu tersenyum ke arah Jungwon. "Tak masalah, yang penting kau dan bayimu sehat." Kini ia duduk di samping ranjang sempit klinik.
"Katakan apa yang kali ini kau lihat." Tangannya meraih balpoin dan catatan kecil di dekat ranjang kemudian fokus menulis.
"Pamanku."
"Oh! Paman yang kau bilang kejam dan pernah menyuruh Ibumu melemparmu ke kobaran api?"
Jungwon mengangguk. "Dia bilang tak ada orang di dunia ini yang benar-benar mencintaiku, dan aku pasti menyesal telah membunuhnya. Wajahnya jelek, padahal aku sudah memukulnya dengan palu agar dia diam."
"Akhirnya pamanmu diam?"
"Dia menghilang saat aku menusuk kepalaku dengan sendok."
"Jangan menyesali apa pun, Jungwon. Mereka memang pantas untuk mati."
•••
Satu-satunya orang yang mengunjunginya saat menuju persidangan terakhir adalah Taehyun. Sekarang Jungwon masih berada di lapas tahanan sementara, hanya tinggal menunggu waktu untuk dipindahkan ke penjara pusat.
"Aku turut prihatin, tapi aku tahu kau tak selemah itu sampai ditaklukkan dalam jeruji besi." Lelaki itu datang dengan kantung mata menghitam dan sudut bibir yang sobek. Dia menyapa dengan cara yang tak biasa, mengundang kernyitan dahi Jungwon karena lawan bicaranya terlihat berbeda.
Rantai yang mengikat kedua tangan Jungwon pada meja tidak diberi ruang sama sekali. Meski lapas sementara, tapi penjagaannya cukup ketat. Taehyun jauh-jauh datang ke sini, itu berarti ada sesuatu yang ingin ia sampaikan. "Apa maksudmu, Taehyun?"
"Aku mengajukan diri menjadi saksi kunci bersama dengan Heeseung—"
"Tunggu! Dari mana kau mengenal Heeseung?!" sela Jungwon kesal. Semua orang seperti tahu kehidupan pribadinya.
"Mari buat ini mudah, Park Jungwon. Sudah cukup dua bulan kau dikurung, tidakkah kau merindukan kehidupan lamamu yang eksotis dan mendebarkan?" pancingnya.
"Taehyun.." Kepalanya sakit. Kenapa perkataannya sama persis dengan pamannya?
"Keputusan ada di tanganmu. Aku hanya ingin membantu generasi terakhir Klan Koga, setelah kau bebas aku akan memberikanmu misi." Generasi terakhir yang Taehyun maksud adalah Jungwon. Ia tidak menaruh harapan lebih pada sosok Harua yang baru berusia delapan tahun. Ia berniat mendidik Harua seperti ajaran klan sebelum menggantikan posisi Jungwon.
"Jangan konyol. Kau tidak mengenalku sama sekali. Kita baru bertemu saat pemotretan," sanggah Jungwon merasa tak terima diperintah orang asing.
"Ayahmu memohon padaku untuk ini, pertimbangkanlah."
Jika itu benar, maka Taehyun adalah— manik Jungwon menatapnya sengit. Mengibarkan bendera peringatan yang kentara jelas dari tiap lirikan sinis. Tua bangka itu (Kei) pasti asal meminta bantuan klan lain, sekarang Jungwon yang harus dihadapkan pada manusia berotak uang seperti Jay.
"Jangan terus menghindar, ini adalah jalan yang telah lama kau tempuh. Selama ini kau hanya berpura-pura tersesat karena lelah, bukan? Sekarang waktu yang tepat untuk kembali."
Ia sudah bersumpah. Dalam hati Jungwon mulai mempertanyakan tentang kebahagiaan pernikahannya. Apa benar jika selama ini ia hanya singgah sejenak? Perihal rasa sakit yang tak kunjung sembuh meski telah ditimpa waktu, juga keinginan untuk bebas tanpa mendengar jeritan manusia. Jungwon telah bertekad untuk menjadikan Jay rumah ternyaman.
"Mari pulang ke tempat asal kita, Jungwon. Sudut yang terang ini bukanlah rumah."
❛ ━━・❪ 𝐦 𝐨 𝐫 𝐭 𝐚 𝐥 ❫ ・━━ ❜
notes:
Balik enggak ya, Jungwon dibikin balik apa enggak? 🤔
Balik yang dimaksud:
• balik ke jay
• balik jadi kriminalSebenernya cerita ini lagi kena writers block, otak aku buntu karena dikejar-kejar waktu. Makanya aku bikin selingan cerita lain. Maksudnya biar kalian tetep dapet notifikasi dari akunku gitu, loh..
Jangan lupa mampir ke cerita dearest yapp, terima kasih udah baca sampai sejauh ini 💌
KAMU SEDANG MEMBACA
Heathcliff & Mortal ; Jaywon
Fanfiction(Season 1: Heathcliff & Season 2: Mortal) *** (S1: END) Selain bertugas sebagai agen sindikat penjualan obat-obatan terlarang, Jungwon juga lihai dalam hal mengiris daging setipis mungkin. Tak peduli apakah itu daging ikan, sapi, atau manusia sekal...