𝐏𝐑𝐎𝐋𝐎𝐆

13.5K 512 14
                                    

Assalamualaikum, hai guys!

Gw balik nihh, bawa cerita Fathir dengan versi terbarunya, gw harap semoga kalian semua suka ya 🙂🙏

Ada beberapa karakter yang di hapus dan di tambahkan di versi terbaru ini. Jadi, buat pembaca lama jangan kaget yak (•‿•)

Oke, sekian.

- Happy Reading -

• ----- ♪ ----- •

Hujan turun dengan deras membasahi ibu kota malam ini. Di sebuah rumah mewah berlantai 3 terdapat seorang pemuda yang tengah duduk bersantai di balkon kamar nya.

Remaja cowok berusia 16 tahun itu duduk sembari memakan mie instan.

Fathir Atmajaya, itulah nama remaja cowok yang tengah menikmati pemandangan malam ini di temani dengan suara gemericik hujan dan juga semangkuk mie instan.

Fathir memakan mie nya, udara dingin dari luar sama sekali tak membuat nya masuk ke dalam kamar, cowok itu masih menikmati dingin nya malam ini.

Tiba-tiba saja dari luar kamar, masuk seorang pemuda jangkung yang terlihat lebih tua darinya. Pemuda itu duduk di sebelah Fathir dan langsung mengambil mangkuk yang berada di tangan adik nya itu.

"Makan mie nggak ngajak-ngajak lo." ucap pemuda itu lalu memakan mie yang tadi ia rebut dari adiknya itu tanpa rasa bersalah.

Fathir mendengus. "Buat apa juga gue ngajakin Lo." ujar Fathir sembari merotasi kan bola matanya malas.

Fathir bangkit dan melangkah masuk ke dalam kamar nya, meninggalkan kakak nya. Cowok itu lalu mengambil komik yang terletak di rak bukunya, lalu berjalan menuju ke kasur dan duduk di atas sana.

Faiz Adelard Atmajaya, itu lah namanya. Pemuda jangkung yang telah mengusik ketenangan Fathir, adiknya. Faiz lebih tua setahun dengan Fathir, umur mereka memang tak terpaut jauh.

Faiz masuk ke dalam kamar Fathir. Pemuda itu lalu meletakkan mangkuk mie instan tadi di atas nakas. Faiz memperhatikan sekitar, ada beberapa piagam dan juga piala yang tersusun rapih di kamar ini.

"Lo berbakat ya, Fath. Piagam sama piala lo banyak juga." ujar Faiz lalu ikut duduk di atas kasur milih Fathir.

Fathir mengalihkan perhatian nya menuju ke sang kakak. Cowok itu tersenyum tipis.

"Percuma bang gue punya ini semua. Perhatian dari Mama sama Papa dan keluarga kita hanya tertuju ke lo doang." ucap Fathir lalu kembali membaca komiknya.

Faiz terdiam seribu bahasa setelah mendengar ucapan Fathir. Cowok itu merasa bersalah, padahal ini semua terjadi bukan karena nya.

• ----- ♪ ----- •

Tbc.

Segini dulu.

Jangan lupa Vote guys!

- Minggu, 05 Maret 2023

[ ✓ ] Fathir : Ada Tapi Tak Di AnggapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang