- 𝕸𝖊𝖓𝖚𝖑𝖎𝖘 𝖆𝖕𝖆𝖕𝖚𝖓 𝖞𝖆𝖓𝖌 𝖆𝖐𝖚 𝖎𝖓𝖌𝖎𝖓𝖐𝖆𝖓, 𝖇𝖚𝖐𝖆𝖓 𝖞𝖆𝖓𝖌 𝖐𝖆𝖒𝖚 𝖎𝖓𝖌𝖎𝖓𝖐𝖆𝖓. -
- Happy Reading -
• ————— ♪ ————— •
Hari ini adalah hari di mana pertandingan Voli Fathir akan di laksanakan. Cowok itu sekarang sudah berada di dalam Gor tempat pertandingan akan di laksanakan.
Fathir sekarang tengah duduk di tribun penonton bersama Bara. Sahabatnya itu menonton pertandingan nya sore ini.
Bara memperhatikan wajah Fathir yang terlihat cemas seraya terus memperhatikan sekitarnya, terlihat seperti seseorang yang tengah mencari sesuatu.
Bara menghembuskan nafasnya. "Tenang aja, Fath. Mereka pasti bakalan datang. Fokus sama pertandingan Lo hari ini." ujar Bara seraya menepuk bahu Fathir beberapa kali.
Fathir mengangguk. "Oke."
Beberapa menit kemudian. Para pemain sudah di panggil. Fathir bersiap melangkah kan kaki nya untuk menuju ke lapangan.
"Semangat, Fath." ucap Bara.
Fathir tersenyum. "Sip, thanks, Bar."
Setelah mengucapkan hal itu. Fathir kemudian melangkahkan kakinya menuju ke lapangan. Cowok itu terlihat berbeda dengan Jersey yang terpasang di tubuhnya.
Sesampainya Fathir di lapangan. Cowok itu langsung berkumpul bersama tim nya. Beberapa menit kemudian, pertandingan pun di mulai dan Fathir sudah berada di posisinya.
Pertandingan voli sore ini cukup sengit, kedua tim berhasil mencetak banyak skor. Sorak-sorai para penonton semakin bergema di dalam Gor.
Bara menatap ke arah Fathir yang tengah bersiap untuk melakukan smash.
"Ayo, Fath. Lo pasti bisa, buat mereka bangga!" sorak Bara dengan suara yang lantang.
Fathir menatap ke arah Bara sekilas seraya tersenyum lalu mengangguk yakin. Cowok itu kemudian melompat dan melakukan smash dengan sempurna.
Sorakan penonton di tribun terdengar menggelegar saat melihat Fathir melakukan smash dan berhasil mencetak skor untuk tim nya.
Akhirnya, setelah melewati waktu yang cukup lama. Tim voli Fathir berhasil memenangkan pertandingan sore ini.
Teman setim Fathir dan pelatih mereka saling bertos ria. Mereka terlihat sangat bahagia karena berhasil meraih kemenangan.
Bara turun dari tribun dan langsung menghampiri Fathir. Cowok itu lalu merangkul bahu sahabat nya itu.
"Lo keren, Fath!" ucap Bara seraya menepuk pundak Fathir beberapa kali.
Fathir menatap ke arah Bara seraya tersenyum. "Thanks, Bar."
Fathir mengalihkan pandangan nya menuju ke arah tribun, cowok itu terlihat seperti sedang mencari sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ ✓ ] Fathir : Ada Tapi Tak Di Anggap
Teen Fiction[Follow Sebelum Baca!] [New Version!] ************************* Fathir Atmajaya. Cowok yang memiliki hidup yang sempurna bagi sebagian orang, harta yang berlimpah, keluarga yang utuh dan lain sebagainya. Tetapi menurut Fathir, semua itu sama sekali...