𝐀𝐓𝐓𝐃𝐀 | 𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝟏𝟐

2.8K 165 2
                                    

- 𝕸𝖊𝖓𝖚𝖑𝖎𝖘 𝖆𝖕𝖆𝖕𝖚𝖓 𝖞𝖆𝖓𝖌 𝖆𝖐𝖚 𝖎𝖓𝖌𝖎𝖓𝖐𝖆𝖓, 𝖇𝖚𝖐𝖆𝖓 𝖞𝖆𝖓𝖌 𝖐𝖆𝖒𝖚 𝖎𝖓𝖌𝖎𝖓𝖐𝖆𝖓. -

- Happy Reading -

• ————— ♪ ————— •

Seperti hari biasanya. Sekarang Fathir tengah berjalan menyusuri koridor sekolah nya yang ramai menuju ke kelas nya. Ia baru saja sampai di sekolah nya beberapa menit yang lalu.

Mata Fathir memperhatikan sekitar nya, banyak siswa dan siswi yang tengah beraktivitas di koridor sekolah ini. Mata cowok itu memicing saat melihat sosok yang seperti nya ia kenal.

"Itu kayak si Ghifar." ucap Fathir seraya menunjuk ke arah sosok yang berada tak jauh dari arah nya.

"Samperin aja lah." Fathir kemudian melangkah cepat menuju ke arah sosok yang ia pikir Ghifar.

Saat sudah berada di belakang sosok tersebut. Fathir menepuk pundak nya pelan, sosok itu berbalik dan membuat Fathir memutar bola matanya malas. Benar dugaannya ternyata, itu memang Ghifar.

"Beneran pindah Lo?" tanya Fathir seraya melihat ke arah Ghifar yang memakai seragam sama seperti nya.

Ghifar mengangguk. "Beneran lah. Btw, anterin gue ke ruang kepsek dong, Fath."

Fathir mengangguk. "Yok lah!"

Kedua cowok itu kemudian berjalan menuju ke ruang kepsek dengan Fathir yang memimpin di depan. Beberapa menit kemudian, mereka telah sampai di depan ruang kepala sekolah.

"Ini ruangan nya. Gue balik ke kelas dulu yak! Dah bel nih." ucap Fathir lalu berjalan meninggalkan Ghifar.

Ghifar menggelengkan kepalanya melihat tingkah sepupu nya itu. "Njir, gue di tinggalin."

****

Suasana kelas Fathir terlihat hening dan tentram. Semua siswa dan siswi penghuni kelas sekarang tengah fokus mengerjakan soal yang di berikan oleh guru matematika mereka.

Saat tengah fokus mengerjakan. Tiba-tiba saja pintu kelas di ketuk dan masuk lah seorang guru dan juga sesosok pemuda yang sangat di kenali oleh Fathir.

"Lah. Dia bakalan sekelas sama gue." ucap Fathir membulatkan matanya melihat Ghifar yang berdiri di depan kelas.

Setelah memperkenalkan diri. Ghifar pun berjalan menuju ke bangku yang kosong, bangku yang berada tepat di depan bangku yang diduduki oleh Bara dan Fathir. Guru yang tadi mengantar Ghifar pun berpamitan dan berjalan keluar dari kelas, siswa dan siswi pun kembali fokus pada soal mereka setelah berkenalan dengan Ghifar.

"Fath, marga nya sama kayak Lo." ucap Bara seraya menunjuk Ghifar yang duduk di depan mereka.

Fathir mengangguk. "Dia sepupu gue."

"Oh, pantes." ucap Bara lalu kembali fokus mengerjakan soal di ikuti oleh Fathir karena soal ini harus segera di kumpulkan saat ini juga.

Sekitar satu jam kemudian. Bel istirahat sudah berbunyi dengan nyaring, membuat seisi kelas bersorak riang. Mereka pun mengumpulkan soal yang tadi mereka kerjakan lalu berjalan keluar dari kelas setelah mendapatkan izin dari guru matematika itu.

Ghifar berjalan menuju ke arah meja Fathir. Cowok itu lalu duduk di kursi nya dan berbalik menatap ke arah Fathir dan juga Bara.

Fathir memutar bola matanya malas melihat Ghifar di depan nya.

"Nggak nyangka ya, ternyata kita sekelas." ujar Ghifar.

Fathir mengangguk. "Hm."

Ghifar memutar bola matanya malas mendengar balasan dari Fathir. "Ck, sok dingin lo." Cowok itu kemudian menatap ke arah Bara yang juga tengah menatap ke arah mereka berdua.

"Eh hai! Kenalin gue Ghifar, sepupunya Fathir." ucap Ghifar seraya mengulurkan tangan nya ke arah Bara sebagai salam perkenalan.

"Gue bara." jawab Bara lalu membalas uluran tangan dari Ghifar.

"Yoklah ke kantin, Fath! Lo ikut nggak, Ghif?" ajak Bara.

Ghifar mengangguk. "Gue ikut, gue juga belum terlalu tau tentang sekolah ini."

Fathir bangkit dari duduk nya. "Yaudah, yok ke kantin!"

Ketiga cowok itu kemudian berjalan bersama menuju ke kantin. Sesampainya di sana, mereka langsung duduk di tempat yang kosong.

"Lo pada mau makan apaan?" tanya Fathir kepada Bara dan Ghifar.

"Gue samaain kayak Lo aja dah, Fath." jawab Ghifar.

Bara mengangguk. "Gue juga, Fath!"

Fathir mengangguk lalu berjalan meninggalkan mereka berdua dan menuju ke stand makanan. Cowok itu memilih untuk memesan nasi kuning dan air putih. Setelah pesanan nya selesai di buat, Fathir kemudian berjalan menuju ke tempat duduk mereka.

"Nih punya kalian." ucap Fathir lalu meletakkan pesanan mereka ke atas meja.

"Thanks, Fath." ucap Bara dan Ghifar bersamaan.

Fathir mengangguk. Mereka kemudian mulai memakan nasi kuning itu. Beberapa menit kemudian. Mereka sudah selesai makan, tepat saat bel masuk berbunyi. Setelah membayar pesanan mereka, ketiga cowok itu kembali berjalan menuju ke kelas. Sekarang, mereka bertiga sudah terlihat akrab. Padahal Ghifar baru saja bertemu dengan mereka hari ini.

****

Fathir baru saja sampai di rumahnya. Setelah mengganti pakaiannya, cowok itu berjalan turun menuju ke ruang makan. Ia mengambil segelas air dan mengisinya dengan air putih. Fathir meneguk air putih itu hingga tandas. Fathir meletakkan kembali gelas ke atas meja, cowok itu membuka kulkas dan mengambil beberapa cemilan dari dalam sana.

Setelah mengambil beberapa cemilan dan minuman dari kulkas. Cowok itu kemudian berjalan menuju kembali ke kamar nya. Rumah ini sangat sepi, keluarga nya yang lain belum pulang dari kesibukan mereka masing-masing.

Sesampainya di kamar, Fathir hendak berjalan menuju ke balkon kamarnya. Tetapi, tiba-tiba saja hujan turun dengan deras. Hal itu membuat Fathir mengurungkan niat nya untuk pergi ke balkon. Cowok itu akhirnya memilih untuk duduk di lantai kamar nya yang beralaskan karpet lalu mengambil remote dan menyalakan tv yang ada di kamar nya.

Fathir mengotak-atik remote tv di tangan nya. Cowok itu mencari tayangan yang menurut nya bagus untuk di tonton. Setelah menemukan tayangan yang di inginkan. Fathir mulai menikmati film yang sedang tayang di tv nya.

Saat tengah fokus menonton tv sembari memakan cemilan. Fathir tiba-tiba saja mereka sedikit kedinginan, dari luar rumah hujan masih turun dengan deras. Fathir mengambil selimut yang ada di kasurnya, cowok itu kemudian membungkus tubuhnya dengan selimut tersebut. Fathir kembali fokus menonton film dan memakan cemilan nya.

Satu jam telah berlalu. Cemilan Fathir semuanya sudah habis, hujan di luar masih tetap turun. Mata Fathir sudah sangat mengantuk. Cowok itu kemudian mematikan tv dan memilih untuk tidur di atas karpet karena sudah sangat mengantuk.

Dan benar saja, tak membutuhkan waktu yang lama, Fathir sudah terlelap dalam tidurnya. Cowok itu tertidur dengan selimut yang membungkus seluruh tubuhnya.

• ————— ♪ ————— •

Tbc.

Jangan lupa tinggalkan Vote guys!

- Jumat, 14 April 2023

[ ✓ ] Fathir : Ada Tapi Tak Di AnggapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang