𝐀𝐓𝐓𝐃𝐀 | 𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝟐𝟑

3.1K 194 12
                                    

- Happy Reading -

Btw, thanks yakk buat 100 followers 😭🙏

• ————— ♪ ————— •

Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh Fathir. Hari di mana perjuangan nya selama ini akan menunjukkan hasilnya. Cowok itu sudah rapi dengan seragam putih abu-abu dan juga almamater yang sudah terpasang apik di tubuhnya. Fathir melangkah keluar dari kamar nya setelah mengambil handphone dan juga dompet.

Langkah kaki nya berjalan pelan menuruni tangga menuju ruang makan untuk sarapan bersama. Setelah menyapa kedua orangtuanya, cowok itu kemudian duduk di kursi nya. Sarapan pun di mulai, semuanya hening hingga sarapan selesai.

"Fath." panggil Abyan.

Fathir menatap ke arah papa nya itu. "Kenapa pa?" tanya Fathir.

"Kamu ngambil raport sendiri ya. Papa mau ngambil raport nya kakak kamu, terus harus langsung balik ke kantor. Mama kamu juga harus jagain Raden, adek kamu lagi sakit tuh." jelas Abyan.

"Gak papa kan, kamu ngambil sendiri?" lanjut Abyan.

Fathir terdiam beberapa saat, cowok itu lalu menghembuskan nafas nya perlahan dan mengangguk.

"Gak papa, pa."

Setelah perbincangan singkat itu. Fathir berpamitan untuk pergi ke sekolah nya. Fathir melajukan motornya dengan kecepatan sedang menuju ke sekolah nya. Beberapa menit kemudian, ia telah sampai di sekolah. Fathir menghembuskan nafas nya lagi lalu berjalan masuk ke dalam sekolah.

Saat melewati koridor, Fathir bertemu dengan Abi nya, ayah dari Ghifar yang tengah berjalan menuju ke aula. Fathir sempat berbincang sekilas dengan Fathan lalu berpamitan untuk menuju ke kelas. Fathir kembali melangkah kan kaki nya menuju kelas. Sesampainya di sana, ia bertemu dengan Bara dan Ghifar yang tengah berbincang.

Fathir duduk di sebelah Bara. Kedua cowok yang sedang berbincang itu menatap ke arah Fathir.

"Kenapa lo Fath? Muka lo kusut amat." tanya Ghifar melihat wajah Fathir yang tidak bersemangat.

"Gak papa."

Bara mendengus. "Gak papa mulu lo!" ujar nya seraya menggeplak pelan kepala Fathir.

"Btw, yang ngambil raport lo siapa?" Ghifar bertanya.

"Gue." jawab Fathir singkat.

"Lagi?" ucap Bara.

Fathir mengangguk. Cowok itu kembali menghembuskan nafas nya.

"Yoklah kita ke aula, kita berdua temenin lo di sana." ajak Ghifar.

Bara mengangguk, lalu menarik lengan Fathir untuk bangkit dari duduk nya. Ketiga cowok itu kemudian berjalan keluar dari kelas dan menuju ke arah aula sekolah yang jarak nya tak terlalu jauh dari ruang kelas mereka.

Tak butuh waktu lama. Mereka telah sampai di aula SMA Angkasa. Di sana sudah ramai para wali murid yang duduk dan tengah menyimak sang kepala sekolah yang tengah memberi sambutan. Fathir, Ghifar dan Bara duduk di kursi paling belakang karena hanya itu yang tersisa.

[ ✓ ] Fathir : Ada Tapi Tak Di AnggapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang