𝐀𝐓𝐓𝐃𝐀 | 𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝟐𝟐

2.6K 171 5
                                    

- Happy Reading -

[ Jangan lupa Follow ni akun ya gess!]

• ————— ♪ —————

Hari ini adalah hari terakhir ujian kenaikan kelas. Fathir dan kedua sahabat nya sekarang sedang berjalan menuju ke kantin bersama. Sesampainya di kantin yang ramai, mereka kemudian memesan makanan dan membawa makanan itu menuju ke arah tempat yang kosong.

"Hari ini terakhir kan ujian?" tanya Ghifar.

Fathir dan Bara mengangguk. "Iya. Katanya setelah ini kita langsung di liburin." jawab Bara.

Mereka kemudian kembali memakan mie ayam yang tadi mereka pesan. Fathir merenung seraya memakan mie ayam nya, ia harap hasil ujian nya kali ini memenuhi ekspektasi nya. Cowok itu benar-benar berharap agar usahanya kali ini berhasil. Ia sudah cukup mengorbankan banyak hal, lihat saja wajahnya yang terlihat lesu dan kantung matanya yang menghitam. Fathir kekurangan waktu tidur dan istirahat nya selama ujian kali ini.

Bel masuk berbunyi nyaring. Fathir, Bara dan Ghifar berjalan kembali ke kelas mereka setelah menghabiskan makanan dan minuman yang tadi mereka pesan. Bara menatap ke arah Fathir yang terlihat lesu. Sahabat nya itu terlihat tidak baik-baik saja.

Bara merangkul bahu Fathir lalu mengusap nya perlahan. "Tenang aja, lo bakalan berhasil kok, usaha lo nggak bakalan sia-sia." ucap Bara.

Fathir menunduk kan kepalanya. "Gue harap kali ini gue berhasil, Bar."

"Percaya sama diri lo, Fath. Lo pasti berhasil." Bara berucap lalu mengajak sahabat nya itu untuk masuk ke kelas, menyusul Ghifar yang sudah duduk di kursi nya.

Satu setengah jam berlalu, waktu ujian terakhir hari ini telah berakhir. Fathir mengumpulkan lembar jawaban nya itu. Ia lalu membereskan peralatan ujian nya dan meletakkan itu kembali ke tas nya.

Setelah beberapa saat, bel pulang berbunyi. Fathir berjalan menuju ke parkiran bersama Bara dan Ghifar. Sesampainya di sana, Fathir berpamitan terlebih dahulu untuk pulang, cowok itu ingin segera beristirahat.

"Gue duluan yak." ujar Fathir lalu menyalakan mesin motor nya.

Bara dan Ghifar mengangguk. "Yoi! Hati-hati lo." ucap Ghifar.

Fathir mengangguk, ia lalu menjalankan motor nya meninggalkan area parkiran sekolah. Ghifar menatap ke arah Bara.

"Bar, kok firasat gue nggak enak ya." ucap Ghifar.

Bara mengernyit bingung. "Kenapa?"

Wajah Ghifar tiba-tiba berubah menjadi khawatir. "Gue ngerasa bakalan ada sesuatu yang terjadi sama Fathir."

Bara mengangguk, ia juga memiliki firasat yang aneh tentang sahabat nya itu, bahkan sedari awal mereka memulai ujian tadi.

"Gue juga ngerasa, tapi semoga itu cuman firasat aja yak. Semoga Fathir baik-baik aja." tutur Bara.

[ ✓ ] Fathir : Ada Tapi Tak Di AnggapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang