- 𝕸𝖊𝖓𝖚𝖑𝖎𝖘 𝖆𝖕𝖆𝖕𝖚𝖓 𝖞𝖆𝖓𝖌 𝖆𝖐𝖚 𝖎𝖓𝖌𝖎𝖓𝖐𝖆𝖓, 𝖇𝖚𝖐𝖆𝖓 𝖞𝖆𝖓𝖌 𝖐𝖆𝖒𝖚 𝖎𝖓𝖌𝖎𝖓𝖐𝖆𝖓. -
- Happy Reading -
• ————— ♪ ————— •
Hari ini adalah hari Sabtu. Hari libur, hari yang ditunggu-tunggu oleh sebagian orang. Fathir baru saja bangun dari tidurnya. Sehabis sholat subuh tadi, cowok itu kembali tidur karena masih merasa mengantuk.
Fathir bangun saat waktu menunjukkan pukul 08:30 pagi. Sudah lewat 30 menit dari waktu sarapan. Cowok itu belum bangkit dari kasur nya, ia masih memainkan handphone nya. Men-scroll Instagram dan juga aplikasi yang sering di buka oleh anak-anak jaman sekarang.
Ketukan pintu terdengar. Fathir dengan malas mematikan handphone nya dan bangkit dari kasur nya. Cowok itu berjalan menuju ke arah pintu kamar lalu membukanya.
Ratih, sang mama terlihat saat ia membuka pintu kamar. Fathir tersenyum lembut saat melihat sang mama yang tengah menggendong Raden Caesar Atmajaya, adik bungsunya yang baru berusia 1 tahun.
"Eh mama, kenapa ma? Itu si Raden kenapa?" ucap Fathir lalu bertanya kepada sang mama.
Ratih tersenyum lalu berjalan masuk ke dalam kamar Fathir di ikuti oleh sang empu dari belakang.
"Raden lagi sakit, mama titip dia sama kamu ya. Kamu nggak kemana-mana kan hari ini? Mama sama Papa mau nemenin kakak kamu ikut Olimpiade." tutur Ratih.
Fathir mengangguk. Pantas saja adiknya itu masih tertidur pulas, lagi sakit toh rupanya.
"Oke deh mah, aku juga nggak akan kemana-mana hari ini." ucap Fathir.
Ratih mengangguk lalu tersenyum. "Makasih nak."
Ratih lalu membaringkan tubuh mungil Raden di atas kasur Fathir.
"Yaudah kalau begitu mama keluar dulu. Itu di meja, udah mama buatkan sarapan." ucap Ratih.
"Oke mah."
Ratih kemudian berjalan keluar dari kamar Fathir. Fathir hendak berjalan menuju ke kamar mandi untuk mandi, tetapi langkah nya terhenti saat ada seseorang yang kembali masuk ke dalam kamarnya.
Ternyata seseorang yang masuk ke kamar nya adalah Faiz. Kakak nya itu sudah terlihat rapih dengan pakaian yang di kenakan nya.
"Cie yang mau lomba. Goodluck ya, bang." tutur Fathir seraya menepuk bahu Faiz.
Faiz tersenyum. "Oke, thanks yak! Jagain tuh si Raden, gue berangkat dulu. Jangan lupa makan, Lo." ucap Faiz.
"Sip bang. Aman."
Faiz kemudian melangkah keluar dari kamar Fathir. Fathir sendiri sudah berjalan masuk ke dalam kamarnya seraya membawa handuk nya. Ia akan mandi terlebih dahulu sebelum sarapan, berhubung Raden masih tertidur pulas.
****
Dentingan sendok dan garpu yang beradu terdengar nyaring, mengisi kesunyian di ruang makan. Fathir memakan nasi goreng nya hingga habis. Cowok itu sudah selesai mandi dan juga sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ ✓ ] Fathir : Ada Tapi Tak Di Anggap
Teen Fiction[Follow Sebelum Baca!] [New Version!] ************************* Fathir Atmajaya. Cowok yang memiliki hidup yang sempurna bagi sebagian orang, harta yang berlimpah, keluarga yang utuh dan lain sebagainya. Tetapi menurut Fathir, semua itu sama sekali...