The last chapter ...
Kaget? sorry sengaja 🌚🙏
Maap ya kalo ni part banyak typo nye 😭🙏
- Happy Reading -
• ----- ♪ ----- •
Fathir terbangun dari tidurnya. Cowok itu mengerjapkan mata nya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya matahari yang masuk ke dalam retina matanya. Ia lalu bangkit dari kasur dan tanpa sadar berjalan menuju ke kamar mandi. Beberapa menit kemudian, Fathir keluar dari kamar mandi dengan wajah sudah lebih segar. Cowok itu masih belum menyadari sesuatu.
Tanpa merasakan hal yang aneh, Fathir berjalan keluar dari kamar nya. Cowok itu melangkah pelan menuruni anak tangga untuk menuju ke ruang makan. Sesampainya di ruang makan, Fathir menyapa keluarga nya yang menatap terkejut ke arah nya. Fathir yang menyadari tatapan dari keluarga nya itu mengernyit bingung.
"Kenapa kalian natapnya gitu? Ada yang salah ya?" tanya Fathir dengan alis yang tertaut. Ia kemudian meneliti setiap inci tubuhnya memperhatikan apa yang berbeda dari dirinya pagi ini.
Beberapa saat kemudian, Fathir membulatkan matanya terkejut. Cowok itu lalu menatap penuh haru ke arah keluarga nya.
Faiz langsung saja berjalan mendekat ke arah Fathir lalu memeluk tubuh adiknya itu.
"Lo udah bisa jalan, Fath." lirih Faiz.
Abyan dan Ratih juga ikut mendekat dan memeluk tubuh kedua putranya. Mereka terkejut melihat sang putra kedua sudah bisa kembali berjalan setelah kecelakaan dan cidera yang di alaminya.
Pelukan mereka terlepas saat mendengar suara tangisan dari Raden. Mereka berempat kemudian menatap ke arah bayi mungil yang duduk di kursi khusus untuk bayi seperti nya. Raden menatap ke arah mereka dengan mata yang berkaca-kaca.
Ratih langsung saja menghampiri Raden dan memeluk tubuh mungil putra bungsunya.
"Udah-udah ayo kita sarapan sekarang. Adik kalian udah ngamuk tuh." ujar Abyan lalu terkekeh dan mengajak kedua putranya itu untuk duduk di kursi.
Mereka memulai sarapan pagi ini dengan suasana yang terasa hangat. Raut wajah Fathir terlihat sangat bahagia, begitupun keluarga nya yang lain. Akhirnya setelah menunggu selama dua minggu lebih, ia bisa berjalan kembali.
Setalah sarapan tadi. Sekarang, Abyan dan keluarga kecil nya tengah duduk menghabiskan waktu di ruang keluarga sembari menonton tv. Fathir dan Faiz tengah bermain bersama adik bungsu mereka di atas karpet berbulu. Kedua orangtuanya juga ikut duduk di atas karpet dan menemani ketiga putra mereka.
"Oh ya, Fath. Berhubung lo udah bisa jalan lagi nih, lo mau join club voli lagi kagak?" tanya Faiz.
Fathir terdiam mendengar pertanyaan dari Faiz. Sejujurnya ia sangat ingin kembali bergabung. Tetapi, cowok itu kembali takut dengan orangtuanya. Melihat Fathir yang terdiam, Faiz langsung menatap ke arah kedua orangtuanya.
"Kenapa diem, Fath? Kamu nggak mau?" ujar Abyan seraya merangkul bahu Fathir.
Fathir menatap terkejut ke arah sang papa.
"Boleh, pa?" tanya Fathir sedikit ragu.
Ratih tersenyum. "Boleh dong."
KAMU SEDANG MEMBACA
[ ✓ ] Fathir : Ada Tapi Tak Di Anggap
Novela Juvenil[Follow Sebelum Baca!] [New Version!] ************************* Fathir Atmajaya. Cowok yang memiliki hidup yang sempurna bagi sebagian orang, harta yang berlimpah, keluarga yang utuh dan lain sebagainya. Tetapi menurut Fathir, semua itu sama sekali...