𝐀𝐓𝐓𝐃𝐀 | 𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝟐𝟏

2.6K 152 7
                                    

- Happy Reading -

• ————— ♪ ————— •

Sudah dua bulan terlewati setelah Faiz memenangkan olimpiade nya. Dan sudah dua bulan juga Fathir berusaha sebaik mungkin untuk menyaingi kakak nya itu. Fathir benar-benar bertekad untuk mendapatkan perhatian keluarga nya, ia menjadi sangat berambisi sekarang. Hubungan ia dan Faiz juga memburuk dan mulai merenggang.

Fathir sekarang masih fokus dengan buku pelajaran di depan nya. Sebentar lagi akan di laksanakan ujian kenaikan kelas. Dan ia harus fokus dan rajin belajar untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan memuaskan. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah satu pagi, tapi cowok itu masih terus mempelajari materi dari dalam buku pelajaran itu.

Fathir menutup mulutnya saat ia menguap, cowok itu meregangkan kedua tangan nya dan juga punggung nya karena merasa lelah terus duduk bersandar pada kursi kayu. Fathir menutup buku nya lalu membereskan meja belajarnya. Ia lalu merebahkan tubuh nya di atas kasur.

Figura foto yang ada di atas nakas nya berhasil meraih perhatian Fathir. Cowok itu mengambil foto tersebut lalu menatap nya. Fathir menatap ke arah foto Faiz yang tengah merangkul nya.

"Gue bisa lebih dari lo, bang. Gue bakalan ambil apa yang seharusnya juga jadi milik gue." ujar Fathir dengan senyum smirk di wajah tampan nya.

Fathir kembali meletakkan figura foto tadi ke atas nakas. Ia hendak mengambil segelas air yang ada di atas nakas untuk di minum. Tetapi, ternyata air di gelas itu sudah tandas tak bersisa. Fathir bangkit dari kasur nya, cowok itu mengambil gelas nya dan berjalan keluar dari kamar, ia akan mengisi kembali gelas yang kosong itu di dapur.

Kedua kaki Fathir melangkah pelan menuruni tangga menuju ke lantai satu. Rumah nya terlihat gelap dan sangat sepi, semua keluarga nya pasti sudah tidur sekarang. Fathir berjalan menuju ke arah dapur lalu mengisi air di gelas nya dan meminum nya. Setelah itu ia kembali mengisi gelas nya dengan air untuk ia bawa ke kamar.

Fathir kembali melangkah menuju ke kamar nya setelah mengisi kembali gelas tersebut dengan air. Langkah kaki nya terhenti saat melihat sosok kakak nya yang tengah berdiri di depan nya sekarang.

Faiz yang tadi nya setengah mengantuk, langsung tersadar begitu saja saat melihat Fathir di depan nya. Saat adik nya itu hendak berjalan kembali, ia memegang pergelangan tangan adik nya itu untuk menahannya.

"Gue mau ngomong sama lo, dek." ujar Faiz yang membuat Fathir menatap ke arah kakaknya itu.

"Gak, gue ngantuk." kata Fathir dengan wajah datarnya.

Faiz menghembuskan nafasnya. "Lo kenapa sih? Ada masalah?" Faiz bertanya to the point kepada adik nya itu.  Ia merasa tak suka dengan sikap Fathir dua bulan terakhir ini.

Fathir berdecih. "Bukan urusan lo!"

Fathir hendak berjalan kembali menuju ke kamar nya, sebelum ucapan Faiz membuat nya berhenti.

"Lo berubah." ucap Faiz.

Fathir terkekeh sinis lalu menatap ke arah kakak nya itu.

"Gue berubah karena Lo!" Setelah mengucapkan kata itu, Fathir berjalan cepat menaiki tangga menuju ke kamar nya.

Faiz terdiam mendengar ucapan Fathir.

[ ✓ ] Fathir : Ada Tapi Tak Di AnggapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang