𝐀𝐓𝐓𝐃𝐀 | 𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝟐𝟒

3.4K 199 11
                                    

Maap baru up dan buat kalian semua nunggu, nggak sempat up semalam, ngantuk banget gw 😭🙏

- Happy Reading -

• ----- ♪ ----- •

"Ini semua gara-gara lo!"

Fathir menunjuk tepat ke arah Faiz. Faiz ikut membalas tatapan Fathir dengan dahi yang mengernyit.

"Kenapa salah gue?" tanya Faiz dengan nada datar.

Fathir mengeraskan rahangnya mendengar pertanyaan dari Faiz.

"Lo egois bang! Lo ambil semuanya brengsek! Gara-gara lo gue kehilangan segalanya! Semua ini gara-gara lo!" teriak Fathir di depan wajah Faiz.

Faiz menatap nyalang ke arah Fathir. Ia mendekat ke arah adik nya itu. Emosi nya ikut tersulut mendengar ucapan adik nya itu.

Bugh!

Satu bogeman mentah di layangkan Faiz tepat di pipi Fathir. Mata nya masih tetap menatap nyalang sang adik dan di balas oleh oleh adik nya itu.

"Cih, nggak terima lo gue salahin? Hah! Sadar bang, andai lo nggak egois dan terlalu ambisius, semua nya nggak bakalan jadi kayak gini."

Kedua orang tua Fathir dan Faiz lagi-lagi terdiam setelah melihat Faiz yang memukul adik nya sendiri.

"Gue rela ngorbanin bakat gue bang! Itu semua gua lakuin buat dapat perhatian dari mama sama papa! Lo mah enak, nggak ngapa-ngapain juga tetap dapat perhatian!" ujar Fathir.

"Gue rela semalaman belajar sampai lupa buat istirahat, hanya untuk bisa menyaingi lo bang! Lo tuh sempurna, dan gua nggak akan pernah bisa jadi kayak lo!" lanjut nya lalu terduduk di lantai.

"Asal lo tau bang, gue keluar dari club voli karena mama sama papa mau gue kayak lo, yang jago di bidang akademik. Tapi percuma, gue nggak akan pernah bisa jadi kayak lo." lirih Fathir dengan tatapan kosong.

Faiz sangat terkejut mendengar ucapan Fathir, begitu juga dengan kedua orang tua mereka. Fathir keluar dari club voli, itu adalah hal yang sangat mengejutkan. Voli itu sudah seperti bagian dari hidup Fathir dan ia rela keluar hanya untuk bisa jadi seperti dirinya.

Faiz sekarang menyadari kesalahannya. Kedua orang tuanya masih terdiam di tempat, mereka merasa bersalah. Sekarang mereka sadar jika mereka telah egois dan membeda-bedakan anak mereka selama ini.

"Maaf, ini emang salah gue Fath." lirih Faiz dengan air mata yang sudah mengalir dari kedua pelupuk mata nya.

Fathir bangkit dari duduk nya. "Gue butuh waktu sendiri." ucap nya lalu berlari keluar dari rumah. Fathir langsung menaiki motor nya dan menjalankan nya dengan kecepatan tinggi meninggalkan rumah.

[ ✓ ] Fathir : Ada Tapi Tak Di AnggapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang