𝐀𝐓𝐓𝐃𝐀 | 𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝟏𝟒

2.6K 152 3
                                    

- 𝕸𝖊𝖓𝖚𝖑𝖎𝖘 𝖆𝖕𝖆𝖕𝖚𝖓 𝖞𝖆𝖓𝖌 𝖆𝖐𝖚 𝖎𝖓𝖌𝖎𝖓𝖐𝖆𝖓, 𝖇𝖚𝖐𝖆𝖓 𝖞𝖆𝖓𝖌 𝖐𝖆𝖒𝖚 𝖎𝖓𝖌𝖎𝖓𝖐𝖆𝖓. -

- Happy Reading -

• ————— ♪ ————— •

Hari ini hujan turun mengguyur kota. Fathir sekarang tengah berada di kamar nya, cowok itu terduduk di depan jendela balkon kamar dengan gitar yang berada di pangkuan nya. Hari ini seharusnya Fathir pergi berlatih voli, tapi melihat cuaca sore ini, ia memilih untuk tetap di rumah saja.

Fathir perlahan mulai memetik senar gitar nya. Setelah senar itu di petik terdengar sebuah melodi indah yang tercipta. Fathir menatap ke arah hujan di luar sana. Cowok itu tersenyum tipis. Fathir ingin menyanyikan sebuah lagu yang baru ia dengar tadi.

Setelah diterpa oleh hujan
Siapapun pasti bisa jadi semakin kuat
Saat diriku sedang hancur
Aku 'kan menunggu angin yang berubah hingga s'dikit lagi

Fathir mulai menyanyikan sepenggal lagu berjudul After Rain dari salah satu idol grup ibu kota yang berhasil memikat hatinya dengan lagu-lagu mereka. Lagu ini akan menjadi salah satu favorit nya.

Setelah diri ini menangis
Dibanding tadi ku bisa tersenyum lagi
Disini ku takkan menyerah
Lakukan yang bisa kulakukan sekarang
Jikalau arah angin berubah
Hujan berhenti langit yang cerah
Hari esok tiba

( ♪ After Rain - JKT48 )

Fathir mengakhiri lagu nya dengan petikan gitar sebagai penutup. Hujan di luar rumah masih turun dengan lebat. Cowok itu bangkit dari duduk nya. Fathir meletakkan gitar nya di tempat nya semula. Ia lalu berjalan keluar dari kamar nya.

Langkah Fathir berjalan pelan menuruni tangga. Saat sampai di lantai bawah, ia melihat keluarga nya yang tengah berkumpul di ruang keluarga. Fathir pun berjalan mendekati mereka. Sesampainya di sana, cowok itu langsung duduk di sofa.

Faiz menatap ke arah Fathir. "Baru juga gue mau panggil lo buat turun." tutur Faiz.

Alis Fathir mengerut. "Hah? Emangnya kenapa?" tanya Fathir bingung.

Abyan mengalihkan perhatian nya dari tv ke kedua putranya. Pria paruh baya itu lalu berdehem pelan sebelum berucap.

"Sebentar malam, kita di undang buat hadir ke acara pernikahan rekan bisnis papa. Jadi kita semua bakalan ke sana." jelas Abyan.

Fathir mengangguk. Cowok itu kemudian ikut menatap ke arah tv. Beberapa menit kemudian, Ratih bangkit dari duduk nya dan berpamitan untuk membawa Raden ke kamar nya karena bayi itu sudah tertidur pulas.

Abyan juga ikut bangkit dan menyusul Ratih. Sekarang, di ruang keluarga hanya tersisa Faiz dan Fathir saja.

"Bang, acara ntar malam semua nya harus pergi kah? Gue males banget." ucap Fathir.

Faiz mengangguk. "Iya. Bukan hanya kita doang yang pergi, tapi semua keluarga besar kita juga di undang." ujar Faiz.

Fathir mengangguk lesu. Faiz menatap bingung ke arah Fathir.

"Kenapa, Lo?"

Fathir menggeleng. "Enggak kok."

Faiz memicing kan matanya. "Nggak usah bohong."

Fathir menghembuskan nafas nya pelan. "Jujur gue males ikut bang. Nanti di sana gue cuman duduk sendirian kek anak ilang." jelas Fathir.

Faiz terdiam. "Gue temenin."

Fathir memutar bola matanya. "Halah, paling ntar lo tinggalin gue lagi." ucap nya.

Fathir lalu bangkit dari duduk nya dan berjalan meninggalkan Faiz. Faiz sendiri menatap punggung Fathir yang mulai menghilang dengan wajah sedih.

****

Malam pun telah tiba. Bulan purnama bersinar dengan terang malam ini dengan di temani bintang-bintang yang bertebaran di atas sana.

Fathir sekarang sedang berada di depan cermin dan menatap pantulan diri nya di sana. Cowok itu sudah rapih dengan setelan jas berwarna hitam. Setelah menyemprotkan parfum dan memakai jam tangannya. Fathir kemudian berjalan keluar dari kamar nya setelah mengambil handphone nya yang berada di atas kasur.

Beberapa saat kemudian. Cowok itu sudah sampai di ruang keluarga. Di sana semua keluarga nya telah berkumpul. Mereka semua mengenakan pakaian dengan warna senada. Abyan pun mengajak keluarga nya untuk berangkat setelah melihat Fathir yang sudah turun dari kamar nya.

Setelah semuanya telah menaiki mobil. Abyan pun mulai menjalankan mobil nya meninggalkan pekarangan rumah menuju ke hotel tempat acara pernikahan di langsung kan. Tak butuh waktu yang lama. Akhirnya, mereka sekeluarga sudah sampai di hotel. Setelah memarkirkan mobil di parkiran, Abyan kemudian mengajak keluarga nya untuk masuk ke dalam hotel.

Abyan berjalan di depan di ikuti oleh istrinya dan kedua putranya di belakang. Mereka berjalan bersama menuju ke ballroom hotel. Beberapa menit kemudian, mereka telah sampai di sana. Orang-orang sudah memenuhi ballroom hotel dan seperti nya acaranya juga akan segera di mulai.

Abyan dan Ratih serta Raden yang berada di gendongan Ratih pun berjalan untuk menghampiri rekan bisnis Abyan. Sedangkan Faiz sudah berjalan menuju ke arah sepupunya yang tengah berkumpul. Fathir menatap ke arah sepupu-sepupunya yang tengah berkumpul. Alis nya mengerut saat tak melihat kehadiran Ghifar di sana.

"Tuh anak gak datang kah?" tanya Fathir lalu menatap ke sekeliling nya mencari sosok Ghifar.

Fathir menghembuskan nafas pelan. "Beneran gak datang kek nya. Malas ah ke sana, gak ada temen gue." ucap Fathir. Ia malas berkumpul bersama sepupunya yang lain jika tak ada Ghifar. Mereka pasti tak akan menghiraukan nya di sana.

Fathir memilih untuk berjalan menuju ke arah pojok ballroom yang tersedia berbagai jenis makanan. Mata Fathir berbinar seketika, sesampainya di stand makanan. Cowok itu langsung saja mengambil beberapa jenis makanan dan memakan nya.

Fathir duduk di bangku belakang yang berada di dekat stand makanan. Cowok itu menatap ke depan, di depan sana ada keluarga nya yang tengah berfoto bersama sang pengantin. Semua nya lengkap di sana, kecuali ia dan Ghifar. Fathir tersenyum miris, beberapa saat kemudian cowok itu menggeleng kan kepalanya lalu lanjut makan.

Fathir menunju ke stand makanan yang menjual chicken katsu. Mata Fathir semakin berbinar saat melihat makanan itu. Cowok itu langsung saja mengambil makanan yang sudah tertata rapih di atas meja itu. Fathir kembali ke tempat nya dan memakan makanan nya dengan tenang.

"Gak papa dah gak di anggep, yang penting gue kenyang malam ini." ucap Fathir yang masih fokus makan dengan tenang seakan tak ada beban.

• ————— ♪ ————— •

Tbc.

Jangan lupa Vote guys!

Btw, HARI INI LEBARAN GUYS! MINAL AIDZIN WAL FAIZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN YA PRENN 😭🙏🤍

Mau double up gak? Ramein part ini kalau mauu!

- Sabtu, 22 April 2023

[ ✓ ] Fathir : Ada Tapi Tak Di AnggapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang