Chapter 13

105 20 43
                                    






Suara bel berbunyi di rumah itu membuat seorang wanita yang bekerja di sana membukakan pintu. Ia baru saja selesai mengajak Sato sarapan dan mengantarkan pria itu duduk santai di taman belakang. Karena masih pagi, sinar matahari sangat bagus untuk tubuh pria itu yang sedang sakit.

Mendengar suara bel rumah itu berbunyi, Hanare berlari kecil menuju pintu. Itu pasti Rin yang baru saja pulang.

Setelah pintu terbuka, ternyata perkiraan Hanare salah besar. Ia mendapati seorang pria berambut perak dengan wajah datar.

"Kakashi," Pekik Hanare, sedikit terkejut. "M-masuklah," Segera wanita itu membuka pintunya lebar-lebar agar Kakashi bisa masuk.

Kakashi masuk kedalam dan menyadari bahwa rumah itu sepi seperti biasa. Hanare segera mengambilkan Kakashi sesuatu berupa minuman. Bibirnya menyunggingkan senyum yang tulus tapi Kakashi tak berekspresi apa-apa.

"Dimana Rin?" Tanyanya.

Hanare sudah sangat terbiasa dengan pertanyaan itu. Tujuan Kakashi kesini adalah mencari Rin dan mengobrol dengan wanita itu. Bukan dengannya.

"Dia tidak ada di rumah, Kakashi." Jawab Hanare sopan, berdiri di samping Kakashi yang sedang duduk sambil menundukkan kepala.

Kakashi menyernyit, "Pergi? Pagi-pagi begini?"

Hanare menggelengkan kepalanya, membuat Kakashi penasaran dan menarik tangan itu agar duduk di sebelahnya. Bicara dengan leluasa tanpa harus bersikap canggung seolah-olah dia adalah tamu majikannya.

Hanare sempat tersentak kaget, namun suara Kakashi menginterupsi kembali.

"Terus, kenapa dia tidak ada di rumah? Sedang sibuk masalah rumah sakit?" Tanya Kakashi lagi.

Hanare menggeleng lagi. Kening Kakashi mengerut semakin dalam dibuatnya. "Tidak, Kakashi.. Dia sedang tidak ada di rumah sejak kemarin sore. Rin pergi dengan seseorang dan sekarang masih belum pulang. Mungkin, sebentar lagi pulang." Jelasnya.

"Seseorang?" Siapa? Pikir Kakashi. Apa mungkin teman yang dimaksud adalah seseorang yang berkaitan dengan pekerjaannya? Semacam orang yang berkerja di rumah sakit misalnya.

"Y-ya, aku kurang tau siapa sebenarnya orang itu. Mereka hanya pergi berdua kemarin sore dan sampai sekarang belum pulang. Katanya, Rin terjebak hujan deras sehingga terpaksa menginap di hotel bersama orang itu." Jawabnya.

"Maksudmu orang itu laki-laki atau perempuan?" Kakashi menatap wanita didepannya dengan dalam.

"Dia laki-laki."

Kakashi tersentak, "Apa?"

"Ya, umurnya mungkin tidak jauh dari kita."

Kakashi tak menyahut. Onyxnya berkabut. Bibirnya membentuk sebuah satu garis lurus, menahan sesuatu. Rin pergi dengan seorang pria dan menginap bersamanya? Jujur dia tak ingin berpikiran negatif tapi itu sangat sulit disingkirkan. Apa yang dikatakan Hanare benar-benar membuatnya penasaran.

Hanare memandang onyx kelam disebelahnya. Kakashi pasti cemburu, walaupun belum diketahui secara pasti jika Rin mempunyai hubungan dengan pria itu.

Tak lama berselang, Hanare terkesiap ketika mendengar suara pintu yang diketuk diselingi dengan suara bel rumah itu. Dengan segera, Hanare meninggalkan Kakashi yang masih duduk terpaku di sofa dan membukakan pintu.

"Rin!" Pekik Hanare, wajahnya yang sempat khawatir memudar karena melihat wanita didepannya dan nampaknya dia baik-baik saja.

Ia sempat melirik ke arah sebelah wanita itu yang ternyata Obito berdiri disamping Rin dengan bibir yang tersenyum. Dia nampaknya.. orang yang baik.

Unexpected Love •NewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang