"Senang bertemu langsung dengan anda."
Uchiha Madara berjabat tangan dengan seorang pria yang umurnya tak jauh neda dengannya. Disebelah pria tersebut, ada istrinya yang merupakan CEO Perusahaan Uzumaki. Suatu kehormatan baginya bertemu dengan pebisnis hebat seperti mereka.
Rencananya, Perusahaan Uchiha akan menjalin kerjasama dan hubungan baik dengan Perusahaan Uzumaki.
"Ah, dimana putra kalian?"
Madara mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Obito dan Izuna yang berdiri di sebelah mereka juga menengok kanan-kiri. Setahu mereka, pasangan suami-istri ini mempunyai anak. Dan anak itu umurnya tak jauh dari Obito.
"Nagato ada di rumah bersama kakaknya, Yahiko." Jawab wanita itu tersenyum.
"Ah, begitu.." Madara menganggukkan kepalanya. "Kalau begitu, silahkan dinikmati hidangannya. Kami harap keluarga Uzumaki mau menjalin hubungan dengan Uchiha."
Tawa pria didepan Madara meledak. Dia tertawa hangat dan menepuk-nepuk pundak Madara. "Kami sudah memutuskan. Kami akan berteman baik, bukankah begitu?"
Madara hanya tersenyum menanggapi. Setelah berbincang-bincang sedikit, pasangan suami-istri itu melenggang pergi.
"Hashirama dan Mito orang yang luar biasa," Gumam Izuna. Sepasang onyxnya terlihat kagum pada tamu mereka.
"Yaa.. memang seharusnya Uchiha yang berkedudukan tinggi mempunyai hubungan baik dengan mereka." Sahut Madara sombong.
"Nii-san, kau jangan mengacaukannya."
Ucapan Izuna membuat Madara tersulut. Mengacaukannya? Berani sekali dia berbicara seperti itu didepan Obito. Bahkan, saat sedang pesta ini berlangsung.
Madara tak menanggapi. Onyxnya melirik tajam ke arah Izuna. Setelah acara, dia siap meluncurkan kedua tangannya pada Izuna agar adiknya itu tahu kondisi dimana dan kapan seharusnya dia harus menjaga mulut!
"Obito!"
Obito dan kedua pria disampingnya membalikkan badan saat mendengar suara yang memanggil namanya.
Mereka melihat ada dua pria tampan yang sedang menghampiri mereka. Itachi dan Shisui langsung berogeji sejenak pada dua pamannya.
"Obito, Rin duduk sendirian. Dia memanggilmu. Sepertinya dia sedang tidak nyaman ditinggal sendirian." Ucap Itachi pada pria itu
Obito mengangguk paham dan segera beranjak pergi.
•
•"Maaf kalau lama,"
Obito duduk di kursinya kembali dan menatap Rin yang tersenyum ke arahnya.
"Tidak masalah kok," Jawab Rin.
"Tadi.. aku bertemu dengan orang tua temanku. Tamu penting yang dimaksud Paman adalah mereka."
Rin mengerjab, "Orang tua temanmu..?"
Obito mengangguk, "Orang tua Pain."
Wajah Rin menunjukkan sedikit raut keterkejutan. "Owh, orang tua Pain itu ternyata tamu penting disini ya?"
Tawa Obito terdengar selanjutnya. Ia mengangguk, "Benar. Tapi kalau aku boleh menceritakannya.. Pain bukan anak kandung mereka. Dia anak angkat."
Obito bercerita sembari menuang botol wine kedalam gelas. Tersenyum saat melihat Rin yang mengerjab kaget. "Katanya, pasangan suami-istri yang mengadopsi Pain sebelumnya kesulitan untuk mempunyai anak selama beberapa tahun. Oleh karena itu mereka ke panti asuhan untuk mengadopsi seorang bayi. Tapi sepertinya Kami-sama berkehendak lain. Tak lama setelah itu, istrinya hamil."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love •New
FanficDia sudah mencintai wanita itu sejak pertama kali ia melihatnya. Dia membiarkan perasaannya terus bertambah setiap harinya. Tetapi ada saat dimana dia harus melupakan cintanya, membuang perasaan cintanya jauh-jauh.. Meskipun itu hanya sia-sia saja...