"Bagaimana? Sudah selesai?"
Seorang pria dengan jasnya itu menarik kursi. Menyambar dokumen berharga itu cepat setelah melihat orang kepercayaannya datang.
"Sudah selesai, Madara-sama. Semuanya sesuai keinginan anda."
Bibir pria itu ditekuk, ia nampak luar biasa senang mendengar jawaban itu. "Bagus."
Unexpected Love
•
..
Ketukan sepatu mengkilap terdengar di ruangan itu. Baru saja, Uchiha Obito menyelesaikan beberapa tugas di ruangan kerjanya dan sekarang waktunya pulang. Dan baru saja, Obito akan menyelesaikan niatnya untuk mengajak seorang wanita makan di sebuah tempat makan, tapi nampaknya dia sudah dihadapkan oleh seseorang yang tiba-tiba mengetuk pintu ruangannya.
Oh, ternyata seseorang yang tidak asing.
Seorang pria yang merupakan sekretaris Madara, dia nampaknya ingin menyampaikan sesuatu.
"Ada apa?" Tanya Obito, masih berdiri di tempatnya.
Sekretaris itu maju kemudian membungkuk sopan sebelum akhirnya menyampaikan maksudnya.
"Selamat sore, maaf mengganggu anda, Obito-sama. Baru saja saya di suruh oleh Madara-sama untuk meminta anda ke kediamannya saat waktunya pulang nanti. Beliau ingin anda makan malam di rumahnya, sekaligus ada hal-hal penting yang katanya ingin Madara-sama sampaikan pada anda." Jelas si sekretaris panjang lebar.
Mendengar ucapan itu, Obito mengangguk. Dari eskpresi nya, pria berambut jabrik itu datar. "Hal-hal penting apa?"
"Saya kurang tahu." Jawabnya, raut wajahnya serius sehingga Obito tidak menyadari bahwa lawan bicaranya sedang berbohong.
Obito mengangguk. "Baiklah, kau boleh pergi."
Si sekretaris mengangguk patuh dan segera melenggang pergi. Sebelum menutup pintunya, ia berogeji terlebih dahulu pada keponakan atasannya itu.
Obito kembali duduk di kursi kekuasaannya. Meraih sebuah handphone yang berada di saku.
Sebelum menepati janjinya untuk makan siang bersama Rin, Obito menelpon pamannya terkait pembicaraan yang baru saja sekretaris itu sampaikan.
Setelah bertanya-tanya apa gerangan yang membuat Madara memintanya untuk makan malam dirumahnya, ternyata apa yang Obito pikirkan benar setelah mendengar suara Madara di dalam telpon. Beberapa bulan yang lalu, dia sempat kecelakaan saat Madara akan menyerahkan hak kepemilikan atas beberapa properti.
Tersenyum, Obito mengembalikan ponselnya kedalam kantong celana.
•
•Nohara Rin duduk menatap jendela cafe dengan wajah lesuh. Selain karena pekerjaannya di rumah sakit sudah usai, kini dia menunggu seseorang yang lama sekali datangnya. Sudah tiga puluh menit dia duduk disini dan sekarang pukul setengah tujuh.
Bosan, Rin meraih buku menu. Sembari menunggu Obito, mungkin dia akan memesan beberapa makanan supaya saat pria itu sudah datang, mereka bia langsung makan.
Semoga saja menu pilihannya juga disukai oleh pria itu. Batinnya.
Tepat setelah pelayan pergi untuk membuat pesanan, barulah Rin melihat kedatangan Obito. Jendela kaca cafe cukup jelas untuk melihat pemandangan luar, dimana melaju pelan mobil sedan bewarna hitam, tak lama mobil itu berhenti dan seseorang keluar dari mobil mewahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/329873125-288-k667787.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love •New
FanfictionDia sudah mencintai wanita itu sejak pertama kali ia melihatnya. Dia membiarkan perasaannya terus bertambah setiap harinya. Tetapi ada saat dimana dia harus melupakan cintanya, membuang perasaan cintanya jauh-jauh.. Meskipun itu hanya sia-sia saja...