Sempiternal
Story by yeolki_Happy Reading
🌿
Malvin putuskan kembali ke kelas setelah tidak dapatkan apa pun dari Laras. Sembari melangkah dengan menggerutu, Malvin terus bertanya-tanya maksud dari kata "peka" yang diucapkan Laras tadi.
"Emangnya, ada apa, sih? Kenapa gue harus peka?" tanyanya.
Tangan Malvin menggaruk belakang rambutnya dengan kesal. Ia benci jika sudah begini. Ia hanya ingin tahu kenapa Stevy menjauhinya. Namun, ia malah diberi tanda tanya lagi. Benar-benar menyebalkan.
Sembari menendang-nendang kakinya ke udara, Malvin menelaah sekitar. Mungkin ada Stevy, pikirnya. Sayangnya, bukan gadis berambut sebahu itu yang Malvin temukan. Dua gadis yang tengah bergandengan riang di pinggir lapangan mencuri atensinya.
Mereka bukan mangsa baru yang akan dijadikan Malvin untuk move on dari Stevy. Mereka adalah Dinda dan Marissa. Dua gadis yang entah mau ke mana. Berjalan riang di pinggir lapangan. Selayaknya anak sekolah dasar yang hendak pulang.
Malvin seolah menemukan harapan baru kali ini. "Mereka pasti bisa bantu," gumannya.
Langkah panjang Malvin langsung saja menghampiri mereka. Sedikit lebih cepat tentunya. Khawatir, keduanya malah pergi lebih dahulu dan Malvin sekali lagi menggerutu karena tidak dapatkan apapun.
Sepasang sepatu hitam itu kini berhasil menapak paving jalan tepat di depan Dinda dan Marissa. Keduanya sedikit terkejut karena kehadiran Malvin yang tampak seperti pembegal di jalan. Dengan senyum riang, Malvin menyapa, "Halo guys! Gue boleh ngobrol sama kalian, enggak?"
Dinda menatap Malvin sejenak. Sekedar menebak obrolan apa yang akan dibahas. Namun, belum sempat lontarkan tebakannya, Marissa malah menebak lebih dahulu, "Pasti mau ngobrolin tentang jawaban ujian mengcongak tadi?"
"Boleh, tuh. Kebetulan gue penasaran sama jawaban huruf kanji yang tadi," timpal Dinda begitu antusias.
Malvin yang di hadapan mereka hanya memasang senyum kecil. Sepertinya topik ini cukup trending di kelas. Sampai mereka tidak akan menduga, Malvin akan bertanya soal Stevy.
"Bukan, gue enggak mau bahas mencongak itu lagi," jawab Malvin.
"Terus ..., lo mau obrolin apa?" Dinda bertanya dengan memasang wajah penasaran. Meskipun ia jauh lebih penasaran dengan jawaban huruf kanji tadi.
Namun, Malvin malah membalik tubuh kedua gadis itu. Merangkul keduanya lalu berkata, "Lebih baik, kita obrolin ini sambil makan bakso Pak Bambang. Gue yang traktir."
Dinda yang sebenarnya cukup lapar memilih mengangguk setuju. "Boleh, tuh. Kebetulan kita belum makan," ujarnya.
Marissa pun mengangguk setuju. Lagi pula, kapan lagi ia akan makan gratis. Meskipun, Ia tidak tahu saja niat terselubung Malvin yang mengajak mereka untuk makan bakso.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sempiternal [✔️]
Любовные романы[TAMAT DI KARYAKARSA] Sempiternal [adj] berarti abadi, kekal dan tidak berubah. ----------------------------------------------- Stevy berpikir hubungan persahabatannya akan selalu berjalan mulus, tetapi siapa sangka pernyataan cinta dari sosok Malvi...