Delapan

170 31 107
                                    

Sempiternal
Story by yeolki_

SempiternalStory by yeolki_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading
🌿








Sunyi. Tidak ada suara apa pun selain papan ketik dan ujung pena yang beradu di atas kertas. Stevy kembali mengitari rak berisi buku tentang ilmu pengetahuan alam. Ini kedua kalinya. Kedua kalinya ia memutari rak buku yang sama. Manik mata kecokelatan itu sesekali mengintip dari balik celah deretan buku. Ia memantau sosok laki-laki yang tengah menelaah buku di meja besar.

Malvin Alarik, sosok laki-laki itu sudah berada di sana sejak beberapa menit yang lalu. Menunggu Stevy kembali membawa beberapa buku. Setidaknya, itu alasan yang diberikan Stevy tadi. Namun, lihat saja sekarang. Gadis berambut sebahu itu malah tidak kembali. Stevy memang memeluk beberapa buku di tangannya. Akan tetapi, ia belum berniat kembali.

Di sudut lain tempat ini, seorang gadis berdiri dengan membaca buku. Stevy bisa melihatnya dari kejauhan. "Dia bakal liat gue enggak, ya?" tanyanya pada diri sendiri dan ini sudah pertanyaan ke sekian.

Tidak berselang lama, Sonya menghilang tenggelam di antara rak buku. Langkah Stevy buru-buru menghampiri Malvin. Tentu bersama bukunya. Tangannya menarik sandaran kursi. Lalu, duduk di bangku kayu yang masih terlihat baru itu. Pergerakan Stevy yang sedikit rusuh ini, membuat Malvin terusik dan menatapnya bingung.

"Udah dapat bukunya?" tanya Malvin pada gadis yang tampak seperti baru bertemu hantu.

Stevy mengangguk. Ia letakkan tiga buku yang didapatnya. Sembari memasang senyum. Malvin yang melihat senyum teman sekelasnya itu malah menampakkan wajah aneh. Terlebih deru nafas Stevy yang seolah berpacu cepat. "Lo ..., enggak habis ketemu hantu, 'kan?"

Gadis berambut pendek itu beralih dari menata roknya menuju Malvin. Stevy masih mencoba memahami kalimat tanya laki-laki ini sejenak. Sampai, ia memasang tawa kecil dan menggeleng.

"E-enggak, kok. Gue enggak habis lihat hantu," jawabnya.

"Terus, kenapa muka lo gitu?" Malvin sekali lagi bertanya. Tampak sekali ia penasaran dengan situasi yang menimpa Stevy. Hingga membuat gadis itu terlihat ketakutan.

Di sisinya, Stevy malah memberi pertanyaan balik, "Memangnya, muka gue kenapa?"

"Mirip orang habis ketemu hantu," jawab Malvin begitu saja.

Spontan Stevy menggeleng. "Perasaan lo aja kali. Gue biasa aja, tuh," dalihnya memberi tawa kecil agar suasana sedikit mencair.

Hantu apanya? Ia hanya takut pada Sonya. Agak canggung rasanya, jika mendadak Sonya mendapati Stevy dan Malvin bersama. Terlebih setelah kejadian kemarin. Stevy tidak mau menambah kesalahpahaman lagi di antara mereka.

Sementara itu, Malvin mengangguk mengerti. Ia lalu meraih buku yang dibawa Stevy tadi. Buku dengan judul bertema tanaman dan gambar senada. Ada satu buku kecil berwarna oranye dengan judul "Biologi" yang cukup besar. Tanpa gambar. Sepertinya, itu buku terbitan lama. Terlihat, bagaimana kertas yang sedikit berjamur dan sampul buku usang.

Sempiternal [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang