[TAMAT DI KARYAKARSA] Sempiternal
[adj] berarti abadi, kekal dan tidak berubah.
-----------------------------------------------
Stevy berpikir hubungan persahabatannya akan selalu berjalan mulus, tetapi siapa sangka pernyataan cinta dari sosok Malvi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading 🌿
Bel istirahat berbunyi. Memecah di antara keheningan ujian hari ketiga. Beruntung, Stevy berhasil selesaikan soal terakhir. Gadis berambut sebahu itu beranjak dari bangku. Membawa beberapa lembar soal dan jawabannya. Menuju meja pengawas yang ada di depan kelas.
Sesekali ia melirik lembar jawabannya. Membaca sejenak jawaban yang sempat ia tulis. Lalu, dengan percaya diri meletakkan lembar kertas itu di atas tumpukkan kertas yang lain.
Baiklah, ujian Biologi selesai. Kini tinggal ujian Bahasa Indonesia yang akan dilaksanakan setelah istirahat nanti. Stevy kini kembali ke bangkunya sejenak. Mengambil kotak pensil berwarna biru muda yang tergeletak di atas meja.
Sejenak ia membuka ritsleting benda biru itu. Lalu, mengambil sebuah pensil mekanik hitam. Dan kembali meletakkan kotak pensilnya ke atas meja. Stevy pun melangkah keluar dari kelasnya. Membiarkan guru pengawas yang kebetulan hari ini adalah Bu Mega, menjerit beberapa kali pada siswa yang belum selesaikan ujiannya.
Namun sebelum itu, ia meraih tas ranselnya yang tergeletak di depan kelas. Membawa tas itu ke luar kelas. Stevy pun berhasil keluar dengan menenteng tas. Di teras kelasnya, ia celingak-celinguk melihat sekitar. Mencari tempat yang menurutnya bisa menjadi tempat belajar.
Di kala mencari, netranya menangkap Laras yang duduk di depan taman kelas. Tidak hanya Laras yang ada di sana, Namun, ada Marissa dan Dinda di sana. Langkahnya hendak membawa gadis itu menghampiri. Sayangnya, ketika sepasang mata itu bertemu, Stevy urungkan niatnya.
Ia lupa. Stevy lupa jika kemarin ia memutuskan untuk membubarkan Dfours. Jadi, mereka bukan teman Stevy lagi. Gadis itu belum terbiasa dengan hal ini. Terbiasa menghampiri Laras dan teman-teman yang lain, membuat Stevy sedikit kikuk.
Stevy memutuskan untuk duduk di pinggiran kelas setelah itu. Sesekali, ia benarkan posisi roknya. Lalu, memangku tas ranselnya. Stevy pun meraih bukunya di dalam tas. Dan ia belajar sendirian hari ini. Tanpa teman-temannya lagi.
Stevy menghela napas. Ini agak asing baginya. Ia memang lebih fokus belajar. Gadis itu tidak perlu memelototi Marissa dan Dinda yang bertengkar. Atau menanggapi pertanyaan Kirana yang tidak paham dengan beberapa rumus. Lalu, mendengarkan Laras yang berkisah tentang ujiannya tadi bersama Sonya. Ini sungguh amat berbeda dengan apa yang terjadi sebelumnya.
Stevy masih ingat ujian semester lalu di kelas 11. Ketika semuanya baik-baik saja. Tidak seperti ini. Mereka malah terpisah-pisah. Laras, Dinda dan Marissa berada di depan taman kelas. Kirana dan Sonya duduk pada bangku depan kelas. Dan Stevy duduk sendirian.
Gadis itu ingin persahabatannya bertahan lama. Namun, ini yang malah ia dapat. Kehancuran Dfours yang menjadi mimpi buruk Stevy. Mungkin memang hanya 2 tahun. Tidak akan ada 3 tahun atau 5 tahun.