[TAMAT DI KARYAKARSA] Sempiternal
[adj] berarti abadi, kekal dan tidak berubah.
-----------------------------------------------
Stevy berpikir hubungan persahabatannya akan selalu berjalan mulus, tetapi siapa sangka pernyataan cinta dari sosok Malvi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading 🌿
Langkah Stevy kini memasuki kelasnya. Dengan menenteng kotak berisi kue tart, ia menatap semua teman-temannya yang kini malah menghentikan aktivitasnya. Kebingungan, Stevy hendak bertanya. Namun sebelum itu, Dinda malah mengeluarkan pertanyaan untuk Kirana. “Jadi, lo keceplosan bilang ke Sonya, Ran?”
Kirana mengangguk menyesal. Kepalanya menunduk penuh penyesalan. “Sorry,” sesalnya.
Terlihat, kepanikan mendominasi wajah Dinda kali ini. Aktivitas menghias dinding dan papan kelas berakhir, karena Kirana datang. Ia berkata bahwa tidak sengaja membuat Sonya mengetahui rencana mereka. Stevy bisa lihat bagaimana kesalnya Dinda kali ini. Namun, Kirana terlihat begitu menyesali perbuatannya.
Di tempatnya, Kirana menatap teman-temannya bergantian. Wajahnya yang begitu merasa bersalah itu mendominasi. “Tapi, Sonya enggak tahu soal Stevy yang ikut dalam kejutan ini,” yakinnya.
“Kalau pun dia enggak tahu Stevy ikut, belum tentu juga dia mau dikasih kejutan sama kita, Ran!” kesal Dinda. Bahkan gadis mungil itu kini menatap Kirana tajam.
Ujungnya, sekali lagi Kirana menunduk. Stevy pun memilih untuk meletakkan kotak kue tart di meja terdepan. Ia tidak mungkin membiarkan ini berlarut-larut. Terlebih, persiapan mereka untuk kejutan Sonya belum rampung. Terus bertengkar karena hal ini sama saja membuat rencananya semakin hancur. Stevy putuskan untuk menghampiri Kirana yang kini berdiri di depan kelas.
Laras mengangguk setuju. “Bener kata Stevy. Enggak peduli Sonya datang atau enggak, kita siapin aja dulu,” tambahnya.
Dinda yang mendengar ucapan kedua temannya memilih menurut. Meskipun ia masih terlihat kesal pada Kirana pagi ini. Hanya saja, ia mulai kembali berkutat pada pita yang ingin dipasang pada pinggiran papan tulis. Stevy pun menyuruh Kirana bergabung dengan yang lain. Lalu, membiarkan gadis itu kembali pada kue tart yang ia siapkan.
Laras memilih menghampiri Stevy sedetik setelah selesai menggambar sesuatu di papan bersama Marissa. Gadis itu pun membawa sekotak lilin di tangannya. “Ini lilinnya, Vi,” ujar gadis itu sambil menyodorkan kotak berisi lilin kecil pada Stevy.
Atensi Stevy yang sebelumnya fokus untuk membuka kotak beralih menatap Laras. Lalu, bergantian menatap sekotak lilin di tangan kanan temannya itu. “Taruh di situ aja dulu. Gue masih mau buka kotaknya,” pinta Stevy lalu kembali fokus membuka kotak putih berisi kue tart.
Laras pun meletakkan kotak itu di atas meja. Dekat kota putih yang Stevy bawa. Rasa penasaran mendadak terlihat di wajahnya. Meskipun Stevy sudah mengirim foto kue ulang tahun Sonya semalam, Laras penasaran saja bagaimana rupa asli dari kue yang kawannya buat itu.