Tiga Puluh

106 16 0
                                    

Sempiternal
Story by yeolki_

SempiternalStory by yeolki_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading
🌿




"Sonya!"

Pergerakan Sonya memang sempat terhenti ketika namanya tersebut. Namun, gadis itu memilih tetap melanjutkan perjalanannya. Ia tahu betul suara ini. Suara laki-laki yang amat ia suka. Malvin Alarik yang baru kemarin menjatuhkan dirinya ke jurang patah hati.

"Sonya, tunggu!" Malvin putuskan mengejar Sonya. Dengan kaki panjangnya, ia mengejar gadis berambut panjang yang terus melangkah. Bahkan lebih cepat ketika Malvin memanggilnya lagi. Seolah tahu bahwa Malvin ingin menjelaskan kejadian kemarin.

Beruntung, Malvin memiliki tubuh tinggi. Kakinya pun panjang. Sehingga ia bisa mengejar dan meraih tangan Sonya. "Sonya, gue mau ngomong," cegatnya.

Sonya spontan melepaskan tangan Malvin paksa. Manik mata tajam kini mengarah pada seonggok laki-laki yang sempat memegang lengannya. "Berhenti kejar gue!" bentaknya.

Bentakan ini terdengar jelas sepanjang lorong. Bahkan beberapa murid yang berada di sekitar sana menoleh dan menghentikan aktivitas mereka. Menatap ke arah Sonya yang begitu marah pada Malvin.

Pergerakan Sonya kembali berlanjut. Gadis itu hendak melangkah kembali. Meninggalkan Malvin yang menatapnya penuh harap. Berharap agar gadis itu mau mendengarkan ucapannya. Namun, baru sedetik Sonya berbalik dan melangkahkan kaki kanannya, Malvin meraih tangannya lagi.

"Sonya, please ..., biarin gue jelasin masalah kemarin," mohon Malvin.

Sonya menarik napasnya panjang. Sungguh? Apa yang harus dijelaskan jika semuanya sudah amat jelas? Dan mengapa harus Malvin yang jelaskan? Ini semakin membuat Sonya tertampar kenyataan. Malvin membela Stevy karena ia menyukainya.

Sekali lagi, Sonya melepaskan tangan Malvin. Ia menoleh ke arah laki-laki itu dengan tajam. "Apa lagi yang mau lo jelasin, Vin? Apa yang gue lihat kemarin udah jelas!"

"Stevy kemarin itu cuman sedang ber-"

"Terus aja belain pacar lo itu!" Sonya menyela ucapan Malvin dengan penegasan pada kata 'pacar', bahkan gadis itu tidak peduli lagi dengan tatapan orang di sekitarnya. Ia fokus menatap Malvin dengan tajam.

"Gue enggak belain. Gue mau jelasin apa yang terjadi kemarin. Itu aja," yakin Malvin.

Sonya menatap Malvin tidak percaya. Ia masih belum mengerti, apa yang harus laki-laki ini jelaskan lagi? Padahal semuanya sudah amat jelas. Malvin berpelukan dengan Stevy. Itu sudah jelas dan tidak bisa lagi dijelaskan. Persetan dengan alasan di baliknya. Intinya, mereka saling berpelukan.

"Semuanya udah jelas, Vin! Gue enggak perlu penjelasan lo lagi! Dan stop kejar gue," jelas Sonya dan bergegas pergi.

Sonya bergerak pergi tinggalkan Malvin. Laki-laki itu hendak memanggilnya lagi. Sekedar meminta waktunya. Namun, gadis itu menghentikan langkah. Ia berbalik. Lalu, menatap Malvin.

Sempiternal [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang