Chapter 16

62 4 0
                                    

"Selamat malam Tuan Arfan Alfarizi.. To the point aja, saya tidak suka basi-basi ... Gimana rasanya Layla? Apa Anda yakin dia gadis baik-baik?"

Geraham Arfan mengeras saat membaca pesan dari nomor asing yang tiba-tiba masuk di ponselnya.

"Sapa kamu? Berani bicara soal istri saya? Klo kamu laki-laki temui saya langsung, terserah kamu tentuin tempat dan waktunya, saya pasti datang," balas Arfan dengan penuh emosi.

"Hahahaha ... Santai aja, saya tidak ada waktu, tunggu saja 5 detik lagi, Anda pasti akan terkejut."

Belum sempat Arfan membalas pesan misterius itu ponselnya bergetar tak henti, puluhan foto memenuhi pesannya. Dengan diselimuti emosi Arfan mengunduh file foto itu satu persatu. Matanya terbelalak melihat foto-foto mesra Layla bersama seorang laki-laki hingga foto terakhir saat Layla digandeng oleh laki-laki dalam foto tersebut masuk ke dalam sebuah mobil di depan kampus, dan itu foto setelah mereka menikah.

"Shit!" Umpat Arfan, dirinya tidak pernah menyangka jika Layla berani menghianatinya. Gadis yang ia kira gadis baik-baik ternyata sama saja dengan gadis-gadis yang pernah ia kencani. Semua demi uang. Matrealistik.

Arfan mengacak rambutnya dengan kasar lalu ke luar dari kamar dengan diselimuti emosi menuju kamar Layla.

Klek ... Layla terperanjat saat tiba-tiba Arfan masuk tanpa mengetuk pintu, ia segera memakai baju terusannya dengan buru-buru. Arfan mendekat lalu menarik baju terusan yang akan dikenakan Layla dan membuangnya ke sembarang arah.

"Apa yang kamu lakukan Fan?" Layla berusaha menarik selimut di atas ranjangnya untuk menutupi tubuhnya yang hanya tertutup underwear. Namun sebelum tangannya dapat meraih selimut tersebut Arfan mendorong tubuh Layla hingga menabrak tembok, Layla terkejut dengan sikap Arfan yang tiba-tiba kasar seperti itu, Layla tatap netra Arfan yang diselimuti amarah dengan tubuh bergetar. Kini rasa terkejut itu berubah menjadi rasa takut.

"Lepaskan Fan, kamu kenapa? Katanya tadi mau bicara?" Cecar Layla sambil menghentikan aksi Arfan yang mulai menciumi lehernya. Layla mendorong tubuh Arfan dengan sekuat tenaga hingga tubuh Arfan mundur selangkah, tak menyia-nyiakan kesempatan yang ada Layla segera menjauh. Namun tangan Arfan dengan cepat mencekal pergelangan tangan Layla, ia tarik tubuh Layla hingga menabrak dada bidangnya, lalu kedua tangannya melingkar di pinggang Layla dengan erat hingga gadis itu tak bisa bergerak.

"Kamu nggak perlu berlagak sok jual mahal di depanku, kamu ternyata sama aja dengan semua perempuan yang kukencani, murahan!" Sinis Arfan mengintimidasi Layla, Layla berulang kali meneguk saliva dengan keras, baru kali ini dirinya melihat wajah Arfan yang mengerikan.

"Aku nggak ngerti apa yang kamu katakan Fan," balas Layla memberanikan diri menatap netra Arfan yang memerah karena menahan amarah.

"Hahaha ... Katakan, apa kamu masih virgin?" Tawa sinis Arfan terdengar sumbang, Layla membeku, tak mampu berkata-kata, ia tak menyangka Arfan tega menuduhnya gadis seperti itu.

"Kamu menanyakan tentang Virginity? Lantas apa kamu masih perjaka dengan sederat perempuan yang kamu ajak bermalam di hotel setiap pergi ke luar kota hah?" balas Layla dengan tatapan sinis. Kini Layla tahu arah pembicaraan Arfan, pasti ada seseorang yang sengaja menfitnah dirinya untuk mengganggu hubungan mereka berdua.

Kalah telak, Arfan tak bisa berkutik dengan balasan Layla.

"Ok, kamu ingin coba juga? Kamu juga berhak atas tubuhku kan? Kamu bisa membeli apapun yang kamu mau dengan uangmu, termasuk tubuhku juga," tantang Layla lalu dengan tangan bergetar Layla melepaskan sisa kain yang menempel di tubuhnya dan membuangnya sembarangan.

Arfan membeku menatap tubuh polos Layla. Arfan memejamkan mata, rahangnya mengeras menahan gejolak di hatinya. Tanpa Layla sangka Arfan membalikkan tubuhnya lalu ke luar dari kamar tanpa berkata. Setelah kepergian Arfan, tubuh Layla meluruh di atas lantai dengan berlinang air mata di pipinya. Ia pukuli dadanya yang terasa sakit hingga membuatnya sulit untuk bernapas.

Contract Marriage (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang