Tujun bulan kemudian...
Tak terasa usia kandungan Layla sudah memasuki trimester terakhir dan itu artinya sebentar lagi ia akan melahirkan bayi kembar yang menurut hasil USG menunjukkan berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, kehamilan Layla berjalan lancar meskipun sempat mengalami morning sickness selama 2 bulan.
Semua asupan gizi yang disarankan oleh dr. Rahma terpenuhi dengan baik walau pun terkadang masih mengalami mual dan muntah di pagi hari, tetapi selera makan Layla semakin bertambah usia kehamilan semakin meningkat pula. Jadi tidak heran jika berat badannya naik hingga 25 kg, menurut dr. Rahma berat masing-masing bayi berkisar 2,8 kg sehingga Layla disarankan untuk menjalani diet selama menunggu proses kelahiran.
Dan sudah 2 bulan ini Layla dan Arfan berpindah kamar di lantai dasar, memanfaatkan ruang tamu sebagai kamar mereka karena Layla sudah tidak diperbolehkan lagi naik turun tangga. Selama Arfan ke kantor akan ada Liana ibu mertuanya yang selalu siaga, dan Bi Ana serta Ulfa yang bergantian mengawasi. Dengan tubuhnya yang besar Layla kesulitan bergerak bahkan untuk bangun dari tidur saja membutuhkan waktu beberapa menit, kaki Layla sulit untuk berjalan karena membengkak sehingga membuat seisi rumah khawatir, apabila melihat Layla meringis saat berjalan sembari memegangi punggungnya. Ngilu, kata semua orang saat melihat Layla dengan perut besarnya.
"Kenapa body aku bisa ngembang kayak gini yah," gumam Layla lirih sembari menatap tubuhnya menyamping yang hanya tertutup underwear di depan cermin. Ia bolak-balik tubuhnya dengan berulang kali sambil berdecak, tubuh ramping dan tinggi bak super model catwalk berganti body super montok dan bahenol kini yang didapatinya.
Kembali bibirnya mengerucut hingga 5 cm karena keheranan melihat perkembangan tubuhnya dari yang dulunya hanya 55 kg kini menjadi 80 kg, bahkan kini ia sudah kesulitan untuk beraktivitas seperti biasa layaknya ibu rumah tangga. Arfan mengernyitkan alis menatap istrinya sambil mengeringkan rambut basahnya dengan handuk.
"Kok nggak pakai baju Sayang? Ntar masuk angin loh," ucap Arfan sembari mendudukkan bokongnya ke sisi ranjang, ia tarik tubuh gendut istrinya lalu mengecup lembut perut puncit di hadapannya.
"Badanku gendut banget, entar kamu ngenek lihat aku, trus lebih suka lihat-lihat cewek seksi di luaran sana," ucap Layla dengan merajuk. Arfan tergelak lalu mengelus perut Layla.
"Kata siapa gendut? justru aku suka lihat tubuh kamu yang begini, seksi," balas Arfan sembari menelisik tubuh Layla dari atas hingga ke bawah, justru saat hamil di matanya Layla terlihat lebih seksi, dibeberapa bagian tubuh favoritnya lebih berisi, membuatnya semakin gemas.
"Yakin?" Tanya Layla menyakinkan sambil menatap sepasang iris hazel itu dengan lekat, mencari kejujuran dari perkataan pria beriris hazel tersebut yang selalu berhasil menenangkan setiap kali kegundahan menderanya.
"Tentu Sayang, kamu adalah perempuan tercantik kedua dalam hidupku," balas Arfan yang seketika membuat Layla mengernyitkan alis mencoba mencerna ucapan Arfan.
"Kedua?" Tanya Layla dengan tatapan galak lalu kedua tangannya terangkat memegang pinggang lurusnya.
"Iya kedua, pertama Mama dan kamu yang kedua," goda Arfan sembari mencubit pipi chubby Layla dengan gemas. Wajah Layla seketika berubah merona lalu kedua tangannya merangkum wajah Arfan dan mendaratkan kecupan singkat secara berulang di bibir suaminya.
Sejak mengandung sikap manja dan sensitif Layla menaik tajam hingga sering membuat Arfan kewalahan karena bingung memahami dan menuruti kemauan istrinya itu. Tak jarang Layla merajuk hanya karena hal sepela yang tak bisa Arfan penuhi. Bukannya Arfan menolak untuk bercinta, justru senang setiap kali Layla menggodanya. Namun Arfan tak tega melakukannya sejak usia kandungan Layla memasuki trimester akhir, ia khawatir terjadi sesuatu pada bayi mereka apalagi dr. Rahma sudah menyarankan agar mengurangi aktivitas seks untuk sementara waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract Marriage (End)
RomanceLOVE SERIES #2 Blurb Layla Rahmawati tak menyangka jika jalan hidupnya akan serumit ini, ayahnya kena PHK lalu diputuskan pacar, dan sekarang ia dilema antara menerima atau menolak tawaran yang menggiurkan dari bosnya Arfan Alfarizi, ia hanya cukup...