Sepulang dari berbulan madu singkat itu mereka tenggelam dalam kesibukan masing-masing. Layla sibuk dengan kegiatan KKN yang menyita waktu dari pukul 7 pagi hingga pukul 4 sore, bahkan tak jarang juga harus menginap di posko KKN yang sudah disiapkan oleh perangkat desa setempat. Sedangkan Arfan sendiri sering pulang larut malam karena pekerjaan yang semakin melimpah dengan bertambahnya anak cabang hotelnya yang terdapat dibeberapa kota. Arfan akui setelah menikah perusahaannya semakin berkembang pesat. Namun tanpa ia sadari waktu bersama Layla semakin sedikit, mereka jarang menghabiskan waktu bersama kecuali di hari Minggu, itu pun terkadang Arfan pergunakan untuk mengecek proyeknya yang berada di luar kota.
Sering kali Layla sudah terlelap saat Arfan pulang bekerja. Arfan pun menyadari bagaimana kesibukan Layla sekarang, seperti malam ini Arfan pulang pukul 12 malam, ia pandangi wajah teduh Layla sembari menelusuri garis pipi Layla dengan ujung jarinya. Seperti ada sesuatu yang hilang dari sudut hatinya saat menyadari setiap malam ia akhiri hari tanpa senyuman manis itu.
"Maafkan aku Sayang," desis Arfan lalu merengkuh tubuh Layla ke dalam pelukannya.
Deg ... Ia baru menyadari jika tubuh istrinya terlihat lebih kurus saat melihat tulang selangka Layla yang tampak menonjol. Arfan memejamkan mata, mencoba menghitung sudah berapa lama ia meninggalkan Layla setiap malam, meskipun di rumah Layla tidak benar-benar sendirian karena ada kedua orang tuanya, pembantu, dan supir.
Perlahan tanpa melepaskan pelukannya Arfan meraih ponsel di atas nakas, ia cek kalender di ponselnya. Deg ... Seketika matanya membulat saat menyadari jika hampir sebulan dirinya melakukannya dan 2 hari lagi adalah penutupan KKN Layla. Selama itu Arfan hampir tidak memperhatikan Layla, dirinya hanya terlarut dengan pekerjannya sendiri.
Seketika ucapan Ardan terngiang di benaknya."Dek jangan terlalu sibuk dengan pekerjaan, ingat ada istri di rumah yang selalu menunggumu pulang, sesibuk apa pun kamu harus meluangkan waktu untuk keluarga di rumah. Wanita itu perasaannya peka dan sensitif tetapi mereka enggan untuk berterus terang, jangan sampai kamu menyesal karena menyia-nyiakan orang yang begitu mencintainmu dengan tulus."
Seingatnya Ardan memang tidak pernah pulang kantor melebihi jam 5 sore meskipun pekerjaannya menumpuk di atas meja, kembali Arfan mengusap wajahnya dengan kasar. Jadi selama ini penilaiannya salah, ia menganggap kakaknya terlalu santai dalam pekerjaannya. Ia baru sadar prioritas Ardan adalah keluarga kecilnya.
Bergulir nasihat papanya yang ia dapat seminggu yang lalu pun sama. Andre banyak menasehatinya tentang bagaimana memahami seorang istri, di usia pernikahan yang tak bisa dibilang sebentar itu kedua orang tuanya tetap terlihat harmonis, bahkan Andre papanya memilih pensiun dan menyerahkan semua urusan kantor pada anak-anaknya padahal Andre masih terlihat sehat dan energik. Andre hanya sesekali ke kantor jika diperlukan karena memang masih memegang jabatan sebagai owner perusahaan yang berfokus pada perhotelan dan restoran tersebut.
"Papa ingin menikmati sisa usia Papa bersama Mama dan cucu Papa," ucap Andre setiap kali Arfan protes saat semua pekerjaan dilimpahkan padanya.
Seketika perasaan bersalah menghujam dadanya, ia singkap separuh selimut yang menutupi tubuh Layla. Deg ... Layla ternyata sudah menunggunya dengan lingerie seksi. Sudah berapa lama dirinya tidak menjamah tubuh itu? Kapan terakhir dirinya makan masakan istrinya yang dulu selalu ia rindukan? Dan kapan terakhir ia menghabiskan waktu hanya berdua dengan istrinya tersebut? Rentetan pertanyaan memenuhi ingatan Arfan. Jawaban dari dalam hatinya membuat dadanya semakin terasa sesak. Tanpa sadar buliran bening menetes di pipinya tanpa bisa dicegah. Ia peluk erat tubuh Layla hingga wanita itu menggeliat dalam pelukan Arfan.
"Baru pulang Honey? Maaf aku ketiduran," ucap Layla sembari mengerjapkan mata secara perlahan. Layla terkejut bukan main saat mengetahui wajah muram Arfan ditambah jejak air mata di pipi suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract Marriage (End)
RomanceLOVE SERIES #2 Blurb Layla Rahmawati tak menyangka jika jalan hidupnya akan serumit ini, ayahnya kena PHK lalu diputuskan pacar, dan sekarang ia dilema antara menerima atau menolak tawaran yang menggiurkan dari bosnya Arfan Alfarizi, ia hanya cukup...