Chapter 37

45 3 0
                                    

Seminggu pasca operasi, Layla sudah mulai beraktivitas seperti biasa. Selama seminggu itu pula Arfan selalu berada di sisinya, semua urusan kantor ditangani oleh Ardan dan Jefri, jikalau pun ada dokumen yang membutuhkan tanda tangannya Jefri akan mengantarkan ke rumah. Namun meskipun di rumah Arfan masih bisa mengecek semua pekerjaan Jefri sekaligus membalas email dari rekan kerjanya.

Semua itu ia lakukan hanya untuk kesembuhan Layla meskipun istrinya tersebut sering kali menyuruhnya pergi ke kantor Arfan. Arfan ingin fokus mengurus Layla hingga sembuh total. Aisyah dan Aira pun sebagai sahabat selalu memberikan support, belum lagi Nayla dan Ridho yang datang ke rumah untuk mengantarkan makanan kesukaan Layla, olahan langsung dari tangan Dewi ibunya. Tak sedikit pula teman sekelasnya menjenguk Layla ke rumah.

Pasca operasi itu juga Arfan dan Layla menikah kembali. Mengulang akad nikah dengan penuh kesungguhan, sesuai syariat islam. Acara tersebut hanya dihadiri oleh penghulu, saksi, serta keluarga inti Arfan dan Layla. Namun tak mengurangi rasa khidmat yang tercipta. Perasaan berdosa yang selama ini seakan menghantui mereka kini terkikis secara perlahan. Lega dan bahagia itulah rasa yang kini memenuhi hati sepasang pengantin baru tersebut, meniti ulang biduk rumah tangga yang di ridhoi oleh_Nya.

"Lihat Honey, dua minggu di rumah tubuhku penuh lemak gini, mana bisa aku nolak masakan lezat dari Ibu," gerutu Arfan sembari menatap tubuhnya yang hanya mengenakan bokser itu dengan sedih, ia baru menyadari jika sejak tinggal di rumah orang tuanya dirinya jarang sekali melakukan fitness, ditambah lagi pekerjan kantor yang menggunung membuatnya lupa untuk berolahraga secara rutin.

"Ntar deh aku temenin fitness gimana?" Tawar Layla tanpa mengalihkan perhatian dari layar ponsel di tangannya.

"Klo fitness sama kamu di kamar aja gimana? Udah 3 minggu ini si Jun puasa," balas Arfan dengan seringai mesum.

Layla bergeming, berpura-pura tidak tahu maksud ucapan Arfan. Bukannya ia tidak mau melayani suaminya, hanya saja dirinya masih takut jika luka pasca operasinya akan menimbulkan rasa sakit dengan aktivitas fisik mereka. Kesal tak ada tanggapan Arfan segera naik ke atas ranjang lalu duduk di sebelah Layla sembari merampas ponsel dari genggaman tangannya.

"Ih gangguin aja si kamu," protes Layla sambil mencoba meraih kembali ponselnya dari tangan Arfan. Kini kedua netra mereka beradu, kilat gairah memenuhi iris mata hazel Arfan. Layla terpaku sesaat. Arfan mengangkat tangan lalu jemarinya mulai menelusuri garis wajah Layla dan berhenti di bibir seksi milik istrinya, kemudian membelai lembut bibir itu secara berulang, sejurus kemudian bibir mereka telah menyatu dalam pagutan lembut dengan tempo yang mulai menuntut seiring gairah yang mulai memuncak.

"Aku takut sakit Honey," bisik Layla dengan suara serak saat Arfan sudah berhasil melucuti seluruh pakaiannya. Tanpa Layla duga Arfan justru bangkit lalu berjalan ke arah pintu.

"Di kunci dulu," balas Arfan lalu kembali menindih tubuh polos Layla. Layla tergelak mendengarnya. Arfan benar, sudah beberapa kali Liana memergoki mereka saat sedang bermesraan, risiko tinggal bersama dengan orang tua memang tidak sebebas saat mereka tinggal hanya berdua di apartemen, semua sudut apartemen telah menjadi saksi percintaan panas mereka.

"Aku janji nggak akan sakit," bisik Arfan lalu memagut bibir Layla dengan lembut, tangannya tak tinggal diam menyusuri setiap jengkal tubuh istrinya.

Sejak Layla pulang dari rumah sakit Liana sering mengecek keadaan menantunya di kamar. Sikap posesif seluruh keluarga Arfan membuat Layla sungkan tetapi di sisi lain hatinya membuncah karena bahagia bisa dicintai oleh keluarga suaminya. Liana dan Andre tidak pernah bersikap pilih kasih pada anak dan menantu mereka, semua mendapatkan kasih sayang yang sama.

Lenguhan lirih lolos dari bibir Layla saat bibir Arfan menyerang ceruk lehernya, meninggalkan jejak-jejak merah di sana. Hasrat Arfan sudah tak tertahan saat suara ketukan pintu membuyarkan kegiatan intim mereka.

Contract Marriage (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang