Travina Estava Cheon adalah anak baru yang masuk ke SMA Capella, mereka baru hari pertama di sekolah ini. Sekarang mereka harus mengikuti MPLS yang sangat membosankan, apalagi soal OSIS. Ia kurang menyukai organisasi tersebut, menurutnya OSIS itu hanya adalah budak babu, dan caper kepada guru saja.
Sekarang dia berjalan beriringan dengan kedua sahabatnya yang ingin mengikuti MPLS tapi sekarang malah di suruh mencari tau tentang tali merah, cuih. Tapi ada seseorang tidak sengaja menabraknya.
BRUKK
"Apaan sih lo! Punya mata gak?!" geram gadis cantik itu yang berkucir dua dan jangan lupakan kuplunya karena ini hari MPLS jadi terpaksa melakukan ini.
Gadis itu melihat lelaki di depannya yang hanya diam memperhatikannya, tidak peduli jika mempunyai salah.
"LO ITU! MINTA MAAF KEK KALO NABRAK GUE!" omelnya menatap kesal wajah lelaki itu.
Tapi, lelaki itu melongos pergi tanpa peduli ucapan gadis yang sedang dia tabrak. Padahal itu lumayan sakit menurutnya.
Travina mencuatkan bibirnya ke bawah.
"Sabar ya Tralala," sahut Dyas di sampingnya mencoba menenangkan sahabatnya.
"Nama gue Travina bukan Tralala!" koreksi Travina dengan nada ketus.
"Sama aja kali," tambah Naghira-sahabat Travina.
Travina dengan kesal melipatkan kedua tangannya di dada sembari mendumel dalam hati.
"Kalian kenal dia gak?"
"Lah, lo gak kenal dia siapa?" jawab Naghira antusias. Di ikuti Dyas juga penasaran siapa orang yang sudah menabrak sahabatnya.
"Gak," sahut Travina cepat sedikit melongo ke arah Naghira.
"Gue juga gak kenal," balas Naghira dengan cengiran.
Travina dengan kesal mencentil kepala Naghira, sejujurnya jika tidak seperti itu. Dia akan lebih jahil dari pada sekarang.
"Sakit anjir!" Naghira memegangi kepalanya yang barusan di sentil Travina.
"Gila aja lo, kita baru masuk di SMA Capella. Masa gue langsung tau tuh cowok gila!" sembur Naghira ngenggas, Dyas hanya terkekeh.
Kini mereka di taman sekolah, karena barusan di suruh mencari Kakak kelas memegang sebuah tali berwarna merah, dia cukup letih. Kenapa MPLS sekarang sangat aneh, Travina benar-benar tidak menyukainya.
Terlihat ada beberapa orang mengelilingi satu Kakak kelas laki-laki, Travina tanpa ragu menghampirinya, tapi dengan mudah ia menerobos orang-orang mengerumuni Kakak kelas itu, dua sahabatnya mengikuti langkah kaki Travina.
"Maaf Kak, Kakak yang punya tali merah ya?" tanyanya menatap intens lelaki di depannya.
Lelaki itu bergidik bahunya. "Kalo bisa tebak di mana?" balasnya cuek.
Travina dengan fokus, membiarkan dua sahabatnya menebak. Ia sedang mencari kesempatan untuk mencari cela di mana tali merah tersebut di simpan Kakak OSIS.
Dia membaca name tag tersebut dengan senyuman mengembang. "Kak Arbian, gue emang gak bisa nebak tali itu di mana. Tapi setelah gue pertimbangkan dengan matang," jelasnya panjang lebar.
"Lo kayak detektif aja Tralala."
"Diem lo! Gue lagi menerawang kayak master Limbad." Travina terkekeh geli apa yang dia ucapkannya.
"Mungkin dia sesad," balas Naghira tidak nyambung.
"Lo bilang apa sih, gak nyambung banget heran." Ia menghela napasnya gusar, kenapa sahabatnya ada yang ngeselin dan satunya lemot!
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Aku Dan Kamu
Teen FictionGareth Balfi Ellovejer adalah anak yang di bilang aneh, bahkan banyak yang membullynya. Saat pertemuannya dengan Travina tidak berjalan mulus. Tapi dengan pintarnya Gareth meluluhkan seorang gadis yang galak sepertinya. Travina menarik napasnya dal...