26|| Jadian? ||

10 4 0
                                    

Sekarang di lapangan banyak orang menantikan dua manusia yang sedang duduk bersama di kelas. Tapi si pelaku tidak peduli, entah soal apa membuat semuanya berkumpul.

"Ello, itu di lapangan kenapa?"

Gareth tersenyum tipis.

"Ayok kesana, ada hal yang penting aku kasih tau," katanya menarik tangan Travina yang tengah bersantai di kelas Gareth.

Travina menganga tidak percaya, banyak yang memperhatikan mereka. Baik teman sekelasnya maupun Kakak kelas, bahkan ada Qefla dan gengnya ikut andil. Saat mereka sudah di lapangan, satu-persatu mengeluarkan poster bertuliskan 'Aku Sayang Kamu' Travina membacanya menahan kedutan di bibirnya, mengapa lelaki di sampingnya ini sangat romantis.

Cih, bahkan sekarang Gareth tersenyum menyeringai mencoba memegang bahu Travina memutar poros tubuhnya saling berhadapan. Gareth berlutut mencari sesuatu di sakunya.

Tertampil dua kalung perak berbentuk biola sangat indah. Travina tidak bisa berkata-kata lagi. Dia tertegun semua di lakukan Garet kepadanya.

"Aku tau waktu itu aku memaksamu untuk jadi pacarku. Sekarang kamu harus tau semua aku lakukan saat ini adalah caraku untuk mengungkapkan perasaanku terlalu memaksa. Aku akan mengulanginya sekarang—" Gareth menjeda lalu memperhatikan lekuk wajah Travina yang sangat menawan.

"Hai Esta, Tuan Putriku. sebelumnya ini sangat aneh bagiku karena tidak pernah melakukannya hal seromantis ini. Tapi karena kesalahan waktu lalu, aku hanya bilang kalo aku sangat mencintaimu. Ini hal baru aku lakukan, kamu itu hal terindah yang pernah aku temui. Maukan jadi pacarku?"

"CIEEEEE, ANJIR DI TEMBAK LAGI!"

"AWWW, MAU PINGSAN DEDEK."

"WOY ITU YANG MAU JADIAN PJ WOYY."

"SAKIT HATI ABANG ZEVRA."

"HATI ABANG JAJAK JUGA SAKIT NIH."

"AAAAA, ANJIR DI TEMBAK LAGI WOYY."

"MATI ENTAR KALO DI TEMBAK."

Suara gemuruh di lapangan tidak bisa di katakan lagi baik dari mereka semua heboh. Jelas ini tidak pernah di lakukannya, untung setelah jam pulang sekolah semua guru pulang.

Selama ini yang dia rasakan hanya pembullyan, dan sekarang hal baru di lakukan Gareth. Jadi kemungkinan dia akan menjadi seseorang lebih di kenal.

Kalo di lihat-lihat Gareth ganteng juga, menurut mereka. Cih baru nyadar!

"TERIMA! TERIMA!"

"PINA TERIMA WOY, TEMEN GUE TUH!"

"LO GAK TERIMA AWAS AJA LO VIN."

Ajakan Gareth memintanya jadi pacar itu membuat Travina menginggit bibir bawahnya malu apalagi di liat isi seantero sekolahnya. Kenapa Gareth seperti ini? Bukan sifat Gareth ini mah.

Travina yang mengalihkan pandangannya ke orang-orang sekarang menatap lekat orang yang berlutut.

"Gue mau," katanya menutup mata menahan malu memerah timbul di pipinya  yang putih.

"CIEEE GARETH, KARET GELANG PUNYA PACAR."

"PJ PJ DI RESTORAN AYAH GARETH!"

"NJIR, HEBOH BANGET."

"SAKIT HATI BABANG."

"MANA CANTIK LAGI VINA!"

Cup

Seisi lapangan bahkan menggoda mereka berdua Gareth berdiri menarik bahunya. Mencium tepat di kening Travina, pekikan orang-orang terdengar sangat jelas. Travina bahkan makin menginggit bibirnya kecil-kecil.

Cinta Aku Dan Kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang