27|| Siapa, lelaki itu? ||

7 2 0
                                    

"DI SINI SENANG, DI SANA SENANG DI MANA-MANA HATIKU SENANG!"

Seorang gadis dengan rambut terurai memakai sebuah kuplu di kepalanya, gadis itu berlenggak lenggok kesana-kemari menyanyikan sebuah lagu anak-anak. Gadis itu tersenyum riang di sana banyak orang memperhatikan merekah menatap wajah cantiknya.

"AY, APA KABARMU?" pekiknya berputar-putar sekitar, lelaki di dalam kelas saja melirik lewat jendela.

"Baik kabarku, Vin."

"BAIK BANGET, HATI GUE DAG-DIG-DUG NJIR."

"AYANGG VINA, BAIK BANGET KABAR GUE APALAGI LIAT LO!"

Pekikan itu bahkan mengejutkan Travina mendelik tajam ke sekeliling kelas, dan ada beberapa orang lewat pun tersenyum menyahut nyanyiannya terasa artis dadakan sekarang, gadis itu mendengus kesal.

"GAK USAH BERHARAP ANJIR, GUE GAK BAKAL MAU SAMA KALIAN!" tolaknya melongos pergi semua lelaki di sana kecewa.

Travina terkekeh pelan, jelas semenjak dia ketahui anak dari pemilik sekolah. Semua orang berbaik hati dengannya tidak ada satupun yang mau melabraknya. Siapa sih yang melawan gadis itu? Kalo bakal kena masalah dari beberapa pihak Travina.

Kini gadis itu tersenyum riang memperhatikan kelas-kelas yang sibuk belajar, hanya dia berkeluyuran tidak tau aturan. Gadis itu berkeliling untuk menghilangkan rasa bosannya. Hingga Travina melihat sebuah kelas sangat dia kenal.

Tok

Tok

Dengan Classy mengetuk pintu itu terlihat santai tapi seisi kelas heboh bukan main. Baik Bu Nur dalam kelas itu di buat terkejut kedatangan Travina yang sangat Bu Nur itu kenal.

"Ibu saya mau ikut belajar," katanya dengan senyum mengembang. Bu Nur itu melongo tidak percaya apa maksud dari Travina.

"Kamu masih kelas 1 jadi tidak mungkin mengetahui pelajaran ini."

Travina mendelik tajam seolah tidak takut. Sekarang sifatnya sedikit menyebalkan belum lagi bandel melewati batas dari Tito.

"Tapi saya mau ikut Bu," rengeknya dengan mencuat ke depan. Anak laki-laki menggoda, ada yang gemas dengan tingkahnya.

"GEMES ANJIR!"

"Pacar gue tuh!"

"Vin, minta nomor HP lo dong."

Dari sisi lain, lelaki itu mendongak memberikan tatapan sinis oleh beberapa temannya yang berbicara tidak sopan. Cih, apa dia belum tau dengan gadis di depan itu miliknya?

Gadis cantik itu tersenyum dari mata yang bersinar berwarna cokelat terang. Di tambah blush-on di pipinya, terlihat begitu menggemaskan.

"Izinin ya Bu," ucapnya memohon menyatukan dua tangannya.

"Oke, silakan duduk di mana aja yang kamu mau." Bu Nur memijit keningnya sedikit pusing.

Gareth pun menoleh ke samping seorang gadis cantik tersenyum, duduk bersamanya sejak lama.

"Lo bisa pindah bentar?" perintahnya dengan datar, gadis itu merengut memperhatikan lelaki itu.

Tapi dia mengangguk lalu berdiri duduk kursi kosong di belakangnya. Gareth menghampiri gadis itu yang sejak tadi diam di depan, Gareth menarik tangannya dengan erat. Seisi kelas heboh bukan main, ada yang tidak terima. Ada juga yang ngerasa semua perjuangannya sia-sia.

"ANJIR, MEPET TERUSS."

"Aduh Bang, gue yakin sih kalo nih pasangan paling awet."

"Banyak banget adegan romantis kayak di Indosiar."

Cinta Aku Dan Kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang